Wujudkan ASN Berintegritas dan Profesional, Kemendikbud Selenggarakan Pelatihan Kepemimpinan 08 April 2019 ← Back
Sawangan, Kemendikbud --- Dalam rangka mewujudkan aparatur birokrasi kelas dunia yang berintegritas dan profesional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, diwakili Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Irjen Kemendikbud), Muchlis Rantoni Luddin, dan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto, menandatangani nota kesepahaman tentang Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, pada Senin (08/04/2019).
Dalam sambutannya, Mukhlis, mengatakan nota kesepahaman ini tidak terbatas pada pelatihan kepemimpinan saja, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas yaitu aspek pelayanan publik dan pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN). “Dengan telah adanya MoU (memorandum of understanding) ini, perjanjian kerja sama dapat dilakukan pada aspek-aspek yang spesifik oleh satker di lingkungan Kemendikbud,” ujar Irjen Kemendikbud.
Selama dua tahun ini, penyelenggaraan PKN tingkat II oleh Kemendikbud akan didampingi oleh LAN, yang selanjutnya akan di evaluasi dan diakreditasi. Oleh karena itu, Mukhlis berharap fasilitasi pendampingan selama dua tahun oleh tim LAN yang di mulai pada tahun 2019 ini dapat dijadikan sebagai ajang transfer pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola PKN Tingkat II dengan baik. “Kami berharap, ke depan tim Pusdiklat Pegawai Kemendikbud mampu menyelenggarakan secara mandiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala LAN, Adi Suryanto menyampaikan, penyelenggaraan PKN tingkat II dapat dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga jika sudah memiliki pengelolaan atau tata kelola pelatihan yang baik. “Bagi Kemendikbud ini merupakan prestasi, karena kami telah memberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan PKN tingkat II,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Pusdiklat Kepegawaian Kemendikbud, Garti Sri Utami, menilai peluang dan kapasitas yang dimiliki oleh unit kerjanya berdasarkan sarana dan prasarana yang dimiliki telah siap dan mampu untuk menyelenggarakan PKN tingkat II di unit kerjanya. “Setelah semua terakreditasi A, di Pusdiklat masih ada satu yang belum yaitu untuk pelatihan kepemimpinan nasional atau dikenal Diklat PIM tingkat II. Kita punya keyakinan bahwa kita siap, mungkin akreditasinya juga bisa A. Maka tahun ini adalah benar-benar uji coba, sekaligus menata mana yang harus diperbaiki, mana yang sudah baik, mana yang harus ditingkatkan,”ungkapnya.
Ke depan, Garti berharap melalui pelatihan kepemimpinan ini, semua pejabat di sektor pendidikan, baik di pusat maupun di daerah, memiliki visi dan misi yang sama dalam mengelola pendidikan. “Kami sebagai penyelenggara berharap dengan mengusung tematik pendidikan dan kebudayaan, diharapkan mampu bersinergi, berkolaborasi, membangun, dan menguatkan jejaring yang sudah ada dengan perspektif yang lebih luas, bagaimana pembangunan SDM dirumuskan dan atau diimplementasikan melalui kebijakan stratejik bidang pendidikan dan kebudayaan,” harapnya.
PKN Tingkat II yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan LAN Nomor 2 Tahun 2019, diikuti 60 peserta dari berbagai instansi, diantaranya 30 orang dari Kemendikbud dan 30 orang lainnya berasal dari kementerian/ lembaga lainnya, yakni Kemenristek Dikti (11 orang); Kementerian PPN/Bappenas (2 orang); Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (4 orang); Kementerian Tenaga Kerja (1 orang); Kejaksanan Agung (1 orang); BATAN (1 orang); Mahkamah Agung (1 orang); POLRI (5 orang); LAN (2 orang); Pemkab Rejang Lebong (1 orang), dan; Pemkot Cimahi (1 orang).
Di samping PKN Tingkat II, Kepala LAN juga sekaligus membuka tiga pelatihan lainnya, yaitu Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA/Diklatpim Tingkat III) yang diikuti 40 orang peserta dari Kemenristek Dikti, BATAN, Badan Siber dan Lembaga Sandi Negara. Selanjutnya Pelatihan Teknis Perencanaan Pendidikan Tingkat Dasar yang terdiri dari 2 angkatan, diikuti 60 orang peserta dari dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota. Terakhir, Pelatihan Teknis Pengembangan Diri, sebanyak 2 angkatan dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang, terdiri dari para pegawai dengan jabatan pelaksana di lingkungan unit utama dan UPT Kemendikbud.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengembangkan potensi dirinya dalam rangka mewujudkan profesionalisme dalam bekerja serta dapat menerapkan tata nilai Kemendikbud. Selain itu, dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan pejabat struktural yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.
Sawangan, 8 April 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor : 124/Sipres/A5.3/HM/IV/2019
Dalam sambutannya, Mukhlis, mengatakan nota kesepahaman ini tidak terbatas pada pelatihan kepemimpinan saja, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas yaitu aspek pelayanan publik dan pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN). “Dengan telah adanya MoU (memorandum of understanding) ini, perjanjian kerja sama dapat dilakukan pada aspek-aspek yang spesifik oleh satker di lingkungan Kemendikbud,” ujar Irjen Kemendikbud.
Selama dua tahun ini, penyelenggaraan PKN tingkat II oleh Kemendikbud akan didampingi oleh LAN, yang selanjutnya akan di evaluasi dan diakreditasi. Oleh karena itu, Mukhlis berharap fasilitasi pendampingan selama dua tahun oleh tim LAN yang di mulai pada tahun 2019 ini dapat dijadikan sebagai ajang transfer pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola PKN Tingkat II dengan baik. “Kami berharap, ke depan tim Pusdiklat Pegawai Kemendikbud mampu menyelenggarakan secara mandiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala LAN, Adi Suryanto menyampaikan, penyelenggaraan PKN tingkat II dapat dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga jika sudah memiliki pengelolaan atau tata kelola pelatihan yang baik. “Bagi Kemendikbud ini merupakan prestasi, karena kami telah memberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan PKN tingkat II,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Pusdiklat Kepegawaian Kemendikbud, Garti Sri Utami, menilai peluang dan kapasitas yang dimiliki oleh unit kerjanya berdasarkan sarana dan prasarana yang dimiliki telah siap dan mampu untuk menyelenggarakan PKN tingkat II di unit kerjanya. “Setelah semua terakreditasi A, di Pusdiklat masih ada satu yang belum yaitu untuk pelatihan kepemimpinan nasional atau dikenal Diklat PIM tingkat II. Kita punya keyakinan bahwa kita siap, mungkin akreditasinya juga bisa A. Maka tahun ini adalah benar-benar uji coba, sekaligus menata mana yang harus diperbaiki, mana yang sudah baik, mana yang harus ditingkatkan,”ungkapnya.
Ke depan, Garti berharap melalui pelatihan kepemimpinan ini, semua pejabat di sektor pendidikan, baik di pusat maupun di daerah, memiliki visi dan misi yang sama dalam mengelola pendidikan. “Kami sebagai penyelenggara berharap dengan mengusung tematik pendidikan dan kebudayaan, diharapkan mampu bersinergi, berkolaborasi, membangun, dan menguatkan jejaring yang sudah ada dengan perspektif yang lebih luas, bagaimana pembangunan SDM dirumuskan dan atau diimplementasikan melalui kebijakan stratejik bidang pendidikan dan kebudayaan,” harapnya.
PKN Tingkat II yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan LAN Nomor 2 Tahun 2019, diikuti 60 peserta dari berbagai instansi, diantaranya 30 orang dari Kemendikbud dan 30 orang lainnya berasal dari kementerian/ lembaga lainnya, yakni Kemenristek Dikti (11 orang); Kementerian PPN/Bappenas (2 orang); Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (4 orang); Kementerian Tenaga Kerja (1 orang); Kejaksanan Agung (1 orang); BATAN (1 orang); Mahkamah Agung (1 orang); POLRI (5 orang); LAN (2 orang); Pemkab Rejang Lebong (1 orang), dan; Pemkot Cimahi (1 orang).
Di samping PKN Tingkat II, Kepala LAN juga sekaligus membuka tiga pelatihan lainnya, yaitu Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA/Diklatpim Tingkat III) yang diikuti 40 orang peserta dari Kemenristek Dikti, BATAN, Badan Siber dan Lembaga Sandi Negara. Selanjutnya Pelatihan Teknis Perencanaan Pendidikan Tingkat Dasar yang terdiri dari 2 angkatan, diikuti 60 orang peserta dari dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota. Terakhir, Pelatihan Teknis Pengembangan Diri, sebanyak 2 angkatan dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang, terdiri dari para pegawai dengan jabatan pelaksana di lingkungan unit utama dan UPT Kemendikbud.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengembangkan potensi dirinya dalam rangka mewujudkan profesionalisme dalam bekerja serta dapat menerapkan tata nilai Kemendikbud. Selain itu, dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan pejabat struktural yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.
Sawangan, 8 April 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor : 124/Sipres/A5.3/HM/IV/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1703 kali
Editor :
Dilihat 1703 kali