DKI Jakarta Raih Juara Umum OSN Sekolah Dasar 2019  07 Juli 2019  ← Back

Yogyakarta, Kemendikbud --- Penguasaan ilmu pengetahuan seperti Matematika dan IPA merupakan salah satu modal utama bagi kemajuan suatu bangsa, di mana tingkat penguasaannya menjadi salah satu indikator seberapa jauh suatu bangsa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (Direktorat PSD), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen), melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan di bidang Matematika dan IPA, antara lain, melalui penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional tingkat Sekolah Dasar (OSN SD). Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 30 Juni s d. 6 Juli 2019, di Yogyakarta.

“Puji syukur bahwa pada hari ini, kita dapat mengakhiri seluruh rangkaian Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar 2019. Tema yang diangkat pada Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar 2019 adalah "Mewujudkan Generasi Kompetitif, Berkarakter, Berkualitas, dan Adaptif terhadap Perubahan". Tema ini diangkat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah adalah agar dari waktu ke waktu kita mampu menyiapkan generasi yang kompetitif melalui penyelenggaraan OSN ini. Dengan begitu, anak-anak kita setiap tahun melalui event nasional ini, mampu membentuk generasi yang kelak memiliki daya saing,” demikian disampaikan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar (Direktur PSD), Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud, Khamim, saat menutup Olimpiade Sains tingkat Sekolah Dasar, di Hotel Rich, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (5/7/2019).

Dikatakan Khamim, dengan kompetisi ini, anak-anak secara matang mampu terus berupaya untuk menjadi yang terbaik sehingga mereka bukan hanya cerdas secara intelektual tetapi juga mempunyai karakter yang baik dan akhlak yang mulia. “Dengan begitu, sesuai amanat Presiden, maka siswa Sekolah Dasar perlu ditanamkan pendidikan karakter, karena pada saat inilah waktu yang sangat menentukan bagi anak-anak untuk selanjutnya melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya,” tuturnya.

Dilanjutkan Khamim, tahun 2019 merupakan tahun strategis, mengingat tahun ini merupakan tahun terakhir dari pembabakan pembangunan pendidikan nasional. Tema yang diangkat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang ketiga yaitu peningkatan daya saing regional. “Artinya hasil kompetisi yang anak-anak ikuti nanti akan mampu menumbuhkan budaya semangat belajar. Selain itu, bagi bapak ibu guru juga akan tumbuh semangat bagaimana agar bisa menyajikan proses pembelajaran yang berkualitas di ruang kelasnya, berinovasi, menjawab tantangan-tantangan yang kemarin sudah dilalui oleh anak-anak kita,” imbuhnya.

Menurut Khamim, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar sangat serius menangani ini semua. Untuk itu, melalui OSN 2019 ini, para peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh provinsi dari Sabang sampai Merauke, sudah berkompetisi dengan sehat serta menjalin tali silaturahmi. "Anak-anakku sekalian, walaupun ada di antara kalian yang belum mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu, tapi kalian semua merupakan pemenang pada OSN SD 2019 ini. Dalam kompetisi, menang kalah itu biasa, dan itu akan menjadi karakter ke depan ketika kalian akan berkompetisi dimanapun kalian berada. Jika dalam berkompetisi ada yang menang, maka kalian akan mengucapkan selamat pada sang pemenang. Selain itu, kalian yang merupakan perwakilan provinsi dari Aceh sampai Papua dalam mengikuti OSN tahun ini akan dijadikan Duta Sains. Pengalaman berharga yang kalian miliki tidak berhenti pada kalian saja, melainkan kalian bisa membimbing adik-adik kelas kalian,” harapnya.

Tidak lupa, Khamim menitipkan pesan kepada para kepala daerah agar memaksimalkan APBD bagi sektor pendidikan. “Kami berharap banyak kepada pemerintah daerah melalui bapak/ibu kepala dinas maupun pendamping yang hadir dalam kesempatan ini. Kami titip salam kepada bapak/ibu bupati/walikota agar silakan memaksimalkan penggunaaan dana APBD sehingga nanti siapa yang cepat mengintervensi bisa kita lihat hasilnya melalui putra-putrinya dalam olimpiade berikutnya. Semoga ikhtiar kita bersama untuk menyiapkan generasi yang memiliki daya saing, kompetitif, berkarakter, berkualitas, dan adaptif terhadap perubahan, mudah-mudahan diberikan kemudahan,” pungkasnya.

Dalam OSN SD tahun ini, jumlah medali yang diperebutkan sebanyak 60 medali, terdiri dari medali emas, perak, dan perunggu untuk masing-masing bidang yang dilombakan yakni IPA dan Matematika. Provinsi DKI Jakarta keluar sebagai juara umum dengan meraih 9 medali, terdiri atas 3 emas, 5 perak dan 1 perunggu. Posisi kedua ditempati Provinsi Jawa Timur, meraih 9 medali terdiri atas 1 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu. Sedangkan posisi ketiga ditempati Provinsi Banten yang meraih 8 medali, terdiri dari 1 emas, 1 perak, dan 6 perunggu.

Keluar sebagai penerima piala “The Best Overall” dalam bidang IPA yaitu Arkan Daffa Arjakumara, siswa SDN 4 Penganjuran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sedangkan penerima piala “The Best Overall” dalam bidang Matematika yaitu Chrysander Immanuel Ambrose Setiawan, siswa SDK 6 Penabur, Jakarta. Seluruh peraih medali emas, perak dan perunggu juga menerima hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp4.000.000 (medali emas), Rp3.000.000 (medali perak), serta Rp2.000.000 (medali perunggu).

Selain kegiatan lomba, para peserta juga diajak melakukan wisata edukasi ke Candi Borobudur yang dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Juli 2019 serta diberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Jumat, 5 Juli 2019.

Yogyakarta, 6 Juli 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 217 /Sipres/A5.3/VII/2019

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1990 kali