Pastikan Konsistensi Pengembangan Revitalisasi SMK, Mendikbud Kunjungi SMK di Jakarta 29 Juli 2019 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, terus mendorong pengembangan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), khususnya dalam menyongsong revolusi industri 4.0. Hal itu mengemuka saat kunjungan kerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Jakarta, pada Senin (29/7/2019). “Saya melihat kondisi SMK ini sudah baik, tinggal bagaimana kita mendorong lagi meningkatkan kualitasnya ke tingkat yang lebih baik sesuai dengan tuntutan industri terutama dalam menyongsong revolusi industri 4.0.," ujar Muhadjir Effendy.
Kunjungan kerja Mendikbud ke SMKN 1 Jakarta sebagai salah satu upaya untuk terus mendorong pengembangan revitalisasi SMK. Melihat kondisi di SMKN 1 Jakarta, Mendikbud memandang perlu adanya sinergi antara Kemendikbud dengan pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan Revitalisasi SMK di masing-masing daerah.
“Seperti di SMK ini, ada ruangan yang dibangun oleh pemerintah daerah, dan nantinya Kemendikbud bisa membantu dalam pengadaan peralatan yang dibutuhkan,” terangnya.
Masing-masing SMK, kata Mendikbud, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Seperti di SMKN 1 Jakarta memiliki kebutuhan untuk pembangunan ruangan dan pengadaan mesin Computer Numerical Control (CNC). “Ada empat ruang kelas yang dibangun oleh pemerintah provinsi, kita coba membantu untuk pengadaan CNC-nya,” ujar Mendikbud.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Mendikbud mengimbau kepada seluruh SMK untuk terus membuka peluang bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri. “Sudah ada Peraturan Presiden yang mengatur bahwa dunia usaha dan dunia industri yang bekerja sama dengan SMK akan mendapatkan super deductable tax. Pajaknya akan dikurangi berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk membantu revitalisasi SMK. Oleh karena itu, saya mohon SMK dapat proaktif dalam menjalin mitra dengan dunia usaha dan dunia industri,” jelas Mendikbud.
Dengan adanya kebijakan tersebut, Mendikbud berharap SMK dan mitra di dunia usaha dan dunia industri dapat lebih fokus dalam melakukan link and match, menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. “Dengan itu dapat mempercepat ketersediaan tenaga kerja yang terampil yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan juga mempercepat proses pembangunan industri di Indonesia,” ujar Mendikbud.
Usai kunjungan di SMKN 1 Jakarta, Mendikbud menyempatkan melakukan kunjungan ke SMA Negeri 1 Jakarta yang letaknya bersebelahan dengan SMKN 1 Jakarta. Dalam kunjungan itu, Mendikbud mengimbau kepada kepala sekolah, guru, dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk terus melakukan pengembangan terhadap berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Penguatan Pendidikan Karakter. Selain itu, Mendikbud berharap kepada seluruh warga sekolah untuk selalu menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keindahan sekolah.
Turut hadir mendampingi Mendikbud dalam kunjungan tersebut Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto dan Kepala Sub Direktorat Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK, Arie Wibowo Khurniawan. *
Jakarta, 29 Juli 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS BKLM, Nomor: 248/Sipres/A5.3/VII/2019
Kunjungan kerja Mendikbud ke SMKN 1 Jakarta sebagai salah satu upaya untuk terus mendorong pengembangan revitalisasi SMK. Melihat kondisi di SMKN 1 Jakarta, Mendikbud memandang perlu adanya sinergi antara Kemendikbud dengan pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan Revitalisasi SMK di masing-masing daerah.
“Seperti di SMK ini, ada ruangan yang dibangun oleh pemerintah daerah, dan nantinya Kemendikbud bisa membantu dalam pengadaan peralatan yang dibutuhkan,” terangnya.
Masing-masing SMK, kata Mendikbud, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Seperti di SMKN 1 Jakarta memiliki kebutuhan untuk pembangunan ruangan dan pengadaan mesin Computer Numerical Control (CNC). “Ada empat ruang kelas yang dibangun oleh pemerintah provinsi, kita coba membantu untuk pengadaan CNC-nya,” ujar Mendikbud.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Mendikbud mengimbau kepada seluruh SMK untuk terus membuka peluang bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri. “Sudah ada Peraturan Presiden yang mengatur bahwa dunia usaha dan dunia industri yang bekerja sama dengan SMK akan mendapatkan super deductable tax. Pajaknya akan dikurangi berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk membantu revitalisasi SMK. Oleh karena itu, saya mohon SMK dapat proaktif dalam menjalin mitra dengan dunia usaha dan dunia industri,” jelas Mendikbud.
Dengan adanya kebijakan tersebut, Mendikbud berharap SMK dan mitra di dunia usaha dan dunia industri dapat lebih fokus dalam melakukan link and match, menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. “Dengan itu dapat mempercepat ketersediaan tenaga kerja yang terampil yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan juga mempercepat proses pembangunan industri di Indonesia,” ujar Mendikbud.
Usai kunjungan di SMKN 1 Jakarta, Mendikbud menyempatkan melakukan kunjungan ke SMA Negeri 1 Jakarta yang letaknya bersebelahan dengan SMKN 1 Jakarta. Dalam kunjungan itu, Mendikbud mengimbau kepada kepala sekolah, guru, dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk terus melakukan pengembangan terhadap berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Penguatan Pendidikan Karakter. Selain itu, Mendikbud berharap kepada seluruh warga sekolah untuk selalu menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keindahan sekolah.
Turut hadir mendampingi Mendikbud dalam kunjungan tersebut Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto dan Kepala Sub Direktorat Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK, Arie Wibowo Khurniawan. *
Jakarta, 29 Juli 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS BKLM, Nomor: 248/Sipres/A5.3/VII/2019
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 2088 kali
Editor :
Dilihat 2088 kali