Aceh Targetkan Juara Umum Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2019 27 Agustus 2019 ← Back
Banda Aceh, Kemendikbud --- Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2019, Provinsi Aceh memiliki dua target, yakni sukses sebagai tuan rumah dan meraih predikat juara umum. Untuk menghadapi O2SN 2019, Aceh telah mempersiapkan para atlet mudanya dengan melakukan pembinaan. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Syaridin mengatakan, kontingen Aceh sudah mendapatkan pembinaan dan pelatihan selama 20 hari di Banda Aceh sebelum pelaksanaan O2SN 2019.
"Mereka kan berasal dari 23 kabupaten/kota, jadi 20 hari lalu sudah ada di Banda Aceh untuk melakukan latihan dan meraih target bersama," ujar Syaridin di Banda Aceh, Senin (26/8/2019). Menurutnya, Provinsi Aceh memiliki kekuatan pada cabang olahraga Pencak Silat dan Karate. "Selama ini dua cabang olahraga itu yang hampir setiap tahun ada pemenang. Bahkan lebih sering sebagai juara 1 di (cabang olahraga) Karate dan Pencak Silat.
Untuk karate jenjang SMP pernah juara 1 dan mewakili Indonesia di Belgia pada tahun 2018, dan berhasil meraih perak di sana," tutur Syaridin. Sebelum menjadi tuan rumah O2SN 2019, Provinsi Aceh pernah menjadi tuan rumah Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) pada tahun 2018. Menurut Syaridin, saat itu Aceh dinilai sukses sebagai tuan rumah. Kesuksesan itu membawa Aceh kembali dipercaya sebagai tuan rumah O2SN tahun ini.
Pemerintah daerahnya pun mendukung dengan aktif. "Salah satu program pemerintah Aceh adalah dapat menghadirkan kegiatan berskala nasional di Aceh," ujarnya. Tidak hanya persiapan sebagai tuan rumah, persiapan sebagai juara umum pun dilakukan Aceh dengan melakukan pembinaan. Pola pembinaan dilakukan sesuai dengan juknis O2SN dari Kemendikbud. Seleksi awal dilakukan di kecamatan (bagi kabupaten/kota yang terlalu banyak jumlah sekolah), lalu seleksi tingkat kabupaten/kota, lanjut seleksi provinsi dan nasional.
Nita Nurjannah, siswi SMK Negeri 1 Langsa yang menjadi perwakilan Aceh di cabang olahraga Pencak Silat mengatakan, ia sudah mempersiapkan diri sejak tahun lalu. Pada tahun 2018 Nita hanya bisa mengikuti seleksi tahap daerah, dan belum sampai ke tahap nasional. Karena itulah pada tahun ini ia mengaku telah berlatih dengan giat dan disiplin, khususnya dalam pembinaan nasional. Meraih medali emas adalah targetnya.
"Kalau diliat sih, alhamdulillah masih kuat Aceh di Pencak Silat. Bisa lah," kata Nita optimis.
O2SN 2019 di Aceh diselenggarakan untuk jenjang SMA dan SMK. Ada lima cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu atletik, pencak silat, karate, renang, dan bulu tangkis. Beberapa tempat yang menjadi lokasi pertandingan antara lain Stadion Harapan Bangsa, Kolam Renang Raider 112/DJ, dan Lapangan Bulu Tangkis Lambung Ulele. Total atlet mencapai 884 orang. Bahkan jika dihitung termasuk ofisial dan pelatih yang mendampingi peserta dari 34 provinsi, secara total ada 2.037 orang yang terlibat dalam O2SN 2019 di Aceh. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah "Generasi Sehat, Generasi Tangguh". (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
"Mereka kan berasal dari 23 kabupaten/kota, jadi 20 hari lalu sudah ada di Banda Aceh untuk melakukan latihan dan meraih target bersama," ujar Syaridin di Banda Aceh, Senin (26/8/2019). Menurutnya, Provinsi Aceh memiliki kekuatan pada cabang olahraga Pencak Silat dan Karate. "Selama ini dua cabang olahraga itu yang hampir setiap tahun ada pemenang. Bahkan lebih sering sebagai juara 1 di (cabang olahraga) Karate dan Pencak Silat.
Untuk karate jenjang SMP pernah juara 1 dan mewakili Indonesia di Belgia pada tahun 2018, dan berhasil meraih perak di sana," tutur Syaridin. Sebelum menjadi tuan rumah O2SN 2019, Provinsi Aceh pernah menjadi tuan rumah Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) pada tahun 2018. Menurut Syaridin, saat itu Aceh dinilai sukses sebagai tuan rumah. Kesuksesan itu membawa Aceh kembali dipercaya sebagai tuan rumah O2SN tahun ini.
Pemerintah daerahnya pun mendukung dengan aktif. "Salah satu program pemerintah Aceh adalah dapat menghadirkan kegiatan berskala nasional di Aceh," ujarnya. Tidak hanya persiapan sebagai tuan rumah, persiapan sebagai juara umum pun dilakukan Aceh dengan melakukan pembinaan. Pola pembinaan dilakukan sesuai dengan juknis O2SN dari Kemendikbud. Seleksi awal dilakukan di kecamatan (bagi kabupaten/kota yang terlalu banyak jumlah sekolah), lalu seleksi tingkat kabupaten/kota, lanjut seleksi provinsi dan nasional.
Nita Nurjannah, siswi SMK Negeri 1 Langsa yang menjadi perwakilan Aceh di cabang olahraga Pencak Silat mengatakan, ia sudah mempersiapkan diri sejak tahun lalu. Pada tahun 2018 Nita hanya bisa mengikuti seleksi tahap daerah, dan belum sampai ke tahap nasional. Karena itulah pada tahun ini ia mengaku telah berlatih dengan giat dan disiplin, khususnya dalam pembinaan nasional. Meraih medali emas adalah targetnya.
"Kalau diliat sih, alhamdulillah masih kuat Aceh di Pencak Silat. Bisa lah," kata Nita optimis.
O2SN 2019 di Aceh diselenggarakan untuk jenjang SMA dan SMK. Ada lima cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu atletik, pencak silat, karate, renang, dan bulu tangkis. Beberapa tempat yang menjadi lokasi pertandingan antara lain Stadion Harapan Bangsa, Kolam Renang Raider 112/DJ, dan Lapangan Bulu Tangkis Lambung Ulele. Total atlet mencapai 884 orang. Bahkan jika dihitung termasuk ofisial dan pelatih yang mendampingi peserta dari 34 provinsi, secara total ada 2.037 orang yang terlibat dalam O2SN 2019 di Aceh. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah "Generasi Sehat, Generasi Tangguh". (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3562 kali
Editor :
Dilihat 3562 kali