Berkompetisi Tinggi dalam Lomba Debat Bahasa Indonesia dan Inggris 20 Agustus 2019 ← Back
Banjarmasin, Kemendikbud --- Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National School Debating Competition (NSDC) tahun 2019 berlangsung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kedua ajang lomba debat nasional tersebut dilaksanakan pada 14 s.d. 20 Agustus dan diikuti oleh 102 peserta dari 34 provinsi pada masing-masing lomba. Para peserta merupakan siswa terbaik dari hasil seleksi tingkat provinsi dengan membawa nama baik sekolah dan daerahnya masing-masing.
"Kami siap berkompetisi karena tim kami sudah dipersiapkan sejak kelas 10. Kami terus melatih keterampilan debat agar menjadi tim yang kuat, berlatih bersama pembimbing, pelatih tamu, dan mempelajari isu-isu yang lagi hangat dibahas di media,” ujar Rasta Nusa Jelita, peserta LDBI dari SMA 1 Sep-A, Lampung.
Menurutnya, semangat para peserta LDBI maupun NSDC sudah terlihat sejak seleksi di daerah. Suasana kompetisi tingkat nasional yang megah dan ketat membuat mereka terdorong untuk melakukan yang terbaik. Bagi tim LDBI Lampung, kekuatan yang mereka miliki adalah kebersamaan.
Lorainne Evelyn Limuel, peserta NSDC dari siswa SMAN 2 Gorontalo, juga merasakan semangat berkompetisi yang sangat tinggi karena mendapat dukungan dari teman, pihak sekolah, dan keluarganya.
"Prinsipnya kami berdebat sebaik mungkin. Kami sudah dibekali dengan pelatihan di provinsi, mempelajari isu paling terkini. Soal peserta favorit? Mereka hanya untuk dikagumi kemampuannya, tapi jangan ditakuti,” tuturnya.
Lorainne juga merasa bangga membawa nama daerahnya di ajang nasional. "Kami bangga membawa nama daerah ke ajang nasional dan akan berusaha memberikan yang terbaik yang kami bisa dan target kami kalau bisa masuk octofinal dulu, baru mikirin ke babak berikutnya.”
Hal senada juga diungkapkan tim dari Jawa Tengah yang juga sangat bersemangat. Mereka merasa optimis, bahkan menetapkan target juara. Kelebihan dan kekurangan dalam tim, mereka anggap sebagai dinamika dalam tim yang nantinya diubah menjadi kekuatan.
"Selain melalui latihan, kumpul-kumpul, dan ngobrol bersama di rumah juga bisa meningkatkan chemistry dan saling memberi masukan membangun yang ke depannya baik untuk kebersamaan kami," kata, Aditya Manggala, peserta SMA 3 Jawa Tengah. (Trisda/Desliana Maulipaksi/Sumber: Direktorat Pembinaan SMA)
Sumber :
"Kami siap berkompetisi karena tim kami sudah dipersiapkan sejak kelas 10. Kami terus melatih keterampilan debat agar menjadi tim yang kuat, berlatih bersama pembimbing, pelatih tamu, dan mempelajari isu-isu yang lagi hangat dibahas di media,” ujar Rasta Nusa Jelita, peserta LDBI dari SMA 1 Sep-A, Lampung.
Menurutnya, semangat para peserta LDBI maupun NSDC sudah terlihat sejak seleksi di daerah. Suasana kompetisi tingkat nasional yang megah dan ketat membuat mereka terdorong untuk melakukan yang terbaik. Bagi tim LDBI Lampung, kekuatan yang mereka miliki adalah kebersamaan.
Lorainne Evelyn Limuel, peserta NSDC dari siswa SMAN 2 Gorontalo, juga merasakan semangat berkompetisi yang sangat tinggi karena mendapat dukungan dari teman, pihak sekolah, dan keluarganya.
"Prinsipnya kami berdebat sebaik mungkin. Kami sudah dibekali dengan pelatihan di provinsi, mempelajari isu paling terkini. Soal peserta favorit? Mereka hanya untuk dikagumi kemampuannya, tapi jangan ditakuti,” tuturnya.
Lorainne juga merasa bangga membawa nama daerahnya di ajang nasional. "Kami bangga membawa nama daerah ke ajang nasional dan akan berusaha memberikan yang terbaik yang kami bisa dan target kami kalau bisa masuk octofinal dulu, baru mikirin ke babak berikutnya.”
Hal senada juga diungkapkan tim dari Jawa Tengah yang juga sangat bersemangat. Mereka merasa optimis, bahkan menetapkan target juara. Kelebihan dan kekurangan dalam tim, mereka anggap sebagai dinamika dalam tim yang nantinya diubah menjadi kekuatan.
"Selain melalui latihan, kumpul-kumpul, dan ngobrol bersama di rumah juga bisa meningkatkan chemistry dan saling memberi masukan membangun yang ke depannya baik untuk kebersamaan kami," kata, Aditya Manggala, peserta SMA 3 Jawa Tengah. (Trisda/Desliana Maulipaksi/Sumber: Direktorat Pembinaan SMA)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2694 kali
Editor :
Dilihat 2694 kali