Kompetisi Berpidato dan Bercerita Bagi Penutur Asing Wujudkan Kecintaan Terhadap Budaya Indonesia 15 Agustus 2019 ← Back
Jakarta, Kemendikbud--Kompetisi berpidato dan bercerita menggunakan bahasa Indonesia membantu meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia dalam skala internasional. Partisipasi para peserta membuktikan wujud kecintaan mereka terhadap kebudayaan Indonesia. Demikian disampaikan oleh Emi Emilia, Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di sela-sela ajang Lomba Berbahasa Indonesia bagi Penutur Asing (LBB BIPA), di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
“Kemampuannya bagus dan sudah bisa berpidato menggunakan bahasa Indonesia. Ini kan ada persyaratannya kalau mereka belum pernah tinggal di Indonesia dalam jangka waktu lama yaitu lebih dari enam bulan,” ujar Emi. Sehingga, jelas Emi, kemampuan berbahasa Indonesia yang dimiliki peserta merupakan produk dari pembelajaran yang mereka ikuti di negara masing-masing.
Lomba Berbahasa Indonesia bagi Penutur Asing merupakan perhelatan yang telah berlangsung sejak tahun 2015 dan merupakan ajang tahunan. Kompetisi ini bertujuan untuk mengukur keterampilan berbahasa Indonesia para penutur asing, berikut pengetahuan dan pemahaman mereka tentang budaya Indonesia. Dengan demikian, harapannya, para penutur asing yang berminat mengikuti lomba ini akan proaktif mencari referensi tentang keindonesiaan, untuk dijadikan sebagai materi pidato atau cerita, yang disesuaikan dengan tema dan topik yang telah ditentukan.
Tema LBB BIPA tahun 2019 adalah mengenai toleransi. Tema ini merupakan kelanjutan dari tema kompetisi tahun lalu, yaitu tentang persatuan dalam keberagaman. Emi menjelaskan, “tema itu diambil sesuai dengan kondisi di Indonesia, keadaan terkini di Indonesia.Sehingga, nantinya, para peserta dapat memaknai bahwa bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang majemuk, dipersatukan tidak hanya oleh bahasa Indonesia, tetapi juga oleh nilai luhur yang diyakini sejak lama, yaitu sikap toleran yakni sikap saling memahami dan menghormati berbagai unsur perbedaan," ujar Emi. Menariknya, lanjut Emi, ada peserta pidato yang menjelaskan mengenai toleransi yang bisa berdampak bagi perkembangan ekonomi khususnya di Indonesia.
Ditambahkan Emi, para peserta yang mengikuti final lomba ini adalah mereka yang telah lulus tes Uji Kemampuan Berbahasa Indonesia (UKBI). Peserta lomba akan diundang menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, dan melakukan kunjungan budaya dan wisata.
Seleksi oleh Atdikbud
Penyelenggaraan lomba ini dilaksanakan di negara-negara tempat kedudukan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan di negara sahabat lainnya. Terwujudnya kegiatan ini merupakan hasil sinergi antar unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Luar Negeri melalui Perwakilan RI. Dengan prakarsa Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (PKLN) Kemendikbud, kegiatan lomba ini didukung oleh Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, serta Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya (WDB) Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Proses seleksi, dijelaskan Emi, diselenggarakan oleh Biro PKLN melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di 17 negara. Selain itu, terdapat tiga negara tambahan yang turut serta, yaitu Rusia, Uzbekistan dan Myanmar. Para pemenang, selanjutnya diundang dalam kompetisi LBB BIPA di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberi semangat dan motivasi belajar bagi para BIPA sekaligus untuk menginternasionalkan bahasa Indonesia. "Salah satu yang dididik adalah para penutur muda agar bisa menyebarkan bahasa Indonesia kepada teman, keluarga, dan lingkungannya. Untuk memberi semangat dan motivasi belajar sekaligus sebagai apresiasi bagi BIPA di negara-negara yang ada Atdikbudnya maka diselenggarakan kegiatan ini," pungkas Emi.
Data BPKLN mencantumkan proses seleksi telah berlangsung pada bulan Maret—Juni 2019 di Amerika Serikat, Australia, Belanda, Filipina, India, Inggris, Jepang, Jerman, Malaysia, Mesir, Papua Nugini, Prancis, Saudi Arabia, Singapura, Thailand, Timor Leste, Tiongkok, Myanmar, Rusia, Suriname, dan Uzbekistan. Sebagai catatan, terdapat sebanyak 31 peserta dari 18 negara yang mengikuti LBB BIPA tahun 2019.
Jakarta, 16 Agustus 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS BKLM, Nomor: 268/Sipres/A5.3/VIII/2019
“Kemampuannya bagus dan sudah bisa berpidato menggunakan bahasa Indonesia. Ini kan ada persyaratannya kalau mereka belum pernah tinggal di Indonesia dalam jangka waktu lama yaitu lebih dari enam bulan,” ujar Emi. Sehingga, jelas Emi, kemampuan berbahasa Indonesia yang dimiliki peserta merupakan produk dari pembelajaran yang mereka ikuti di negara masing-masing.
Lomba Berbahasa Indonesia bagi Penutur Asing merupakan perhelatan yang telah berlangsung sejak tahun 2015 dan merupakan ajang tahunan. Kompetisi ini bertujuan untuk mengukur keterampilan berbahasa Indonesia para penutur asing, berikut pengetahuan dan pemahaman mereka tentang budaya Indonesia. Dengan demikian, harapannya, para penutur asing yang berminat mengikuti lomba ini akan proaktif mencari referensi tentang keindonesiaan, untuk dijadikan sebagai materi pidato atau cerita, yang disesuaikan dengan tema dan topik yang telah ditentukan.
Tema LBB BIPA tahun 2019 adalah mengenai toleransi. Tema ini merupakan kelanjutan dari tema kompetisi tahun lalu, yaitu tentang persatuan dalam keberagaman. Emi menjelaskan, “tema itu diambil sesuai dengan kondisi di Indonesia, keadaan terkini di Indonesia.Sehingga, nantinya, para peserta dapat memaknai bahwa bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang majemuk, dipersatukan tidak hanya oleh bahasa Indonesia, tetapi juga oleh nilai luhur yang diyakini sejak lama, yaitu sikap toleran yakni sikap saling memahami dan menghormati berbagai unsur perbedaan," ujar Emi. Menariknya, lanjut Emi, ada peserta pidato yang menjelaskan mengenai toleransi yang bisa berdampak bagi perkembangan ekonomi khususnya di Indonesia.
Ditambahkan Emi, para peserta yang mengikuti final lomba ini adalah mereka yang telah lulus tes Uji Kemampuan Berbahasa Indonesia (UKBI). Peserta lomba akan diundang menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, dan melakukan kunjungan budaya dan wisata.
Seleksi oleh Atdikbud
Penyelenggaraan lomba ini dilaksanakan di negara-negara tempat kedudukan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan di negara sahabat lainnya. Terwujudnya kegiatan ini merupakan hasil sinergi antar unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Luar Negeri melalui Perwakilan RI. Dengan prakarsa Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (PKLN) Kemendikbud, kegiatan lomba ini didukung oleh Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, serta Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya (WDB) Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Proses seleksi, dijelaskan Emi, diselenggarakan oleh Biro PKLN melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di 17 negara. Selain itu, terdapat tiga negara tambahan yang turut serta, yaitu Rusia, Uzbekistan dan Myanmar. Para pemenang, selanjutnya diundang dalam kompetisi LBB BIPA di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberi semangat dan motivasi belajar bagi para BIPA sekaligus untuk menginternasionalkan bahasa Indonesia. "Salah satu yang dididik adalah para penutur muda agar bisa menyebarkan bahasa Indonesia kepada teman, keluarga, dan lingkungannya. Untuk memberi semangat dan motivasi belajar sekaligus sebagai apresiasi bagi BIPA di negara-negara yang ada Atdikbudnya maka diselenggarakan kegiatan ini," pungkas Emi.
Data BPKLN mencantumkan proses seleksi telah berlangsung pada bulan Maret—Juni 2019 di Amerika Serikat, Australia, Belanda, Filipina, India, Inggris, Jepang, Jerman, Malaysia, Mesir, Papua Nugini, Prancis, Saudi Arabia, Singapura, Thailand, Timor Leste, Tiongkok, Myanmar, Rusia, Suriname, dan Uzbekistan. Sebagai catatan, terdapat sebanyak 31 peserta dari 18 negara yang mengikuti LBB BIPA tahun 2019.
Jakarta, 16 Agustus 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS BKLM, Nomor: 268/Sipres/A5.3/VIII/2019
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 2809 kali
Editor :
Dilihat 2809 kali