Mendikbud Lepas 60 Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II 02 Agustus 2019 ← Back
Sawangan, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy melepas 60 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke 6 Tahun 2019 bagi para pejabat eselon dua dan tiga, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sawangan, Depok, pada Jumat pagi (02/08/2019). “Dengan membaca bismillaahirrahmaanirrahiim, saya menyatakan melepas 60 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun 2019,” ujar Mendikbud.
Selaku tim pelaksana PKN tingkat II, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto, mengapresiasi terselenggaranya PKN tingkat II oleh Pusdiklat Kemendikbud. “Tentu atas nama lembaga, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pertama, apresiasi karena ini merupakan salah satu kementerian, Pusdiklat yang mendapatkan akreditasi A, akreditasi tertinggi,” ujar Adi Suryanto.
Bahkan, Adi melanjutkan, tahun sebelumnya Pusdiklat Kemendikbud dianugerahi sebagai Pusdiklat terbaik dalam pemanfaatan teknologi informasi (IT). “Selamat kepada semua kawan-kawan di kementerian. Ini merupakan kesempatan pertama, PKN Tingkat II di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diselenggarakan dengan menggunakan metode kurikulum baru,” lanjutnya.
Dalam sambutannya, Adi menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini agar para pemangku kebijakan di kementerian dan lembaga mampu melakukan perubahan. Selain itu, lanjut Adi, agar kinerja Pemerintah dalam menjalankan berbagai program dan kebijakan semakin lebih baik lagi. “Pertama tentu teman-teman harus tahu, harus mampu memetakan setiap masalah di dalam organisasi. Makanya kenapa di dalam usulan proyek perubahan, langkah pertama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam melakukan perubahan adalah penguasaan masalah. Makanya kita ajarkan memetakan masalah, tidak mungkin kita bisa membuat suatu terobosan, memberikan solusi yang baik, kalau kita tidak tahu masalah organisasi,” jelas Kepala LAN .
Untuk itu, lanjut Adi, para peserta yang hadir pada pelatihan kepemimpinan ini adalah para pemimpin yang tahu permasalahan dan mampu mencari solusinya serta melakukan terobosan dalam menyelesaikan masalah. “Setelah tahu masalah, tentu merumuskan solusi, terobosan, inovasi penyelesaian terhadap masalah-masalah, dan sampai akhirnya kawan-kawan semua memiliki program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang terhadap proses perubahan,” ungkapnya.
Adi menambahkan, metode pembelajaran kepemimpinan yang diterapkan pada PKN Tingkat II bukan dengan memberikan banyak teori tetapi mengajak para peserta melakukan berbagai perubahan. “Kita punya pengalaman, mengalami sendiri, dan saya yakin itu akan bisa menjadi internalisasi dan menjadi memori dalam proses pembelajaran kita semua,” tambahnya.
PKN tingkat II ini mengusung tema “Penguatan Pendidikan dan Kebudayaan untuk Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia”. Sejalan dengan itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, menyampaikan bahwa kemampuan memimpin, integritas dalam mengelola sumberdaya serta pemanfaatan teknologi, merupakan kunci keberhasilan bagi pejabat Pimpinan Pratama untuk membangun organisasi yang adaptif, tanggap, juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
PKN Tingkat II yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan LAN Nomor 2 Tahun 2019, diikuti 60 peserta dari berbagai instansi, 30 orang diantaranya dari Kemendikbud dan 30 orang lainnya berasal dari kementerian/lembaga lainnya, yakni Kemenristek Dikti (11 orang); Kementerian PPN/Bappenas (2 orang); Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (4 orang); Kementerian Tenaga Kerja (1 orang); Kejaksanan Agung (1 orang); BATAN (1 orang); Mahkamah Agung (1 orang); POLRI (5 orang); LAN (2 orang); Pemkab Rejang Lebong (1 orang), dan; Pemkot Cimahi (1 orang).
Dari ke-60 peserta tersebut, Didik melaporkan bahwa ada satu peserta ditunda kelulusannya karena melaksanakan ibadah haji, sehingga jadwal penilaian akhir akan dijadwalkan kembali. Selain itu, satu peserta diminta untuk memperbaiki proyek perubahannya, meskipun demikian tetap diluluskan.
Melalui judul proyek perubahan “Penguatan Sistem Perencanaan dan Penganggaran untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan”, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kemendikbud, Suharti, dinyatakan sebagai peserta terbaik.
PKN Tingkat II Angkatan 6, merupakan pertama kali diselenggarakan Pusdiklat Kemendikbud, kegiatan ini berlangsung selama 18 minggu, dimulai pada 8 April sampai 2 Agustus 2019. PKN tingkat II menerapkan pola pembelajaran on dan off kampus. Selama 27 hari pelatihan, pembelajaran dilaksanakan di dalam kampus, sedangkan sisanya selama 74 hari pembelajaran dilaksanakan di luar kampus.
Sawangan, 02 Agustus 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lama: www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS BKLM, Nomor : 254/Sipres/A5.3/VIII/2019
Selaku tim pelaksana PKN tingkat II, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto, mengapresiasi terselenggaranya PKN tingkat II oleh Pusdiklat Kemendikbud. “Tentu atas nama lembaga, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pertama, apresiasi karena ini merupakan salah satu kementerian, Pusdiklat yang mendapatkan akreditasi A, akreditasi tertinggi,” ujar Adi Suryanto.
Bahkan, Adi melanjutkan, tahun sebelumnya Pusdiklat Kemendikbud dianugerahi sebagai Pusdiklat terbaik dalam pemanfaatan teknologi informasi (IT). “Selamat kepada semua kawan-kawan di kementerian. Ini merupakan kesempatan pertama, PKN Tingkat II di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diselenggarakan dengan menggunakan metode kurikulum baru,” lanjutnya.
Dalam sambutannya, Adi menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini agar para pemangku kebijakan di kementerian dan lembaga mampu melakukan perubahan. Selain itu, lanjut Adi, agar kinerja Pemerintah dalam menjalankan berbagai program dan kebijakan semakin lebih baik lagi. “Pertama tentu teman-teman harus tahu, harus mampu memetakan setiap masalah di dalam organisasi. Makanya kenapa di dalam usulan proyek perubahan, langkah pertama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam melakukan perubahan adalah penguasaan masalah. Makanya kita ajarkan memetakan masalah, tidak mungkin kita bisa membuat suatu terobosan, memberikan solusi yang baik, kalau kita tidak tahu masalah organisasi,” jelas Kepala LAN .
Untuk itu, lanjut Adi, para peserta yang hadir pada pelatihan kepemimpinan ini adalah para pemimpin yang tahu permasalahan dan mampu mencari solusinya serta melakukan terobosan dalam menyelesaikan masalah. “Setelah tahu masalah, tentu merumuskan solusi, terobosan, inovasi penyelesaian terhadap masalah-masalah, dan sampai akhirnya kawan-kawan semua memiliki program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang terhadap proses perubahan,” ungkapnya.
Adi menambahkan, metode pembelajaran kepemimpinan yang diterapkan pada PKN Tingkat II bukan dengan memberikan banyak teori tetapi mengajak para peserta melakukan berbagai perubahan. “Kita punya pengalaman, mengalami sendiri, dan saya yakin itu akan bisa menjadi internalisasi dan menjadi memori dalam proses pembelajaran kita semua,” tambahnya.
PKN tingkat II ini mengusung tema “Penguatan Pendidikan dan Kebudayaan untuk Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia”. Sejalan dengan itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, menyampaikan bahwa kemampuan memimpin, integritas dalam mengelola sumberdaya serta pemanfaatan teknologi, merupakan kunci keberhasilan bagi pejabat Pimpinan Pratama untuk membangun organisasi yang adaptif, tanggap, juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
PKN Tingkat II yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan LAN Nomor 2 Tahun 2019, diikuti 60 peserta dari berbagai instansi, 30 orang diantaranya dari Kemendikbud dan 30 orang lainnya berasal dari kementerian/lembaga lainnya, yakni Kemenristek Dikti (11 orang); Kementerian PPN/Bappenas (2 orang); Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (4 orang); Kementerian Tenaga Kerja (1 orang); Kejaksanan Agung (1 orang); BATAN (1 orang); Mahkamah Agung (1 orang); POLRI (5 orang); LAN (2 orang); Pemkab Rejang Lebong (1 orang), dan; Pemkot Cimahi (1 orang).
Dari ke-60 peserta tersebut, Didik melaporkan bahwa ada satu peserta ditunda kelulusannya karena melaksanakan ibadah haji, sehingga jadwal penilaian akhir akan dijadwalkan kembali. Selain itu, satu peserta diminta untuk memperbaiki proyek perubahannya, meskipun demikian tetap diluluskan.
Melalui judul proyek perubahan “Penguatan Sistem Perencanaan dan Penganggaran untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan”, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kemendikbud, Suharti, dinyatakan sebagai peserta terbaik.
PKN Tingkat II Angkatan 6, merupakan pertama kali diselenggarakan Pusdiklat Kemendikbud, kegiatan ini berlangsung selama 18 minggu, dimulai pada 8 April sampai 2 Agustus 2019. PKN tingkat II menerapkan pola pembelajaran on dan off kampus. Selama 27 hari pelatihan, pembelajaran dilaksanakan di dalam kampus, sedangkan sisanya selama 74 hari pembelajaran dilaksanakan di luar kampus.
Sawangan, 02 Agustus 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lama: www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS BKLM, Nomor : 254/Sipres/A5.3/VIII/2019
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 3050 kali
Editor :
Dilihat 3050 kali