Raih Emas di O2SN 2019, Terima Hadiah Umrah dari Kepsek 30 Agustus 2019 ← Back
Banda Aceh, Kemendikbud --- M Abil AlHafiz, peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2019 jenjang SMA, diberikan hadiah umroh gratis oleh kepala sekolahnya setelah sukses meraih emas pada nomor lompat jauh putra cabang atletik. M Abil AlHafiz adalah siswa MAN 2 Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Kepala Sekolah MAN 2 Kota Payakumbuh Sumatra Barat, Alexandra, mengatakan pihaknya sudah menjanjikan hadiah umrah bagi siswa yang mendapatkan medali dalam kompetisi nasional.
“Kita memberikan reward ini kepada semua siswa/siswi yang berprestasi terutama yang mendapatkan medali emas di tingkat nasional di segala bidang, baik sains, seni, dan olahraga,” ujar Alexandra.
Ia menuturkan, berdasarkan informasi dari pelatih, lompatan Abil memungkinkan untuk dibina, sehingga pihak sekolah akan terus gencar melakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas lompatannya.
"Pada O2SN tahun sebelumnya, Sumbar memiliki lompatan 6,48 meter, sedangkan Abil saat latihan 6,51 meter. Maka itu saya optimis sekali untuk tahun ini bisa lolos O2SN dan mendapatkan medali. Alhamdulillah prestasi itu terwujud dan sangat membanggakan," ucapnya.
Ofisial cabang atletik dari Provinsi Sumbar, Yasri, mengatakan Abil raih medali emas setelah sukses meraih lompatan sejauh 6,72 meter pada babak final. “Finalis 5 besar atletik itu meraih juara 1 dengan nilai lompatan yang paling jauh 6,72 (meter). Awalnya 6,01; 6,41; 6,19; 6,72; 6,49; dan 6,06. Angka tertinggi di lompatan keempat,” katanya.
Menurut Yasri, ini adalah kejutan yang luar biasa, karena Abil biasa latihan setiap hari di Payakumbuh dengan lompatan maksimal 6,51 meter. “Di Aceh lompatan tertingginya bisa sampai 6,72 meter, jauh sekali meningkatnya. Saya pikir tadi dia berada di peringkat lima, jadi saya sudah bersyukur juga jika dapat perunggu. Ternyata Abil meraih emas dan mampu mengalahkan juara nasional,” ujarnya.
Abil sendiri mengaku persiapannya datang ke Aceh adalah dengan rutin latihan pagi dan sore selama dua minggu. Namun, selain berlatih Abil juga tidak meninggalkan sekolahnya. Siswa pecinta pelajaran olahraga ini juga mengungkapkan keberhasilannya meraih medali emas tak lepas dari doa kedua orang tua dan dukungan teman-teman, juga kepala sekolah termasuk pelatih dan rekan lainnya.
"Saya sangat yakin dan optimis untuk mendapatkan emas di O2SN ini. Meski sempat deg-degan karena lawannya hebat dan tangguh, bahkan ada yang pernah juara nasional. Namun tidak mengurangi semangat saya, jika mereka ada persiapan, kita juga persiapan. Jadi enggak ada yang perlu ditakutkan, karena kita semuanya sama," tutur Abil.
Selain itu, Abil juga mengingat kedua orang tuanya saat berhasil melakukan lompatan terjauhnya di babak final. "Saya tidak sangka bisa lompat sejauh itu, mungkin karena semangat saya yang begitu membara saat itu. Di dalam hati, saya hanya ingat orang tua dan ingin menyenangkan mereka. Mereka telah mendukung saya dari awal dan saya tidak ingin mengecewakan orang-orang yang telah mendukung saya termasuk kepala sekolah, pelatih dan teman-teman. Makanya ada rasa motivasi tersendiri terutama ketika terlintas di benak saya, khususnya kedua orang tua," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia juga mengaku mendapatkan dukungan penuh dari kepala sekolah, mulai dari fasilitas ingga dukungan moril selama latihan. “Sekolah sangat mendukung saya untuk maju bertanding di O2SN ini. Harapan saya mudah-mudahan bisa jadi atlet nasional dan membanggakan sekolah, mungkin saya akan meningkatkan lagi latihan agar bisa masuk di pelatnas,” kata Abil yang baru pertama kali mendapat juara setelah sebelumnya pernah gagal di kejurnas. (Rinda/Desliana Maulipaksi)
Sumber :
“Kita memberikan reward ini kepada semua siswa/siswi yang berprestasi terutama yang mendapatkan medali emas di tingkat nasional di segala bidang, baik sains, seni, dan olahraga,” ujar Alexandra.
Ia menuturkan, berdasarkan informasi dari pelatih, lompatan Abil memungkinkan untuk dibina, sehingga pihak sekolah akan terus gencar melakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas lompatannya.
"Pada O2SN tahun sebelumnya, Sumbar memiliki lompatan 6,48 meter, sedangkan Abil saat latihan 6,51 meter. Maka itu saya optimis sekali untuk tahun ini bisa lolos O2SN dan mendapatkan medali. Alhamdulillah prestasi itu terwujud dan sangat membanggakan," ucapnya.
Ofisial cabang atletik dari Provinsi Sumbar, Yasri, mengatakan Abil raih medali emas setelah sukses meraih lompatan sejauh 6,72 meter pada babak final. “Finalis 5 besar atletik itu meraih juara 1 dengan nilai lompatan yang paling jauh 6,72 (meter). Awalnya 6,01; 6,41; 6,19; 6,72; 6,49; dan 6,06. Angka tertinggi di lompatan keempat,” katanya.
Menurut Yasri, ini adalah kejutan yang luar biasa, karena Abil biasa latihan setiap hari di Payakumbuh dengan lompatan maksimal 6,51 meter. “Di Aceh lompatan tertingginya bisa sampai 6,72 meter, jauh sekali meningkatnya. Saya pikir tadi dia berada di peringkat lima, jadi saya sudah bersyukur juga jika dapat perunggu. Ternyata Abil meraih emas dan mampu mengalahkan juara nasional,” ujarnya.
Abil sendiri mengaku persiapannya datang ke Aceh adalah dengan rutin latihan pagi dan sore selama dua minggu. Namun, selain berlatih Abil juga tidak meninggalkan sekolahnya. Siswa pecinta pelajaran olahraga ini juga mengungkapkan keberhasilannya meraih medali emas tak lepas dari doa kedua orang tua dan dukungan teman-teman, juga kepala sekolah termasuk pelatih dan rekan lainnya.
"Saya sangat yakin dan optimis untuk mendapatkan emas di O2SN ini. Meski sempat deg-degan karena lawannya hebat dan tangguh, bahkan ada yang pernah juara nasional. Namun tidak mengurangi semangat saya, jika mereka ada persiapan, kita juga persiapan. Jadi enggak ada yang perlu ditakutkan, karena kita semuanya sama," tutur Abil.
Selain itu, Abil juga mengingat kedua orang tuanya saat berhasil melakukan lompatan terjauhnya di babak final. "Saya tidak sangka bisa lompat sejauh itu, mungkin karena semangat saya yang begitu membara saat itu. Di dalam hati, saya hanya ingat orang tua dan ingin menyenangkan mereka. Mereka telah mendukung saya dari awal dan saya tidak ingin mengecewakan orang-orang yang telah mendukung saya termasuk kepala sekolah, pelatih dan teman-teman. Makanya ada rasa motivasi tersendiri terutama ketika terlintas di benak saya, khususnya kedua orang tua," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia juga mengaku mendapatkan dukungan penuh dari kepala sekolah, mulai dari fasilitas ingga dukungan moril selama latihan. “Sekolah sangat mendukung saya untuk maju bertanding di O2SN ini. Harapan saya mudah-mudahan bisa jadi atlet nasional dan membanggakan sekolah, mungkin saya akan meningkatkan lagi latihan agar bisa masuk di pelatnas,” kata Abil yang baru pertama kali mendapat juara setelah sebelumnya pernah gagal di kejurnas. (Rinda/Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4848 kali
Editor :
Dilihat 4848 kali