Semangat Kebinekaan Warnai Gita Bahana Nusantara 2019 07 Agustus 2019 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Sebanyak 210 orang yang tergabung dalam Gita Bahana Nusantara (GBN) 2019 berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka terdiri dari 74 orang dari tim orkestra, dan 136 orang dari tim paduan suara. Keragaman asal daerah ini menjadi representasi Indonesia kecil yang ditampilkan dalam sebuah penampilan seni musik untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Mereka yang lulus audisi GBN 2019 tidak hanya berasal dari pulau Jawa, melainkan juga berasal dari daerah lain, seperti Papua Barat dan Medan.
Carolina Steffani, salah satu anggota GBN 2019 asal Papua Barat, mengaku sangat terkejut kala dirinya mendapat kabar lolos seleksi menjadi tim paduan suara GBN 2109. “Sebenarnya saya punya cita-cita supaya saya bisa ikut GBN, karena menurut saya GBN itu suatu paduan suara yang luar biasa di Indonesia. Selain dapat mengharumkan nama keluarga, sekolah dan provinsi, saya sendiri juga bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya di lokasi pemusatan latihan GBN 2019 di Depok, Jawa Barat, Kamis (1/7/2019).
Sementara itu, peserta GBN 2019 asal Solo, Jawa Tengah, Yohana Vanda, mengaku ingin menyalurkan bakat menyanyinya dalam kegiatan GBN 2019. "Saya ingin mengabdikan diri saya untuk Indonesia dengan prestasi saya dalam bernyanyi,” ujarnya.
Peserta lain dari Medan, yakni Andrew Setiawan, mengaku dirinya sempat grogi saatmengetahui lolos seleksi GBN 2019. Andrew terpilih sebagai pemain contra bass di tim orkestra GBN 2019. Andrew berharap selama mengikuti pemusatan latihan, dirinya bisa mendapat banyak pengalaman baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya.
Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara adalah wahana untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, sekaligus memberikan suntikan semangat membangun Indonesia yang lebih maju dan modern bagi pemuda-pemudi Indonesia. Mereka juga diberikan pengetahuan dan pemahaman akan keragaman seni budaya Indonesia, sehingga putera-puteri terbaik daerah itu akan menjadi agen-agen perubahan dan pemajuan budaya di daerahnya.
Penyelenggaraan Gita Bahana Nusantara yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun secara nyata telah mampu memberikan nilai positif bagi masyarakat, khususnya generasi muda untuk menggeluti kegiatan kesenian, serta menguatkan semangat nasionalisme melalui pewarisan nilai-nilai kebangsaan. Tujuan diselenggarakan pemusatan latihan bagi peserta GBN antara lain untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, menghormati perbedaan, dan memupuk rasa kebersamaan di kalangan generasi muda.
Direktur Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari, menyampaikan hal tersebut saat pembukaan pemusatan latihan GBN 2019 di Depok, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019). “GBN tidak hanya sekedar berlatih tentang musik, tapi makna di dalamnya terdapat nilai-nilai yang luar biasa, seperti nilai kemandirian, nilai nasionalisme, nilai integritas, nilai gotong royong, dan nilai rasa sayang terhadap cinta tanah air,” katanya.
Pergelaran utama GBN adalah pada Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia di Sidang DPR-DPD RI di Gedung DPR/MPR RI, dan puncaknya ada Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka Jakarta. Lagu-lagu yang ditampilkan adalah lagu-lagu nasional dan lagu-lagu daerah yang digubah dalam bentuk medley. Ciri khas Gita Bahana Nusantara adalah susunan orkestra yang memasukkan unsur-unsur musik etnik pada instrumennya, seperti sasando, sampek, kendang, kecapi, dan gondang batak, serta aransemen lagu-lagu daerah yang mewakili wilayah-wilayah di Indonesia, dengan judul; nyanyian negeriku, nyanyian nusantara, tembang nusantara, dan tembang Indonesia. Dalam penampilannya, peserta paduan suara Gita Bahana Nusantara mengenakan pakaian daerah masing-masing, sehingga mencerminkan kebinekaan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan etnik. (Alfi Nur Rosmelia/Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2461 kali
Editor :
Dilihat 2461 kali