Mendikbud: Produk Budaya Harus Punya Nilai Tambah dalam Penjenamaan   10 September 2019  ← Back


Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengapresiasi Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, yang telah menyelenggarakan Sawahlunto International Songket Silungkang Carnaval (SISSCA). Ia mengatakan, penyelenggaraan SISSCA merupakan kreativitas Pemkot Sawahlunto dalam memberikan nilai tambah atau penjenamaan (branding) pada Songket Silungkang.

Menurut Mendikbud, di era industri 4.0 sekarang ini setiap negara berada dalam kompetisi yang sangat menantang, maka setiap produk yang ditawarkan ke pasar harus ada branding, harus ada unique selling – nya, sehingga butuh daya kreatif dan inovatif dalam mengelola itu.

“Saya lihat, SISSCA ini termasuk dalam daya inovatif Sawahlunto untuk mem-branding dan mempromosikan Songket Silungkang. Bagus sekali, publik jadi tahu bahwa Songket Silungkang dari Sawahlunto ini selain kaya dengan sejarah dan budaya juga sangat indah sekali saat didesain sedemikian rupa dalam beragam pola busana,” kata Mendikbud dalam sambutannya di Sawahlunto International Songket Silungkang Carnaval yang berlangsung di kawasan Pasar Remaja Sawahlunto, Minggu (8/9/2019).

Mendikbud mengatakan, pemerintah daerah harus kreatif dan inovatif dalam melestarikan sekaligus menjual prospek kekayaan produk lokal. Jangan sampai produk lokal kalah bersaing karena tidak ada sentuhan kreativitas dan inovasi.

Songket Silungkang telah masuk dalam warisan budaya takbenda nasional. Mendikbud menuturkan, hal ini semakin memperkuat unique selling yang dimiliki Songket Silungkang. “Sehingga sekarang, agar pemasaran Songket Silungkang ini bisa memberikan manfaat lebih besar bagi pengrajin/penenun maupun penjahit dan penjual di toko-toko, memang diperlukan kerja keras Pemkot Sawahlunto bersama masyarakat untuk meningkatkan prospek daya jual maupun promosi Songket Silungkang tersebut,” tuturnya.

Sawahlunto International Songket Silungkang Carnaval (SISSCA) berlangsung meriah dengan warna-warni keberagaman desain Songket Silungkang yang ditampilkan oleh lebih dari 100 tim, termasuk tim yang terdiri dari mahasiswa asing dari Universitas Andalas dan tim negara tetangga Malaysia. Sebelum arak-arakan karnaval parade peserta SISSCA tersebut, Dirjen Merek Indikasi Geografis Kementerian Hukum dan HAM RI menyerahkan Sertifikat Indikasi Geografis untuk Songket Silungkang.

Walikota Sawahlunto Deri Asta mengatakan, Songket Silungkang merupakan warisan mahakarya leluhur Silungkang yang terus dilestarikan sampai sekarang. “Bagi kami, ini bukan sekedar kain biasa. Songket Silungkang punya nilai kekayaan sejarah dan budaya yang luar biasa. Kini, kami mengupayakan agar nilai potensi ekonomi Songket Silungkang ini juga semakin meningkat sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat penenun maupun penjual Songket Silungkang tersebut,” katanya.

Memanfaatkan kedatangan Mendikbud Muhadjir Effendy, Walikota Deri Asta juga menyampaikan harapan agar Mendikbud serta jajaran tamu nasional lainnya yang hadir dapat turut membantu mempromosikan Songket Silungkang. (Desliana Maulipaksi).

Sumber : portal.sawahluntokota.go.id

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 3525 kali