Penting Siapkan Peta Jalan Pengembangan Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran  18 September 2019  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Sebanyak tiga belas industri, empat universitas, dua organisasi internasional, serta tiga kementerian duduk bersama membahas pemanfaatan Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan. Bertemunya para pemangku kepentingan tersebut diharapkan dapat menghasilkan peta jalan bagi pengembangan kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan, khususnya di Asia Tenggara.

Harapan tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, saat membuka secara resmi Konferensi Internasional Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Kebijakan dan Praktik Pendidikan untuk Asia Tenggara, di Hotel Holiday Inn, Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Kecerdasan buatan kini tengah dikembangkan secara serius di berbagai penjuru dunia.  Dalam bidang pendidikan, dukungan kecerdasan buatan diharapkan dapat memperbaiki kualitas dan akses pendidikan dalam banyak hal, di antaranya mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif dan personal. Menurut Totok, hadirnya kecerdasan buatan bukan berarti menggantikan peran guru, namun justru sebagai pendorong bagi guru untuk dapat menemukan cara mengajar yang lebih baik. “Bagaimana cara kita menyikapi? Terutama guru, bagaimana guru dapat tetap berperan? (Dengan) Ganti cara,” tutur Totok.

Deputi II Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Yanuar Nugroho, yang menjadi pembicara dalam konferensi menyampaikan pentingnya kolaborasi antarberbagai pihak, bukan hanya pemerintah, agar dapat tercapai pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pemanfaatan teknologi terkini. “Bagaimana strateginya? Kita harus memastikan warga negara terdidik dengan baik. Kalau tidak, kita tidak bisa merebut bonus demografi,” ujar Yanuar.

Ketiga belas industri yang hadir dalam konferensi tersebut adalah Bukalapak, Blibli, Amazon Web Service, Samsung RnD, Nodeflux, kata.ai, Cognixy, Xcure IT, Cyber Edu Inkor, Edmodo, Weidong Cloud Education. Keempat Perguruan Tinggi yang turut serta dalam konferensi yakni Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Konferensi dua hari tersebut terlaksana atas kerja sama antara Kemendikbud melalui South East Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) dengan The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). (Prani Pramudita)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3422 kali