217 Sekolah Ikut Gelar Karya Film Pelajar Tahun 2019 24 Oktober 2019 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) untuk kali ketiga menyelenggarakan Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) Tahun 2019. Penyelenggaraan GKFP tahun ini mengangkat tema “Semangat Kebhinnekaan Generasi Milenial”. Kegiatan ini disambut positif oleh para siswa jenjang SMA/SMK/sederajat, ditunjukkan dari banyaknya jumlah karya yang dikirimkan kepada panitia. Sebanyak 211 sekolah telah mengirimkan 175 film pendek fiksi, 36 film pendek dokumenter, dan 6 film yang tidak disebutkan jenisnya.
“Kegiatan ini sudah tahun ketiga. Tentu dari tahun ke tahun kita perbaiki, kita perbesar, dan terutama di tahun ini kita menambahkan kategori,” terang Kepala Pusat Pengembangan Perfilman (Kapusbangfilm) Kemendikbud, Maman Wijaya, pada taklimat media Gelar Karya Film Pelajar Tahun 2019, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, pada Selasa (22/10).
Untuk memublikasikan GKFP, Kemendikbud telah melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dan juga ke komunitas-komunitas melalui media, yang dimonitor langsung oleh Reza Rahadian selaku Dewan Pengarah GKFP dan Angga Aldi selaku Duta GKFP Tahun 2019. “Dalam pelaksanaan GKFP ada penambahan (kategori),” ujar Maman.
“Tentu harapannya ke depan Gelar Karya Film Pelajar ini masih akan terus dilakukan, karena ini adalah wadah yang sengaja diciptakan untuk para kreator muda, para film maker muda berbakat, di mana mereka belum bisa mengirimkan filmnya ke festival yang lain, ke gelar karya dulu. Karena salah satu syarat yang boleh dikatakan mutlak di gelar karya adalah karya itu benar-benar karya baru yang belum dikirim ke festival yang lain,” imbuh Maman.
Sementara itu, Reza Rahadian mengungkapkan bahwa film-film yang masuk nominasi telah melalui seleksi yang panjang, baik seleksi administrasi maupun seleksi oleh tim ahli. “Seleksi administrasi adalah persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan oleh Pusbang, baik mengenai copyright jangan ada sampai yang memakai lagu-lagu yang sebenarnya mungkin tidak izin, kemudian film yang mungkin tidak diikutsertakan atau tidak pernah memenangkan atau ikut serta dalam festival-festival sejenis lainnya, dan beberapa hal lain. Dari seleksi administrasi dihasilkan 92 film fiksi dan 34 film dokumenter,” jelas Reza.
Reza menambahkan bahwa dalam pelaksanaan GKFP ini juga terdap0at seleksi tim ahli yang menghasilkan 28 film fiksi, dan 22 film dokumenter. “Tim ahli ini bekerja untuk menyeleksi dari apa yang sudah lolos dari seleksi pertama yaitu seleksi administrasi oleh Pusbangfilm, dan tim ahli sudah kita lihat tadi menentukan siapa-siapa saja kira-kira film apa saja yang layak untuk diserahkan ke dewan juri untuk dinilai sesuai dengan tema yang ada yaitu kebhinekaan di generasi milenial. Lalu seleksi tim dewan juri menghasilkan 15 film fiksi, dan 15 film dokumenter. Selain itu dewan juri sudah memutuskan nominasi untuk dipilih menjadi`6 kategori, 3 dari kategori fiksi, dan 3 dari kategori dokumenter. Untuk hadiahnya yaitu Rp 20 juta untuk film terpilih dan Rp12,5 juta untuk penyutradaan dan penulisan skenario terpilih,” jelas Reza.
Duta GKFP Tahun 2019, Angga Aldi Yunanda, mengapresiasi kinerja Pusbangfilm yang telah memberikan kesempatan kepada anak-anak muda melalui penyelenggaraan kegiatan ini. “Sangat luar biasa, dan berjasa. Tidak cuma bagi saya yang sudah cukup banyak belajar di bidang industri perfilman, tapi juga bagi generasi muda lainnya, terutama melalui GKFP tahun ini. Banyak sekali program-program terutama kepada anak-anak muda di Indonesia untuk lebih mendalami kecintaan dan bakat mereka terutama di bidang film, dan semoga saja kedepannya Pusbangfilm bisa lebih banyak lagi berkontribusi kepada anak-anak muda di Indonesia supaya bisa membuat film Indonesia menjadi lebih maju lagi, lebih berkembang, dan yang terbaik untuk perfilman Indonesia,” pungkas Angga.
Puncak penganugerahan Gelar Karya Film Pelajar Tahun 2019 akan dilaksanakan di Epicentrum XXI Jakarta pada tanggal 28 Oktober Pukul 19.00 WIB dan akan disiarkan secara langsung di TVRI.
Foto oleh Dina H. S.
Jakarta, 23 Oktober 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS BKLM, Nomor: 342/Sipres/A5.3/X/2019
“Kegiatan ini sudah tahun ketiga. Tentu dari tahun ke tahun kita perbaiki, kita perbesar, dan terutama di tahun ini kita menambahkan kategori,” terang Kepala Pusat Pengembangan Perfilman (Kapusbangfilm) Kemendikbud, Maman Wijaya, pada taklimat media Gelar Karya Film Pelajar Tahun 2019, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, pada Selasa (22/10).
Untuk memublikasikan GKFP, Kemendikbud telah melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dan juga ke komunitas-komunitas melalui media, yang dimonitor langsung oleh Reza Rahadian selaku Dewan Pengarah GKFP dan Angga Aldi selaku Duta GKFP Tahun 2019. “Dalam pelaksanaan GKFP ada penambahan (kategori),” ujar Maman.
“Tentu harapannya ke depan Gelar Karya Film Pelajar ini masih akan terus dilakukan, karena ini adalah wadah yang sengaja diciptakan untuk para kreator muda, para film maker muda berbakat, di mana mereka belum bisa mengirimkan filmnya ke festival yang lain, ke gelar karya dulu. Karena salah satu syarat yang boleh dikatakan mutlak di gelar karya adalah karya itu benar-benar karya baru yang belum dikirim ke festival yang lain,” imbuh Maman.
Sementara itu, Reza Rahadian mengungkapkan bahwa film-film yang masuk nominasi telah melalui seleksi yang panjang, baik seleksi administrasi maupun seleksi oleh tim ahli. “Seleksi administrasi adalah persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan oleh Pusbang, baik mengenai copyright jangan ada sampai yang memakai lagu-lagu yang sebenarnya mungkin tidak izin, kemudian film yang mungkin tidak diikutsertakan atau tidak pernah memenangkan atau ikut serta dalam festival-festival sejenis lainnya, dan beberapa hal lain. Dari seleksi administrasi dihasilkan 92 film fiksi dan 34 film dokumenter,” jelas Reza.
Reza menambahkan bahwa dalam pelaksanaan GKFP ini juga terdap0at seleksi tim ahli yang menghasilkan 28 film fiksi, dan 22 film dokumenter. “Tim ahli ini bekerja untuk menyeleksi dari apa yang sudah lolos dari seleksi pertama yaitu seleksi administrasi oleh Pusbangfilm, dan tim ahli sudah kita lihat tadi menentukan siapa-siapa saja kira-kira film apa saja yang layak untuk diserahkan ke dewan juri untuk dinilai sesuai dengan tema yang ada yaitu kebhinekaan di generasi milenial. Lalu seleksi tim dewan juri menghasilkan 15 film fiksi, dan 15 film dokumenter. Selain itu dewan juri sudah memutuskan nominasi untuk dipilih menjadi`6 kategori, 3 dari kategori fiksi, dan 3 dari kategori dokumenter. Untuk hadiahnya yaitu Rp 20 juta untuk film terpilih dan Rp12,5 juta untuk penyutradaan dan penulisan skenario terpilih,” jelas Reza.
Duta GKFP Tahun 2019, Angga Aldi Yunanda, mengapresiasi kinerja Pusbangfilm yang telah memberikan kesempatan kepada anak-anak muda melalui penyelenggaraan kegiatan ini. “Sangat luar biasa, dan berjasa. Tidak cuma bagi saya yang sudah cukup banyak belajar di bidang industri perfilman, tapi juga bagi generasi muda lainnya, terutama melalui GKFP tahun ini. Banyak sekali program-program terutama kepada anak-anak muda di Indonesia untuk lebih mendalami kecintaan dan bakat mereka terutama di bidang film, dan semoga saja kedepannya Pusbangfilm bisa lebih banyak lagi berkontribusi kepada anak-anak muda di Indonesia supaya bisa membuat film Indonesia menjadi lebih maju lagi, lebih berkembang, dan yang terbaik untuk perfilman Indonesia,” pungkas Angga.
Puncak penganugerahan Gelar Karya Film Pelajar Tahun 2019 akan dilaksanakan di Epicentrum XXI Jakarta pada tanggal 28 Oktober Pukul 19.00 WIB dan akan disiarkan secara langsung di TVRI.
Foto oleh Dina H. S.
Jakarta, 23 Oktober 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS BKLM, Nomor: 342/Sipres/A5.3/X/2019
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 3082 kali
Editor :
Dilihat 3082 kali