Kemendikbud Luncurkan KBBI Disnetra pada Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 30 Oktober 2019 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Pada puncak perayaan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (BPBP) meluncurkan berbagai produk kebahasaan dan kesastraan, di antaranya Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) elektronik “Disnetra” untuk para penyandang disabilitas netra. Bulan Oktober sebagai bulan Bahasa dan Sastra menjadi bulan pembuktian para pemuda-pemuda hebat dan para ahli bahasa dan sastra untuk memunculkan berbagai inovasi.
“Tahun lalu kami meluncurkan KBBI cetak khusus untuk saudara-saudara kita disabilitas netra dan tahun ini kami akan meluncurkan KBBI Disnetra yaitu KBBI elektronik bagi penyandang disabilitas netra. Alhamdulillah produk ini segera akan diluncurkan dan mudah-mudahan saudara kita sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas bisa juga meningkatkan literasi mereka setidaknya melalui jalan yang sama dengan kita yaitu melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia,” disampaikan Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (Kepala BPBP) Kemendikbud, Dadang Sunendar, saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada pembukaan Puncak Bulan Bahasa dan Sastra di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (28/10).
Dilanjutkan Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, bahwa seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, maka bahasa dan sastra Indonesia juga terus berkembang. Perkembangan bahasa dan sastra berlangsung secara alami ataupun terencana sesuai dengan garis haluan kebahasaan yang menjadi kebijakan nasional. "Hal itu dimaksudkan agar perkembangan bahasa dan sastra dapat selaras dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang baik dalam bidang sosial budaya, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi massa, pemerintahan maupun dalam bidang-bidang lain,” terangnya.
Dadang Sunendar mengungkapkan bahwa pengembangan bahasa di tanah air harus terus dilakukan oleh BPBP. Selain itu perlindungan terhadap bahasa dan sastra daerah juga harus secara paralel dilakukan bekerjasama dengan pemerintah daerah di Indonesia karena perlindungan ini berarti pula perlindungan terhadap keberagaman Indonesia yang multi etnis dan multilingual.
“Saya akan terus mendukung berbagai upaya untuk menegakkan kedaulatan bangsa Indonesia di tanah air, melestarikan bahasa daerah serta mendukung semua lapisan masyarakat untuk menguasai bahasa asing strategis untuk meningkatkan daya saing kita,” tegas Dadang Sunendar.
Semarak Bulan Bahasa dan Satra 2019
Salah satu ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi “menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” menandakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Oleh karena itu, hari Sumpah Pemuda merupakan hari lahir bahasa Indonesia. Bulan Bahasa dan Sastra secara rutin dilaksanakan sejak 1980 setiap bulan Oktober sebagai bulan lahirnya Sumpah Pemuda.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hurip Danu Ismadi, mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam bulan bahasa tahun 2019 adalah “Maju Bahasa dan Sastra, Maju Indonesia”. Tema tersebut memberikan isyarat tentang optimisme bangsa yang akan maju yang salah satu unsurnya adalah bahasa dan sastra.
“Tahun ini melalui berbagai kegiatan prioritas di bidang kebahasaan dan kesastraan kami telah menyelesaikan berbagai produk yang siap untuk di luncurkan. Produk yang akan diluncurkan merupakan produk inovatif berguna bagi masyarakat dan Insyaallah meningkatkan literasi bangsa maupun sastra di tanah air," terang Hurip Danu Ismadi.
Adapun produk yang akan diluncurkan antara lain 1). lima kamus bahasa Indonesia dengan bahasa ASEAN; 2). lima kamus vokasi, 3). Kamus Besar Bahasa Indonesia Disnetra untuk disabilitas netra; 4). buku tentang bahasa daerah yang memuat kajian 718 bahasa daerah; 5). 135 buku pengayaan gerakan literasi nasional; 6). delapan buku sastrawan berkarya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal); 7). sembilan buku bahan belajar bahasa asing sebagai pendukung diplomasi kebahasaan; 8). 14 buku bahan ajar pendukung bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA); 9). empat buku bahan diplomasi BIPA, dan 10). 103 buku terjemahan cerita rakyat dan kearifan lokal dalam bahasa Inggris. Tak ketinggalan, diluncurkan aplikasi layanan ahli bahasa dan buku seri penyuluhan.
Selain peluncuran produk pada bahasa dan perbukuan, Kemendikbud juga akan memberikan berbagai penghargaan di bidang bahasa dan sastra. Penghargaan tersebut sebagai apresiasi Kemendikbud kepada semua insan bahasa dan sastra yang telah berkreasi dan memberikan kontribusi yang sangat tinggi dalam menjalankan bahasa dan sastra.
Berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan diselenggarakan untuk meramaikan Bulan Bahasa dan Sastra 2019, antara lain: 1). Simulasi dan Layanan Kebahasaan; 2). Pameran Kebahasaan dan Kesastraan; 3). Zona Literasi; 4). Penilaian Penggunaan Bahasa Media Massa Cetak; 5). Debat Bahasa Antarmahasiswa se-Jabodetabek; 6). Seminar Pemartabatan Bahasa Negara di Lingkungan Dharma Wanita Persatuan Pusat; 7). Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra; 8). Festival Teater Tradisi; 9). Bedah Buku Chairil Karya Hasan Aspahani; 10). Kuis Pelita Bahasa dan Sastra; 11). Bincang-Bincang Satu Dasawarsa Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan; 12). Forum Diskusi Media Massa; 13). Festival Film Pendek Berbahasa Daerah.
Rangkaian kegiatan pendukung tersebut, dikatakan Hurip, merupakan ajang berkarya atau berekspresi, ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ajang perlombaan bagi masyarakat. (*)
Jakarta, 28 Oktober 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: fb.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
#CintaBahasaIndonesia
#BulanBahasaDanSastra2019
Sumber : SIARAN PERS Nomor: 347/Sipres/A5.3/X/2019
“Tahun lalu kami meluncurkan KBBI cetak khusus untuk saudara-saudara kita disabilitas netra dan tahun ini kami akan meluncurkan KBBI Disnetra yaitu KBBI elektronik bagi penyandang disabilitas netra. Alhamdulillah produk ini segera akan diluncurkan dan mudah-mudahan saudara kita sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas bisa juga meningkatkan literasi mereka setidaknya melalui jalan yang sama dengan kita yaitu melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia,” disampaikan Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (Kepala BPBP) Kemendikbud, Dadang Sunendar, saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada pembukaan Puncak Bulan Bahasa dan Sastra di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (28/10).
Dilanjutkan Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, bahwa seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, maka bahasa dan sastra Indonesia juga terus berkembang. Perkembangan bahasa dan sastra berlangsung secara alami ataupun terencana sesuai dengan garis haluan kebahasaan yang menjadi kebijakan nasional. "Hal itu dimaksudkan agar perkembangan bahasa dan sastra dapat selaras dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang baik dalam bidang sosial budaya, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi massa, pemerintahan maupun dalam bidang-bidang lain,” terangnya.
Dadang Sunendar mengungkapkan bahwa pengembangan bahasa di tanah air harus terus dilakukan oleh BPBP. Selain itu perlindungan terhadap bahasa dan sastra daerah juga harus secara paralel dilakukan bekerjasama dengan pemerintah daerah di Indonesia karena perlindungan ini berarti pula perlindungan terhadap keberagaman Indonesia yang multi etnis dan multilingual.
“Saya akan terus mendukung berbagai upaya untuk menegakkan kedaulatan bangsa Indonesia di tanah air, melestarikan bahasa daerah serta mendukung semua lapisan masyarakat untuk menguasai bahasa asing strategis untuk meningkatkan daya saing kita,” tegas Dadang Sunendar.
Semarak Bulan Bahasa dan Satra 2019
Salah satu ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi “menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” menandakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Oleh karena itu, hari Sumpah Pemuda merupakan hari lahir bahasa Indonesia. Bulan Bahasa dan Sastra secara rutin dilaksanakan sejak 1980 setiap bulan Oktober sebagai bulan lahirnya Sumpah Pemuda.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hurip Danu Ismadi, mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam bulan bahasa tahun 2019 adalah “Maju Bahasa dan Sastra, Maju Indonesia”. Tema tersebut memberikan isyarat tentang optimisme bangsa yang akan maju yang salah satu unsurnya adalah bahasa dan sastra.
“Tahun ini melalui berbagai kegiatan prioritas di bidang kebahasaan dan kesastraan kami telah menyelesaikan berbagai produk yang siap untuk di luncurkan. Produk yang akan diluncurkan merupakan produk inovatif berguna bagi masyarakat dan Insyaallah meningkatkan literasi bangsa maupun sastra di tanah air," terang Hurip Danu Ismadi.
Adapun produk yang akan diluncurkan antara lain 1). lima kamus bahasa Indonesia dengan bahasa ASEAN; 2). lima kamus vokasi, 3). Kamus Besar Bahasa Indonesia Disnetra untuk disabilitas netra; 4). buku tentang bahasa daerah yang memuat kajian 718 bahasa daerah; 5). 135 buku pengayaan gerakan literasi nasional; 6). delapan buku sastrawan berkarya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal); 7). sembilan buku bahan belajar bahasa asing sebagai pendukung diplomasi kebahasaan; 8). 14 buku bahan ajar pendukung bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA); 9). empat buku bahan diplomasi BIPA, dan 10). 103 buku terjemahan cerita rakyat dan kearifan lokal dalam bahasa Inggris. Tak ketinggalan, diluncurkan aplikasi layanan ahli bahasa dan buku seri penyuluhan.
Selain peluncuran produk pada bahasa dan perbukuan, Kemendikbud juga akan memberikan berbagai penghargaan di bidang bahasa dan sastra. Penghargaan tersebut sebagai apresiasi Kemendikbud kepada semua insan bahasa dan sastra yang telah berkreasi dan memberikan kontribusi yang sangat tinggi dalam menjalankan bahasa dan sastra.
Berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan diselenggarakan untuk meramaikan Bulan Bahasa dan Sastra 2019, antara lain: 1). Simulasi dan Layanan Kebahasaan; 2). Pameran Kebahasaan dan Kesastraan; 3). Zona Literasi; 4). Penilaian Penggunaan Bahasa Media Massa Cetak; 5). Debat Bahasa Antarmahasiswa se-Jabodetabek; 6). Seminar Pemartabatan Bahasa Negara di Lingkungan Dharma Wanita Persatuan Pusat; 7). Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra; 8). Festival Teater Tradisi; 9). Bedah Buku Chairil Karya Hasan Aspahani; 10). Kuis Pelita Bahasa dan Sastra; 11). Bincang-Bincang Satu Dasawarsa Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan; 12). Forum Diskusi Media Massa; 13). Festival Film Pendek Berbahasa Daerah.
Rangkaian kegiatan pendukung tersebut, dikatakan Hurip, merupakan ajang berkarya atau berekspresi, ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ajang perlombaan bagi masyarakat. (*)
Jakarta, 28 Oktober 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: fb.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
#CintaBahasaIndonesia
#BulanBahasaDanSastra2019
Sumber : SIARAN PERS Nomor: 347/Sipres/A5.3/X/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2706 kali
Editor :
Dilihat 2706 kali