KNIU Kemendikbud dan L'Ore'al Indonesia Beri Penghargaan kepada 4 Perempuan Peneliti Bidang Sains 27 November 2019 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan L’Oréal Indonesia kembali menyelenggarakan penganugerahan L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) National Fellowships ke-16. Pada penganugerahan tahun ini, ada empat perempuan peneliti Indonesia yang menerima penghargaan dan dukungan atas usaha mengembangkan inovasi ilmiah guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Ketua Harian KNIU Kemendikbud, Arief Rachman, dalam sambutannya mengatakan L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) merupakan bentuk usaha L’Oréal dan UNESCO dalam memberdayakan kontribusi ilmuwan perempuan di dunia sains. “Berdasarkan data UNESCO Institute for Statistics, meskipun angka ilmuwan perempuan tergolong rendah, terdapat peningkatan jumlah ilmuwan perempuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2017 ilmuwan perempuan Indonesia meningkat 15 persen dibandingkan tahun 2015 yang hanya 30,6 persen,” ujar Arief Rachman di kantor Kemendikbud, Jakarta pada Selasa (26/11/2019).
Arief berharap kegiatan seperti ini terus dilanjutkan sehingga peringkat ilmuwan perempuan Indonesia di dunia terus meningkat. Tahun 2016, UNESCO menyatakan dari satu juta masyarakat Indonesia hanya 89 diantaranya yang merupakan ilmuwan sehingga berada di tingkat terendah diantara negara-negara G20. “Dari fenomena ini, kita harus memperbaiki dan mempromosikan dan terus mengekspos betapa pentingnya ilmuwan perempuan supaya kita makin lama makin inklusif,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro yang juga hadir pada kegiatan ini memberikan apresiasi kepada KNIU Kemendikbud dan L'Oreal atas penghargaan yang diberikan kepada ilmuwan perempuan Indonesia. “Aktivitas seperti ini kami apresiasi karena ini adalah suatu bentuk kepedulian sekaligus kontribusi dunia usaha terhadap penguasaan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi melalui riset,” ujar Bambang.
Ke-empat perempuan peneliti Indonesia yang menerima penghargaan tersebut, yaitu, Dr. Sc. Widiastuti Karim, M.Si dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, dengan judul penelitian Studi Fungsi Biologi Green Fluorescent Proteins (GFP) Guna Mengatasi Pemutihan Pada Karang; Dr. rer.nat.Ayu Savitri Nurinsiyah, M.IL., M.Sc, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan judul penelitian Eksplorasi Penemuan Keong Darat yang Tepat Dalam Mengungkap Potensi Biodiversitas Sebagai Solusi Masalah Kesehatan; Dr. Swasmi Puwajanti, M.Sc, dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan judul penelitian Eksplorasi Pengembangan Super Nanoadsorben Multi-fungsi Berbasis Magnesium Oxide dari Bittern Untuk Dekontaminasi Air yang Lebih Efisien; serta Dr. Eng. Osi Arutanti, M.Si, dari LIPI dengan judul penelitian Eksplorasi Alternatif Fotokotalis Material yang Efisien dan Dapat Diaktivasi Dengan Tenaga Surya Sebagai Solusi Permasalahan Lingkungan.
Program Beasiswa L'Oreal Sorority in Science
Pada kesempatan ini, L'Oreal Indonesia juga memberikan dukungan kepada para mahasiswi di bidang sains dalam Program L'Oreal Sorority In Science. Program ini merupakan program beasiswa yang diluncurkan atas kemitraan antara L’Oréal Indonesia dan KNIU Kemdikbud, yang diperuntukkan bagi para mahasiswi di bidang sains guna mendorong bakat-bakat besar cikal bakal perempuan peneliti Indonesia di masa depan.
L’Oréal Sorority in Science menjadi program kunci yang menghubungkan dua program sains utama L’Oréal-KNIU lainnya, yaitu: L’Oréal-UNESCO For Women In Science dan L’Oréal Girls in Science, yang telah berlangsung selama 15 tahun di Indonesia. Melalui program ini diharapkan para mahasiswi di bidang sains dapat fokus menimba ilmu sebaik-baiknya untuk mewujudkan cita-cita sebagai perempuan peneliti besar.
Pada tahun ini, ada lima mahasiswi yang menerima program L’Oréal Sorority in Science yaitu Zulfia Hafsah Firdiyani dari Universitas Gadjah Mada; Sandra Meiko Rosanne dari Institut Teknologi Bandung; Astika dari Universitas Andalas; Elizabeth Cristina Sitorus dari Universitas Padjadjaran; dan Lutfiana Rahmandari dari Universitas Brawijaya. Kelima mahasiswi tersebut mendapatkan beasiswa sebesar Rp20 juta untuk biaya hidup dan biaya kuliah.
Jakarta, 26 November 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman;www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS Nomor : 383/sipres/A5.3/XI/2019
Ketua Harian KNIU Kemendikbud, Arief Rachman, dalam sambutannya mengatakan L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) merupakan bentuk usaha L’Oréal dan UNESCO dalam memberdayakan kontribusi ilmuwan perempuan di dunia sains. “Berdasarkan data UNESCO Institute for Statistics, meskipun angka ilmuwan perempuan tergolong rendah, terdapat peningkatan jumlah ilmuwan perempuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2017 ilmuwan perempuan Indonesia meningkat 15 persen dibandingkan tahun 2015 yang hanya 30,6 persen,” ujar Arief Rachman di kantor Kemendikbud, Jakarta pada Selasa (26/11/2019).
Arief berharap kegiatan seperti ini terus dilanjutkan sehingga peringkat ilmuwan perempuan Indonesia di dunia terus meningkat. Tahun 2016, UNESCO menyatakan dari satu juta masyarakat Indonesia hanya 89 diantaranya yang merupakan ilmuwan sehingga berada di tingkat terendah diantara negara-negara G20. “Dari fenomena ini, kita harus memperbaiki dan mempromosikan dan terus mengekspos betapa pentingnya ilmuwan perempuan supaya kita makin lama makin inklusif,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro yang juga hadir pada kegiatan ini memberikan apresiasi kepada KNIU Kemendikbud dan L'Oreal atas penghargaan yang diberikan kepada ilmuwan perempuan Indonesia. “Aktivitas seperti ini kami apresiasi karena ini adalah suatu bentuk kepedulian sekaligus kontribusi dunia usaha terhadap penguasaan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi melalui riset,” ujar Bambang.
Ke-empat perempuan peneliti Indonesia yang menerima penghargaan tersebut, yaitu, Dr. Sc. Widiastuti Karim, M.Si dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, dengan judul penelitian Studi Fungsi Biologi Green Fluorescent Proteins (GFP) Guna Mengatasi Pemutihan Pada Karang; Dr. rer.nat.Ayu Savitri Nurinsiyah, M.IL., M.Sc, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan judul penelitian Eksplorasi Penemuan Keong Darat yang Tepat Dalam Mengungkap Potensi Biodiversitas Sebagai Solusi Masalah Kesehatan; Dr. Swasmi Puwajanti, M.Sc, dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan judul penelitian Eksplorasi Pengembangan Super Nanoadsorben Multi-fungsi Berbasis Magnesium Oxide dari Bittern Untuk Dekontaminasi Air yang Lebih Efisien; serta Dr. Eng. Osi Arutanti, M.Si, dari LIPI dengan judul penelitian Eksplorasi Alternatif Fotokotalis Material yang Efisien dan Dapat Diaktivasi Dengan Tenaga Surya Sebagai Solusi Permasalahan Lingkungan.
Program Beasiswa L'Oreal Sorority in Science
Pada kesempatan ini, L'Oreal Indonesia juga memberikan dukungan kepada para mahasiswi di bidang sains dalam Program L'Oreal Sorority In Science. Program ini merupakan program beasiswa yang diluncurkan atas kemitraan antara L’Oréal Indonesia dan KNIU Kemdikbud, yang diperuntukkan bagi para mahasiswi di bidang sains guna mendorong bakat-bakat besar cikal bakal perempuan peneliti Indonesia di masa depan.
L’Oréal Sorority in Science menjadi program kunci yang menghubungkan dua program sains utama L’Oréal-KNIU lainnya, yaitu: L’Oréal-UNESCO For Women In Science dan L’Oréal Girls in Science, yang telah berlangsung selama 15 tahun di Indonesia. Melalui program ini diharapkan para mahasiswi di bidang sains dapat fokus menimba ilmu sebaik-baiknya untuk mewujudkan cita-cita sebagai perempuan peneliti besar.
Pada tahun ini, ada lima mahasiswi yang menerima program L’Oréal Sorority in Science yaitu Zulfia Hafsah Firdiyani dari Universitas Gadjah Mada; Sandra Meiko Rosanne dari Institut Teknologi Bandung; Astika dari Universitas Andalas; Elizabeth Cristina Sitorus dari Universitas Padjadjaran; dan Lutfiana Rahmandari dari Universitas Brawijaya. Kelima mahasiswi tersebut mendapatkan beasiswa sebesar Rp20 juta untuk biaya hidup dan biaya kuliah.
Jakarta, 26 November 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman;www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS Nomor : 383/sipres/A5.3/XI/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1000 kali
Editor :
Dilihat 1000 kali