Kemendikbud Berikan Anugerah Kemahasiswaan untuk Memotivasi Lahirnya SDM Unggul Indonesia 15 Desember 2019 ← Back
Jakarta, Kemendikbud—Mahasiswa menjadi aktor penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul yang menjadi fokus Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju tahun 2019-2024. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), setiap tahunnya menyelenggarakan dan mendukung prestasi mahasiswa dalam bidang penalaran, kreativitas, minat, bakat, serta karakter dan mental spiritual mahasiswa.
Berbagai capaian yang telah diraih oleh mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi mulai dari jenjang nasional hingga internasional sepanjang tahun 2019, diberikan apresiasi dalam acara “Anugerah Kemahasiswaan III Tahun 2019” yang diselenggarakan di Auditorium Gedung D Kemendikbud, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Penganugerahan yang diserahkan langsung oleh Dirjen Belmawa, Ismunandar, diharapkan memberikan motivasi kepada para mahasiswa berprestasi, juga penggerak kemahasiswaan untuk mewujudkan SDM unggul.
Prestasi para penerima penghargaan telah menginspirasi dan memberikan berkontribusi nyata bagi negara. Salah satu penerima penghargaan Mahasiswa Berprestasi Inovatif adalah penciptaan alat bantu bagi penderita tuna rungu Tulibot. Berawal dari sebuah riset, enam mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang tergabung dalam Tim Arek PENS berhasil menciptakan alat bantu bagi penderita tuna rungu yang mereka namakan Tulibot.
Tulibot merupakan kombinasi antara aplikasi, smart glasses dan smart gloves. Pengguna akan menggunakan smart gloves yang memanfaatkan bahasa isyarat American Sign Language (ASL) yang dapat menghasilkan sebuah audio. Tulibot akan mendeteksi audio melalui aplikasi kemudian diterjemahkan menjadi kata-kata yang ditampilkan melalui smart glasses yang digunakan pengguna.
Melalui Tulibot, Tim Arek PENS berhasil meraih medali emas dan grand prize dalam Engineering Education Festival (E2Festa) 2019 yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan pada tanggal 26-27 November 2019. Alat ini diharapkan dapat dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi penyandang tunarungu di masyarakat.
Selain Tulibot, Tim Erbron-C dari Institut Pertanian Bogor (IPB) juga meraih penghargaan Mahasiswa Berprestasi Inovatif. Alat yang bernama Erbron-C, atau egronomic brondolan collector, terbukti berhasil membantu pekerja pengutip brondolan sawit meningkatkan penghasilan dan mengurangi kelelahan kerja. Karya ini berhasil meraih Silver Medal pada ASEAN-India Grassroot Innovation Forum yang diselenggarakan oleh Department of Science and Technology, Republic of Philipines, tanggal 20-21 November 2019.
Mesin Erbron-C yang juga meraih medali emas pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 tahun 2019 ini telah dirancang selama lebih dari satu tahun. Proses pembuatan alat ini diawali dengan gambar teknik, optimasi desain dan dimensi, analisis ergonomika, pemilihan bahan-bahan teknik yang disesuaikan dengan karakteristik brondolan sawit, untuk akhirnya di pabrikasi. Hingga saat ini, Tegar dan tim, perancang mesin Erbron-C, terus mengembangkan alatnya. Kabar baiknya, karyanya saat ini telah terdaftar sebagai hak cipta, dan tengah terus melakukan pengembangan untuk dapat diproduksi secara massal.
Tak hanya dalam bidang inovasi dan teknologi, mahasiswa Indonesia pun berhasil berprestasi di bidang olah raga. Dea Salsabila Putri, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, atlet putri Indonesia di SEA Games 2019 dari cabang olahraga (cabor) Modern Pentathlon, juga mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi. Meski merupakan cabang olahraga yang tergolong baru di Asia Tenggara, Dea Salsabila Putri berhasil meraih tiga medali emas melalui nomor Women’s Beach Laser Run Individual, Women’s Beach Triathle Individual dan Mixed Beach Triathle Relay.
Selain Dea, penghargaan mahasiswa berprestasi di SEA Games 2019, juga diraih Rifda Irfanaluthfi, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), atlet cabang olahraga (cabor) senam artistik yang berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Rifda sukses meraih medali emas setelah mengumpulkan total skor 13.484 poin di nomor vault putri. Selama perlombaan berlangsung, Rifda menunjukkan performa apik hingga memperoleh nilai yang cukup tinggi dan tidak mampu dilampaui para peserta lain. Prestasinya ini mengantarkannya mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi.
Tak hanya mahasiswa, tetapi dosen dan perguruan tinggi juga berkesempatan mendapatkan penghargaan. Kategori tersebut antara lain dosen penggerak mahasiswa atlet berprestasi, dosen penggerak mahasiswa berwirausaha kreatif, perguruan tinggi vokasi terbaik, dan perguruan tinggi non-vokasi terbaik. *
Jakarta, 13 Desember 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
www.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Nomor: 413/Sipres/A5.3/XII/2019
Berbagai capaian yang telah diraih oleh mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi mulai dari jenjang nasional hingga internasional sepanjang tahun 2019, diberikan apresiasi dalam acara “Anugerah Kemahasiswaan III Tahun 2019” yang diselenggarakan di Auditorium Gedung D Kemendikbud, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Penganugerahan yang diserahkan langsung oleh Dirjen Belmawa, Ismunandar, diharapkan memberikan motivasi kepada para mahasiswa berprestasi, juga penggerak kemahasiswaan untuk mewujudkan SDM unggul.
Prestasi para penerima penghargaan telah menginspirasi dan memberikan berkontribusi nyata bagi negara. Salah satu penerima penghargaan Mahasiswa Berprestasi Inovatif adalah penciptaan alat bantu bagi penderita tuna rungu Tulibot. Berawal dari sebuah riset, enam mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang tergabung dalam Tim Arek PENS berhasil menciptakan alat bantu bagi penderita tuna rungu yang mereka namakan Tulibot.
Tulibot merupakan kombinasi antara aplikasi, smart glasses dan smart gloves. Pengguna akan menggunakan smart gloves yang memanfaatkan bahasa isyarat American Sign Language (ASL) yang dapat menghasilkan sebuah audio. Tulibot akan mendeteksi audio melalui aplikasi kemudian diterjemahkan menjadi kata-kata yang ditampilkan melalui smart glasses yang digunakan pengguna.
Melalui Tulibot, Tim Arek PENS berhasil meraih medali emas dan grand prize dalam Engineering Education Festival (E2Festa) 2019 yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan pada tanggal 26-27 November 2019. Alat ini diharapkan dapat dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi penyandang tunarungu di masyarakat.
Selain Tulibot, Tim Erbron-C dari Institut Pertanian Bogor (IPB) juga meraih penghargaan Mahasiswa Berprestasi Inovatif. Alat yang bernama Erbron-C, atau egronomic brondolan collector, terbukti berhasil membantu pekerja pengutip brondolan sawit meningkatkan penghasilan dan mengurangi kelelahan kerja. Karya ini berhasil meraih Silver Medal pada ASEAN-India Grassroot Innovation Forum yang diselenggarakan oleh Department of Science and Technology, Republic of Philipines, tanggal 20-21 November 2019.
Mesin Erbron-C yang juga meraih medali emas pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 tahun 2019 ini telah dirancang selama lebih dari satu tahun. Proses pembuatan alat ini diawali dengan gambar teknik, optimasi desain dan dimensi, analisis ergonomika, pemilihan bahan-bahan teknik yang disesuaikan dengan karakteristik brondolan sawit, untuk akhirnya di pabrikasi. Hingga saat ini, Tegar dan tim, perancang mesin Erbron-C, terus mengembangkan alatnya. Kabar baiknya, karyanya saat ini telah terdaftar sebagai hak cipta, dan tengah terus melakukan pengembangan untuk dapat diproduksi secara massal.
Tak hanya dalam bidang inovasi dan teknologi, mahasiswa Indonesia pun berhasil berprestasi di bidang olah raga. Dea Salsabila Putri, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, atlet putri Indonesia di SEA Games 2019 dari cabang olahraga (cabor) Modern Pentathlon, juga mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi. Meski merupakan cabang olahraga yang tergolong baru di Asia Tenggara, Dea Salsabila Putri berhasil meraih tiga medali emas melalui nomor Women’s Beach Laser Run Individual, Women’s Beach Triathle Individual dan Mixed Beach Triathle Relay.
Selain Dea, penghargaan mahasiswa berprestasi di SEA Games 2019, juga diraih Rifda Irfanaluthfi, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), atlet cabang olahraga (cabor) senam artistik yang berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Rifda sukses meraih medali emas setelah mengumpulkan total skor 13.484 poin di nomor vault putri. Selama perlombaan berlangsung, Rifda menunjukkan performa apik hingga memperoleh nilai yang cukup tinggi dan tidak mampu dilampaui para peserta lain. Prestasinya ini mengantarkannya mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi.
Tak hanya mahasiswa, tetapi dosen dan perguruan tinggi juga berkesempatan mendapatkan penghargaan. Kategori tersebut antara lain dosen penggerak mahasiswa atlet berprestasi, dosen penggerak mahasiswa berwirausaha kreatif, perguruan tinggi vokasi terbaik, dan perguruan tinggi non-vokasi terbaik. *
Jakarta, 13 Desember 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
www.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Nomor: 413/Sipres/A5.3/XII/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1597 kali
Editor :
Dilihat 1597 kali