Mendikbud Ajak Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Jadi Sosok Pemimpin yang Melayani 02 Desember 2019 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kepala dan pengawas sekolah memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dengan tujuan utama mengembangkan potensi peserta didik yang berkarakter. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, mengajak kepala sekolah dan pengawas sekolah dapat menerapkan paradigma kepemimpinan yang melayani.
“Saya ingin mengajak merubah paradigma kepemimpinan yang tadinya itu sebagai penguasa atau pengendali atau regulator, menjadi paradigma kepemimpinan yang melayani,” pesan Mendikbud kepada 398 kepala sekolah dan pengawas sekolah dari 34 provinsi saat menjadi pembicara kunci pada Simposium Internasional Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, di Jakarta, Jumat (29/11).
Setiap melakukan interaksi, kata Mendikbud, upayakan selalu mengingat bahwa tugas pemimpin adalah membantu bawahan dalam mengerjakan tugas “Kita sebagai pimpinan, harus membantu bawahan kita. Ini mungkin perubahan dasar yang terpenting. Setiap kali kita berinteraksi, pertanyaan pertama adalah apakah saya telah membantu bawahan dalam mengerjakan tugasnya,” imbuhnya.
Simposium Internasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen GTK Kemendikbud) sebagai rangkaian dari peringatan Hari Guru Nasional tahun 2019, berlangsung pada 27 s.d. 30 November 2019, mengangkat tema “Innovative School Leadership to Improve Student Learning and Wellbeing”.
Dalam simposium ini, selain menghadirkan narasumber praktisi dan akademisi dalam negeri juga menghadirkan narasumber dari Australia dan Filipina. Disamping itu, turut berbagi praktik baik para kepala sekolah dan pengawas sekolah berprestasi tingkat nasional yang dapat menjadi inspirasi bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah lainnya.
“Untuk mencetak generasi berikut kita yang inovatif, kreatif, dan penuh dengan religius, moralitas, dan berkarakter, organisasi sekolah harus bekerja dengan cara kreatif inovatif dan dengan karakter integritas,” terang Mendikbud.
Mendikbud juga menyampaikan pentingnya saling memberikan masukan antar guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk perbaikan proses pembelajaran. “Yang terpenting adalah antara guru, antara kepala sekolah, antara pengawas untuk berkumpul dan bercerita mengenai pengalamannya, bertukar pikiran, berdebat, dan menggali informasi dari sesama pelaku pendidik,” terang Mendikbud.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano, meluncurkan buku ”Kisah Sukses Kepemimpinan Sekolah: Kumpulan Karya Terbaik Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah”. Buku ini diharapkan menjadi referensi yang baik bagi pemimpin di satuan pendidikan untuk mengembangkan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
Jakarta, 29 November 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Nomor: 391/Sipres/A5.3/X/2019
“Saya ingin mengajak merubah paradigma kepemimpinan yang tadinya itu sebagai penguasa atau pengendali atau regulator, menjadi paradigma kepemimpinan yang melayani,” pesan Mendikbud kepada 398 kepala sekolah dan pengawas sekolah dari 34 provinsi saat menjadi pembicara kunci pada Simposium Internasional Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, di Jakarta, Jumat (29/11).
Setiap melakukan interaksi, kata Mendikbud, upayakan selalu mengingat bahwa tugas pemimpin adalah membantu bawahan dalam mengerjakan tugas “Kita sebagai pimpinan, harus membantu bawahan kita. Ini mungkin perubahan dasar yang terpenting. Setiap kali kita berinteraksi, pertanyaan pertama adalah apakah saya telah membantu bawahan dalam mengerjakan tugasnya,” imbuhnya.
Simposium Internasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen GTK Kemendikbud) sebagai rangkaian dari peringatan Hari Guru Nasional tahun 2019, berlangsung pada 27 s.d. 30 November 2019, mengangkat tema “Innovative School Leadership to Improve Student Learning and Wellbeing”.
Dalam simposium ini, selain menghadirkan narasumber praktisi dan akademisi dalam negeri juga menghadirkan narasumber dari Australia dan Filipina. Disamping itu, turut berbagi praktik baik para kepala sekolah dan pengawas sekolah berprestasi tingkat nasional yang dapat menjadi inspirasi bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah lainnya.
“Untuk mencetak generasi berikut kita yang inovatif, kreatif, dan penuh dengan religius, moralitas, dan berkarakter, organisasi sekolah harus bekerja dengan cara kreatif inovatif dan dengan karakter integritas,” terang Mendikbud.
Mendikbud juga menyampaikan pentingnya saling memberikan masukan antar guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk perbaikan proses pembelajaran. “Yang terpenting adalah antara guru, antara kepala sekolah, antara pengawas untuk berkumpul dan bercerita mengenai pengalamannya, bertukar pikiran, berdebat, dan menggali informasi dari sesama pelaku pendidik,” terang Mendikbud.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano, meluncurkan buku ”Kisah Sukses Kepemimpinan Sekolah: Kumpulan Karya Terbaik Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah”. Buku ini diharapkan menjadi referensi yang baik bagi pemimpin di satuan pendidikan untuk mengembangkan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
Jakarta, 29 November 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Nomor: 391/Sipres/A5.3/X/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2914 kali
Editor :
Dilihat 2914 kali