Mendikbud: Ubah Paradigma Budaya Jadi Ofensif 27 Februari 2020 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kebudayaan. Rakornas ini bertemakan “Gotong Royong dalam Memajukan Kebudayaan Indonesia”. Dalam sambutannya, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan harus ada perubahan paradigma budaya dari defensif menjadi ofensif.
“Kami ingin mengubah paradigma budaya, dari yang tadinya hanya menjaga, atau yang namanya paradigma defensif, di mana kita harus menjaga budaya saja tapi tidak ada partisipasi dari masyarakat secara luas, menjadi budaya yang ofensif, di mana kita bukan hanya menunjukkan keberagaman dan kebinekaan kita di masing-masing daerah, tapi juga kita tampil di panggung dunia. Jadi diplomasi budaya merupakan prioritas ke depan,” ujarnya saat pembukaan Rakornas Kebudayaan di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Mendikbud juga menerangkan bahwa budaya bukan hanya sebagai aktivitas masyarakat saja. Menurutnya kebudayaan di masing-masing daerah jika dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat secara langsung dari sisi ekonomi yang berguna bagi masyarakat. "Selain penggerak roda ekonomi, kebudayaan juga bisa menjadikan putra-putri Indonesia bangga dengan asal daerah mereka," tutur Mendikbud.
Ia mengimbau pemerintah daerah untuk melihat tradisi sehari-hari, tempat-tempat, keterampilan, dan keunikan di masing-masing daerah agar bisa dimanfaatkan. Ia juga berpesan kepada para kepala daerah untuk membuat anak-anak bangga terhadap budaya daerah yang mereka miliki.
Rakornas Bidang Kebudayaan sendiri diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari 34 provinsi yang terdiri berbagai pemangku kepentingan bidang kebudayaan, antara lain pemerintah daerah (dinas kebudayaan), asosiasi, kementerian lain yang terkait, dan lembaga lain. Proses kegiatan ini akan terbagi ke sejumlah komisi yang dikelompokkan berdasarkan pembagian wilayah di Indonesia dan juga asosiasi-asosiasi yang terlibat dalam bidang kebudayaan. (Adli Daffa P/Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3283 kali
Editor :
Dilihat 3283 kali