Kemendikbud Dorong Penyesuaian Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi  15 Mei 2020  ← Back



Jakarta, Kemendikbud — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makariem mengajak seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan untuk tetap melakukan pembelajaran, meskipun dengan langkah kecil dan sederhana di tengah pandemi Corona Virus Desease (Covid-19). Ia mengungkapkan, Kemendikbud telah melakukan berbagai upaya untuk menangani setiap tantangan kontekstual di dunia pendidikan.
 
“Tidak ada yang ingin pandemi ini terjadi. Pilihannya adalah belajar, atau tidak belajar sama sekali,” demikian disampaikan Mendikbud dalam acara media briefing, hasil kerja sama antara Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Ketua Tim Pakar Penanganan Covid-19, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/5/2020).
 
Mendikbud mengatakan, pandemi Covid-19 telah menunjukkan sejauh mana ketahanan sebuah negara dalam menjalankan kebijakan pendidikan yang adaptif, baik terhadap perkembangan zaman maupun perubahan kondisi sosial masyarakat. Indonesia sebagai salah satu negara yang tengah berperang melawan Covid-19, juga terus berjuang untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas terutama bagi generasi penerus bangsa.
 
Melalui semangat “Merdeka Belajar” atau Freedom to Learn, Kemendikbud memotivasi semua pemangku kepentingan di dunia pendidikan untuk belajar menangani situasi ini. Saat pembelajaran terjadi, di saat yang sama para guru berpeluang menemukan cara baru dan terbaiknya dalam membantu siswa belajar. Kemendikbud ingin menggali potensi terbesar para guru-guru sekolah dan murid kita untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. “Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tetapi benar-benar inovasi pendidikan,” ucap Nadiem.
 
Mendikbud menyampaikan, ia juga ingin para guru terus berinovasi dan meningkatkan metode pengajaran setiap saat untuk menghasilkan kualitas belajar siswa yang terbaik. Ia menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam semua usaha yang dilakukan. Namun yang terpenting, kata dia, setelah itu adalah bagaimana semua pihak merefleksikan dan meningkatkan metode pengajaran di tengah pandemi ini.
 
Indonesia dengan keragaman geografis, sosial, dan ekonomi, memiliki berbagai tantangan untuk mengatasi akses pendidikan. Oleh karena itu Kemendikbud melakukan pendekatan yang berbeda-beda terhadap pemangku kepentingannya. “Mereka yang memiliki akses internet, kami fokus pada pembelajaran secara daring, mereka yang tidak memiliki akses ke internet, kami fokus pada televisi, radio dan juga melalui pesan teks,” ungkap Mendikbud.
 
Tak berhenti sampai disitu, Kemendikbud juga membuat platform sebagai salah satu sumber inspirasi bagi para guru dan tenaga pendidikan untuk bertukar gagasan dan rencana pelajaran. “Sejauh ini kami memiliki 200.000 kunjungan dengan unduhan lebih dari 100.000 rencana pelajaran,” katanya.
 
Di sisi lain, Kemendikbud sangat mengapresiasi guru-guru yang ikhlas berkunjung ke rumah peserta didik untuk memastikan para siswa tetap mendapat pembelajaran di tengah keterbatasan. “Perhargaan yang setinggi-tingginya bagi para guru yang penuh inisiatif untuk memastikan siswa masih terlibat dalam pembelajaran, termasuk melakukan kunjungan rumah,” pungkasnya.  (Denty A./Aline)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 13564 kali