Pelibatan Publik Penting untuk Dukung Pembelajaran di Masa Pandemi  06 Mei 2020  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan apresiasi atas peran serta berbagai pihak yang telah mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19. Salah satu pihak yang berkontribusi di bidang pendidikan dalam masa pandemi ini adalah pihak swasta atau dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Pelibatan publik sangat dibutuhkan untuk bersama-sama membantu memberikan solusi atas keberlangsungan proses pembelajaran jarak jauh,” kata Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud, Evy Mulyani, saat memberikan sambutan dalam acara serah terima bantuan secara daring di Jakarta, Selasa (5/5/2020).

Kali ini pihak swasta yang memberikan bantuan untuk disalurkan oleh Kemendikbud berasal dari bidang perbankan, yaitu Standard Chartered. Melalui Yayasan Mitra Mandiri Indonesia, Standard Chartered memberikan bantuan senilai Rp1,56 milyar dalam bentuk Home Learning Kit, yang terdiri dari laptop, wireless modem, dan kuota internet untuk siswa-siswi di Jakarta. Bantuan ini bertujuan untuk membantu siswa agar dapat tetap belajar walaupun berada di rumah.

Evy berharap program kerja sama seperti ini dapat ditularkan ke perusahaan lain, khususnya di masa pandemi saat ini. “Semoga semangat ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi perusahaan lainnya dalam membantu para peserta didik memenuhi kebutuhan sarana belajar dari rumah, khususnya yang berasal dari keluarga tidak mampu,” tuturnya.

Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia, Andrew Chia, mengatakan, Standard Chartered sebagai brand here for good hadir untuk membawa kebaikan terutama dalam masa sulit seperti saat ini. “Standard Chartered telah mengalokasikan total dana sebesar 500 ribu dolar AS (atau sekitar Rp 7 Milyar) untuk penanganan darurat di Indonesia dengan fokus di bidang kesehatan dan pendidikan," ujarnya.

Selain itu, Standard Chartered memiliki program pendidikan untuk kaum muda melalui program-program pelatihan, antara lain program literasi keuangan Financial Education for Youth (FE4Y) dan program pengembangan keterampilan Bahasa Inggris, komputer, serta pemahaman dan keterampilan mengenai pemasaran digital, yaitu Youth to Work. Program Youth to Work merupakan program untuk membangun kemampuan kerja dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan, khususnya bagi pelajar sekolah kejuruan atau SMK. (Prima Sari/Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 12189 kali