Dirjen Dikti Dorong ITERA dan UNILA Berperan dalam Pertumbuhan Ekosistem Reka Cipta di Sumatera  14 Agustus 2020  ← Back

Lampung – “Pusat Unggulan Inovasi Perguruan Tinggi (PUI-PT) di masing-masing perguruan tinggi sangat diperlukan dalam upaya pengembangan riset dan hilirisasi reka cipta (iovasi),” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Nizam, dalam sambutan via virtual coference saat kunjungan Tim Kerja Akselerasi Inovasi (TKAI) Ditjen Dikti ke Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan Universitas Lampung (Unila), Jum’at (14/8).

Kunjungan TKAI Ditjen Dikti merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya membangun kolaborasi serta meninjau pengembangan reka cipta dengan semua pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem inovasi di tanah air dan juga mendorong peran serta dunia industri untuk menumbuhkan inovasi di perguruan tinggi.

Nizam menyampaikan pemulihan ekonomi nasional saat ini salah satunya bergantung pada peran pendidikan tinggi dalam pengembangan reka cipta. Melalui pengembangan Technopark, yakni sinergi perguruan tinggi dan industri, harapannya tidak hanya berfokus pada pengembangan riset para dosen, melainkan harus ada orientasi pendidikan bagi mahasiswa agar dapat terciptanya para inovator baru dari perguruan tinggi. “Hal ini dirasa penting untuk menjadikan melibatkan mahasiswa sebagai bagian dari ekosistem reka cipta,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Ofyar Z. Tamin, Rektor Institut Teknologi Sumatera memaparkan bahwa ITERA sebagai Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) yang diresmikan pada tahun 2014 terus berupaya mengembangkan inovasi dengan menggagas misi ITERA for Sumatera. ITERA mempunyai 14 Pusat Riset Inovasi yang di antaranya adalah pusat riset inovasi kosmetik, sollar cell, dan program studi baru Teknik Perkeretaapian. “Kami telah menggandeng dunia industri bersama PT. Paragon, PT.Wika, dan PT. Kereta Api Indonesia dalam pengembangan inovasi dibidang teknologi kosmetik, sollar cell, dan program studi Teknik Perkeretaapian ,” jelasnya.

Ofyar mayakini jika kolaborasi bersama industri dapat terwujud, maka akan membawa pengaruh positif terhadap peningkatan kualitas inovasi di lingkup perguruan tinggi. Tidak hanya itu saja, bahkan hal tersebut akan membawa pada arah pembangunan wilayah Sumatera yang lebih baik.

Selanjutnya, Suharso, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Teknologi Informasi Universitas Lampung menyampaikan bahwa pada tahun 2019 Unila berhasil menghasilkan 360 karya inovasi yang digagas oleh para dosen dan mahasiswa. Saat ini ada pula 32 industri dan 36 mitra masyarakat yang secara konsisten berkolaborasi dan mendukung implementasi inovasi bersama Unila. “Kerja sama Unila dengan industri mendorong nilai tambah akan teknologi tepat guna bagi masyarakat,” jelasnya.

Paristiyanti Nurwardhani, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dikti menyampaikan bahwa melalui platform reka cipta, pengembangan inovasi tak hanya dilakukan oleh perguruan tinggi saja, melainkan dapat dikembangkan bersama-sama dengan industri serta pemerintah daerah. Sehingga reka cipta dapat menjawab kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Sumatera. “Hal tersebut bertujuan untuk membumikan tri dharma perguruan tinggi, agar dapat menjadi mata air kehidupan bagi masyarakat,” ucapnya.

Selain itu, Ditjen Dikti juga akan mengembangkan program competitve fund, matching fund dengan pendekatan market driven yang mendekatkan dunia industri dengan inovator di perguruan tinggi. “Sehingga potensi pengembangan reka cipta dapat berjalan secara berkesinambungan dan memberikan dampak yang luas untuk masyarakat,” ujar Paris.

Nizam mengapresiasi ITERA dan Unila yang sudah membangun kolaborasi aktif bersama industri. Implementasi tri dharma perguruan tinggi harus diperkuat melalui ekosistem kelembagaan, infrastruktur, suprastruktur, software, hardware dengan prinsip gotong royong bersama industri, filantropi, dan masyarakat untuk dapat menjawab kebutuhan bangsa. “Pemerintah terus mengembangankan upaya konektivitas, dan perguruan tinggi harus dapat berperan dalam konektivitas tersebut,” pungkasnya.
(YH/AK/DZI/FH/DH/NH)

Humas dan Tim Kerja Akselerasi Inovasi Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2480 kali