Ditjen Dikti Luncurkan Berbagai Buku di Masa Pandemi Covid-19 12 Agustus 2020 ← Back
Jakarta - Merebaknya Pandemi Covid-19 di Indonesia memaksa warga masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Kegiatan belajar, bekerja, dan beribadah lebih banyak dilakukan di rumah. Meskipun menciptakan batasan bagi sendi kehidupan masyarakat, namun hal ini justru memunculkan kreativitas yang melahirkan inovasi dari insan pendidikan tinggi.
Demi menjaga kualitas pembelajaran, para dosen tetap berkreativitas. Ragam penelitian, inovasi, pemikiran, dan pengalaman dosen lahir ditengah keterbatasan masa pandemi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat kreativitas tersebut dalam buku “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19” setebal 377 halaman.
Buku yang memuat kumpulan praktik baik di kampus selama masa pandemi ini dikenalkan melalui kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19. Mematuhi protokol kesehatan, kegiatan tersebut diselenggarakan secara terbatas di Aula Gedung D Kantor Ditjen Dikti, Senayan, Jakarta (11/8). Sementara itu, peserta umum dapat mengikuti melalui aplikasi telekonferensi Zoom serta siaran langsung pada YouTube Ditjen Dikti.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam secara langsung meluncurkan buku tersebut di hadapan para awak media serta peserta antara lain para pemimpin redaksi (Pimred), para kontributor tulisan, serta insan perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan secara daring. Peluncuran buku ditandai dengan penyerahan buku dari Dirjen Dikti kepada Pimred media atau yang mewakili. Adapun penerima buku tersebut adalah Pimred Media Indonesia, Usman Kansong; perwakilan Pimred Medcom, Indra Maulana; dan perwakilan Pimred Tribun News.
Dalam sambutannya, Nizam mengaku senang karena buku ini menjadi tanda bahwa produktivitas di perguruan tinggi tidak menurun dan justru meningkat meski terkendala masa pandemi selama 5 bulan kebelakang. Hal ini belum pernah Ia bayangkan sebelumnya. "Tidak pernah saya bayangkan dalam waktu yang singkat ini banyak karya luar biasa dengan memanfaatkan teknologi. Ini seperti spirit proklamasi karena banyak hal baik yang diselesaikan dalam tempo sesingkat-singkatnya," ungkap Nizam.
Meski proses pembelajaran saat ini lebih banyak menggunakan teknologi secara daring, namun berbagai hal yang tertuang dalam buku “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19” membuktikan bahwa transformasi digital pada pendidikan telah terjadi dalam waktu yang singkat. Meskipun tidak bisa menggantikan sepenuhnya proses pembelajaran tatap muka, namun hal ini menjadi harapan bagi Nizam untuk semakin memperkuat pendidikan di Indonesia, terutama dalam hal pendidikan tinggi.
"Proses pembelajaran jarak jauh sebelumnya hanya sebagai pemanis dan alternatif pembelajaran saja, tapi saat ini sudah diadaptasi 98% perguruan tinggi di Indonesia. Inilah transformasi digital dengan hasil karya yang luar biasa," tutur Nizam.
Lebih lanjut, Dirjen Dikti tersebut bangga dengan karya para dosen yang kemudian tertuang dalam buku ini. Berbagai inovasi seperti ventilator dan alat kesehatan buatan perguruan tinggi serta pemikiran dan pengalaman dosen dalam menjalani pembelajaran daring dianggapnya sebagai semangat bela negara yang tinggi. Hal ini juga menjadi upaya dalam merubah kondisi krisis yang melanda Indonesia.
Kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19” menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi media. Hadir sebagai pembahas atau pembedah buku adalah Ibnu Hamad dari Universitas Indonesia dan Wartawan Senior Kompas Ester Napitupulu, Zainal Hasibuan sebagai penulis, serta Tian Belawati sebagai editor buku. Kegiatan bedah buku dilanjutkan ke sesi diskusi dengan dimoderatori oleh Irwandi.
Pada kesempatan ini, Ditjen Dikti tidak hanya meluncurkan satu buku, namun juga tiga buku lainnya yang merupakan seri “Buku Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi”. Adapun ketiga buku seri tersebut terdiri dari Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19, Pembelajaran Perguruan Tinggi dan Implementasi Merdeka Belajar di Masa Pandemi Covid-19, serta Pengabdian Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19. Selain itu buku panduan pembelajaran daring bagi mahasiswa dengan disabilitas turut pula diluncurkan.
(YH/ALV/DZI/FH/DH/NH)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Demi menjaga kualitas pembelajaran, para dosen tetap berkreativitas. Ragam penelitian, inovasi, pemikiran, dan pengalaman dosen lahir ditengah keterbatasan masa pandemi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat kreativitas tersebut dalam buku “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19” setebal 377 halaman.
Buku yang memuat kumpulan praktik baik di kampus selama masa pandemi ini dikenalkan melalui kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19. Mematuhi protokol kesehatan, kegiatan tersebut diselenggarakan secara terbatas di Aula Gedung D Kantor Ditjen Dikti, Senayan, Jakarta (11/8). Sementara itu, peserta umum dapat mengikuti melalui aplikasi telekonferensi Zoom serta siaran langsung pada YouTube Ditjen Dikti.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam secara langsung meluncurkan buku tersebut di hadapan para awak media serta peserta antara lain para pemimpin redaksi (Pimred), para kontributor tulisan, serta insan perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan secara daring. Peluncuran buku ditandai dengan penyerahan buku dari Dirjen Dikti kepada Pimred media atau yang mewakili. Adapun penerima buku tersebut adalah Pimred Media Indonesia, Usman Kansong; perwakilan Pimred Medcom, Indra Maulana; dan perwakilan Pimred Tribun News.
Dalam sambutannya, Nizam mengaku senang karena buku ini menjadi tanda bahwa produktivitas di perguruan tinggi tidak menurun dan justru meningkat meski terkendala masa pandemi selama 5 bulan kebelakang. Hal ini belum pernah Ia bayangkan sebelumnya. "Tidak pernah saya bayangkan dalam waktu yang singkat ini banyak karya luar biasa dengan memanfaatkan teknologi. Ini seperti spirit proklamasi karena banyak hal baik yang diselesaikan dalam tempo sesingkat-singkatnya," ungkap Nizam.
Meski proses pembelajaran saat ini lebih banyak menggunakan teknologi secara daring, namun berbagai hal yang tertuang dalam buku “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19” membuktikan bahwa transformasi digital pada pendidikan telah terjadi dalam waktu yang singkat. Meskipun tidak bisa menggantikan sepenuhnya proses pembelajaran tatap muka, namun hal ini menjadi harapan bagi Nizam untuk semakin memperkuat pendidikan di Indonesia, terutama dalam hal pendidikan tinggi.
"Proses pembelajaran jarak jauh sebelumnya hanya sebagai pemanis dan alternatif pembelajaran saja, tapi saat ini sudah diadaptasi 98% perguruan tinggi di Indonesia. Inilah transformasi digital dengan hasil karya yang luar biasa," tutur Nizam.
Lebih lanjut, Dirjen Dikti tersebut bangga dengan karya para dosen yang kemudian tertuang dalam buku ini. Berbagai inovasi seperti ventilator dan alat kesehatan buatan perguruan tinggi serta pemikiran dan pengalaman dosen dalam menjalani pembelajaran daring dianggapnya sebagai semangat bela negara yang tinggi. Hal ini juga menjadi upaya dalam merubah kondisi krisis yang melanda Indonesia.
Kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19” menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi media. Hadir sebagai pembahas atau pembedah buku adalah Ibnu Hamad dari Universitas Indonesia dan Wartawan Senior Kompas Ester Napitupulu, Zainal Hasibuan sebagai penulis, serta Tian Belawati sebagai editor buku. Kegiatan bedah buku dilanjutkan ke sesi diskusi dengan dimoderatori oleh Irwandi.
Pada kesempatan ini, Ditjen Dikti tidak hanya meluncurkan satu buku, namun juga tiga buku lainnya yang merupakan seri “Buku Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi”. Adapun ketiga buku seri tersebut terdiri dari Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19, Pembelajaran Perguruan Tinggi dan Implementasi Merdeka Belajar di Masa Pandemi Covid-19, serta Pengabdian Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19. Selain itu buku panduan pembelajaran daring bagi mahasiswa dengan disabilitas turut pula diluncurkan.
(YH/ALV/DZI/FH/DH/NH)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2042 kali
Editor :
Dilihat 2042 kali