Kemendikbud Gelar Webinar Adaptasi Pembelajaran Kebiasaan Baru dengan Kurikulum Kondisi Khusus 09 Agustus 2020 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) kembali menyelenggarakan seri webinar dengan materi Adaptasi Pembelajaran Kebiasaan Baru dengan Kurikulum Kondisi Khusus pada Tahun Ajaran Baru pada Sabtu (08/08/2020). Sebagai narasumber utama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syharil menyampaikan alasan mengapa Kemendikbud mengeluarkan kurikulum darurat di tengah masa kebiasaan baru.
Iwan menjelarenaskan dari beberapa survey, di tengah masa kebiasaan baru ini banyak kendala yang dirasakan oleh guru, orang tua dan juga siswa. Namun, Iwan melanjutkan fleksibilitas tetap menjadi prinsip, kurikulum darurat atau kurikulum kondisi khusus. “Kurikulum kondisi khusus ini juga untuk mengurangi beban guru dan siswa,” kata Iwan.
Iwan juga menyampaikan pembelajaran di masa pandemi ini perlu dilakukan asesmen diagnostik yang dilakukan secara berkala di semua kelas. “Asesmen ini untuk mendiagnostik kondisi kognitif dan non kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh,” tutur Iwan.
Selaras dengan penerbitan Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020, pada webinar kali menjelaskan tentang Pedoman Pelaksanaan pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Pedoman ini untuk memfasilitasi satuan Pendidikan dalam kondisi khusus yang dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Selain itu, pada kesempatan yang sama Kemendikbud juga meluncurkan modul khusus untuk PAUD dan SD yang bisa menjadi panduan tidak hanya untuk guru, tapi bagi orang tua dan siswa.
Selain Iwan, turut hadir narasumber lainnya yaitu Titik Nur Istiqomah, seorang guru penggerak Komunitas Guru Belajar Kabupaten Magelang dan Lula Kamal, seorang pegiat pendidikan dan parenting influencer.
Sebagai narasumber pertama, Titik Nur Istiqomah berbagi praktik baik yang dilakukan di sekolah dan memberikan banyak tips untuk sahabatkarakter (sebutan bagi peserta webinar) pengalaman dan kiat-kiat menghadapi dinamika di masa pandemi. “Pembelajaran di kondisi ini harus berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran,”ujar Titik.
Titik juga berterimakasih kepada Kemendikbud atas terbitnya Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020. “Keputusan ini sangat membantu para guru khususnya dalam menyederhanakan kompetensi dasar yang dapat dipilih sesuai kebutuhan satuan Pendidikan,”kata Titik.
Sementara itu, Lula Kamal sebagai narasumber selanjutnya menyampaikan aturan utama belajar. “Belajar itu harus menggembirakan,” tuturnya. Selanjutnya, Lula juga menjelaskan tahapan belajar dalam kehidupan, tips bahagia belajar di rumah dan beberapa hal penting pembelajaran anak.
Sementara itu, Kepala Pusat Penguatan Karakter, Hendarman yang dihubungi melalui sambungan telepon selular mengapresiasi acara webinar ini. Hendarman menyampaikan webinar kali ini menjadi ruang dialog yang menunjukkan keberpihakan kebijakan terhadap berbagai keluhan dari lapangan. “Narasumber yang kami hadirkan disini sangat mendukung dengan adanya kebijakan kurikulum adaptif yang tidak memaksakan guru sesuai target kurikulum," jelasnya.
Sebelum acara penutupan, ada pemutaran video praktik baik pengalaman pembelajaran selama masa pandemi dari siswa sekolah dasar. Para siswa ini membuat video materi pembelajaran dengan kreatifitasnya sesuai dengan minat bakat mereka, sehingga proses belajar mengajar terasa lebih menyenangkan.
Peserta didik tersebut merupakan anak didik dari Titis Kartikawati seorang pendidik dari SDN 09 Kabupaten Sanggau, salah satu daerah 3T di Kalimantan Barat. Dalam kesempatan ini, Titis menyampaikan bahwa sebagai pendidik, kita harus menjadi guru berdaya. “Kita harus tahu bakat minat anak sebelum memulai kurikulum atau proses pembelajaran,” ujarnya.
Webinar ini diselenggarakan melalui aplikasi Zoom yang dapat diakses oleh peserta yang sudah mendaftarkan diri melalui tautan https://bit.ly/puspeka-apkb dan disiarkan secara langsung di kanal youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, radio suaraedukasi.kemdikbud.go.id, radioedukasi.kemdikbud.go.id dan radio.itjen.kemdikbud.go.id. (Dina Ayu & Siti Jenab)
Sumber :
Iwan menjelarenaskan dari beberapa survey, di tengah masa kebiasaan baru ini banyak kendala yang dirasakan oleh guru, orang tua dan juga siswa. Namun, Iwan melanjutkan fleksibilitas tetap menjadi prinsip, kurikulum darurat atau kurikulum kondisi khusus. “Kurikulum kondisi khusus ini juga untuk mengurangi beban guru dan siswa,” kata Iwan.
Iwan juga menyampaikan pembelajaran di masa pandemi ini perlu dilakukan asesmen diagnostik yang dilakukan secara berkala di semua kelas. “Asesmen ini untuk mendiagnostik kondisi kognitif dan non kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh,” tutur Iwan.
Selaras dengan penerbitan Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020, pada webinar kali menjelaskan tentang Pedoman Pelaksanaan pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Pedoman ini untuk memfasilitasi satuan Pendidikan dalam kondisi khusus yang dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Selain itu, pada kesempatan yang sama Kemendikbud juga meluncurkan modul khusus untuk PAUD dan SD yang bisa menjadi panduan tidak hanya untuk guru, tapi bagi orang tua dan siswa.
Selain Iwan, turut hadir narasumber lainnya yaitu Titik Nur Istiqomah, seorang guru penggerak Komunitas Guru Belajar Kabupaten Magelang dan Lula Kamal, seorang pegiat pendidikan dan parenting influencer.
Sebagai narasumber pertama, Titik Nur Istiqomah berbagi praktik baik yang dilakukan di sekolah dan memberikan banyak tips untuk sahabatkarakter (sebutan bagi peserta webinar) pengalaman dan kiat-kiat menghadapi dinamika di masa pandemi. “Pembelajaran di kondisi ini harus berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran,”ujar Titik.
Titik juga berterimakasih kepada Kemendikbud atas terbitnya Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020. “Keputusan ini sangat membantu para guru khususnya dalam menyederhanakan kompetensi dasar yang dapat dipilih sesuai kebutuhan satuan Pendidikan,”kata Titik.
Sementara itu, Lula Kamal sebagai narasumber selanjutnya menyampaikan aturan utama belajar. “Belajar itu harus menggembirakan,” tuturnya. Selanjutnya, Lula juga menjelaskan tahapan belajar dalam kehidupan, tips bahagia belajar di rumah dan beberapa hal penting pembelajaran anak.
Sementara itu, Kepala Pusat Penguatan Karakter, Hendarman yang dihubungi melalui sambungan telepon selular mengapresiasi acara webinar ini. Hendarman menyampaikan webinar kali ini menjadi ruang dialog yang menunjukkan keberpihakan kebijakan terhadap berbagai keluhan dari lapangan. “Narasumber yang kami hadirkan disini sangat mendukung dengan adanya kebijakan kurikulum adaptif yang tidak memaksakan guru sesuai target kurikulum," jelasnya.
Sebelum acara penutupan, ada pemutaran video praktik baik pengalaman pembelajaran selama masa pandemi dari siswa sekolah dasar. Para siswa ini membuat video materi pembelajaran dengan kreatifitasnya sesuai dengan minat bakat mereka, sehingga proses belajar mengajar terasa lebih menyenangkan.
Peserta didik tersebut merupakan anak didik dari Titis Kartikawati seorang pendidik dari SDN 09 Kabupaten Sanggau, salah satu daerah 3T di Kalimantan Barat. Dalam kesempatan ini, Titis menyampaikan bahwa sebagai pendidik, kita harus menjadi guru berdaya. “Kita harus tahu bakat minat anak sebelum memulai kurikulum atau proses pembelajaran,” ujarnya.
Webinar ini diselenggarakan melalui aplikasi Zoom yang dapat diakses oleh peserta yang sudah mendaftarkan diri melalui tautan https://bit.ly/puspeka-apkb dan disiarkan secara langsung di kanal youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, radio suaraedukasi.kemdikbud.go.id, radioedukasi.kemdikbud.go.id dan radio.itjen.kemdikbud.go.id. (Dina Ayu & Siti Jenab)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 3415 kali
Editor :
Dilihat 3415 kali