Kemendikbud Gelar Webinar Foto dan Artikel Jurnalistik 23 Agustus 2020 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan webinar foto jurnalistik dan penulisan artikel jurnalistik dan opini. Webinar yang berlangung pada Jumat, 21 Agustus 2020 ini mengundang dua narasumber kenamaan yakni Oscar Motuloh dari Kantor Berita Antara untuk sesi foto jurnalistik, dan Budi Setyarso dari Koran Tempo untuk sesi penulisan artikel jurnalistik dan opini.
Kedua narasumber menyampaikan materi dihadapan ratusan peserta webinar yang hadir melalui media virtual Zoom dan kanal Youtube Perpustakaan Kemendikbud. Webinar ini diselenggarakan mengingat pentingnya foto jurnalistik dan teknik penulisan artikel dan opini dalam mendukung kegiatan kehumasan di Kemendikbud.
Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud, Evy Mulyani, mengatakan peran dan fungsi fotografi sangat penting guna mendukung kegiatan kehumasan, selain bisa menampilkan ilustrasi hidup, dokumen tersebut juga dijadikan dokumen berharga. Untuk itu Evy berpesan kepada peserta untuk dapat menyimak dengan baik setiap materi yang disampaikan.
“Foto merupakan penguat informasi, mudah-mudahan kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” tuturnya.
Di sesi pertama, Oscar menggarisbawahi pentingnya momentum dalam pengambilan sebuah foto. Ia mengatakan, untuk mendapatkan momentum yang sesuai, seorang fotografer perlu menggunakan intuisi. Di sisi lain, Oscar menyebut bahwa semua orang bisa menjadi fotografer andal selama menjalankan kaidah-kaidah fotografi.
Salah satu peserta sempat bertanya kepada Oscar terkait bagaimana ia harus bereaksi ketika ada momentum kecelakaan, apakah ia harus memotret terlebih dahulu ataukah menolong. Oscar memberi ilustrasi kecelakaan yang dialami Putri Diana di Inggris puluhan tahun silam.
“Kita harus menggunakan nurani, momentum itu banyak. Jangan sampai kita mengutamakan foto dari pada menolong orang lain,” kata Oscar.
Oscar banyak menunjukkan foto-foto yang menjadi sejarah dunia kepada peserta webinar. Ia juga mengajak peserta webinar untuk memilih foto yang terbaik dalam sebuah headline media massa.
Di sesi kedua, Budi Setyarso mengajak peserta webinar untuk memahami bagaimana membuat sebuah tulisan agar menarik dan dibaca oleh banyak orang. Budi mengatakan, tulisan yang baik adalah tulisan yang ketika orang terus membacanya hingga akhir dan merasa puas. Budi memberi tips dan trik bagaimana membuat tulisan yang bagus dengan tetap menjaga etika penulisan.
“Seorang penulis perlu meningkatkan jam terbang agar dapat menjadi penulis andal, dan selalu membaca untuk membuka wawasan,” katanya.
Peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi webinar. Setiap pertanyaan yang masuk pun dijawab tuntas oleh keduanya. Seorang peserta yang bernama Marnih Malkab mengatakan, materi yang disampaikan sangat bagus. Ia yang pekerjaannya sehari-hari sebagai penyusun bahan informasi dan publikasi baru dua kali mengikuti materi tentang penulisan artikel.
“Makanya saya bersyukur sekali ikut kegiatan webinar ini,” katanya.
Webinar foto jurnalistik dan penulisan artikel jurnalistik dan opini ini diikuti oleh peserta secara daring, dengan total 600 peserta, untuk peserta foto jurnalistik sebanyak 300 peserta dengan rincian, 56 peserta dari Unit Pelaksana Teknis (UPT), 49 peserta dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 195 peserta dari kalangan umum.
Kemudian untuk penulisan artikel jurnalistik dan opini, sebanyak 300 peserta dengan rincian, 65 peserta dari UPT, 50 peserta dari PTN, dan 185 peserta dari kalangan umum. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat juga mengundang 30 peserta dari unit utama Kemendikbud yang mengikuti webinar secara luring.
Tangerang, 21 Agustus 2020
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman : www.kemdikbud.go.id
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 230/sipres/A6/VIII/2020
Kedua narasumber menyampaikan materi dihadapan ratusan peserta webinar yang hadir melalui media virtual Zoom dan kanal Youtube Perpustakaan Kemendikbud. Webinar ini diselenggarakan mengingat pentingnya foto jurnalistik dan teknik penulisan artikel dan opini dalam mendukung kegiatan kehumasan di Kemendikbud.
Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud, Evy Mulyani, mengatakan peran dan fungsi fotografi sangat penting guna mendukung kegiatan kehumasan, selain bisa menampilkan ilustrasi hidup, dokumen tersebut juga dijadikan dokumen berharga. Untuk itu Evy berpesan kepada peserta untuk dapat menyimak dengan baik setiap materi yang disampaikan.
“Foto merupakan penguat informasi, mudah-mudahan kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” tuturnya.
Di sesi pertama, Oscar menggarisbawahi pentingnya momentum dalam pengambilan sebuah foto. Ia mengatakan, untuk mendapatkan momentum yang sesuai, seorang fotografer perlu menggunakan intuisi. Di sisi lain, Oscar menyebut bahwa semua orang bisa menjadi fotografer andal selama menjalankan kaidah-kaidah fotografi.
Salah satu peserta sempat bertanya kepada Oscar terkait bagaimana ia harus bereaksi ketika ada momentum kecelakaan, apakah ia harus memotret terlebih dahulu ataukah menolong. Oscar memberi ilustrasi kecelakaan yang dialami Putri Diana di Inggris puluhan tahun silam.
“Kita harus menggunakan nurani, momentum itu banyak. Jangan sampai kita mengutamakan foto dari pada menolong orang lain,” kata Oscar.
Oscar banyak menunjukkan foto-foto yang menjadi sejarah dunia kepada peserta webinar. Ia juga mengajak peserta webinar untuk memilih foto yang terbaik dalam sebuah headline media massa.
Di sesi kedua, Budi Setyarso mengajak peserta webinar untuk memahami bagaimana membuat sebuah tulisan agar menarik dan dibaca oleh banyak orang. Budi mengatakan, tulisan yang baik adalah tulisan yang ketika orang terus membacanya hingga akhir dan merasa puas. Budi memberi tips dan trik bagaimana membuat tulisan yang bagus dengan tetap menjaga etika penulisan.
“Seorang penulis perlu meningkatkan jam terbang agar dapat menjadi penulis andal, dan selalu membaca untuk membuka wawasan,” katanya.
Peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi webinar. Setiap pertanyaan yang masuk pun dijawab tuntas oleh keduanya. Seorang peserta yang bernama Marnih Malkab mengatakan, materi yang disampaikan sangat bagus. Ia yang pekerjaannya sehari-hari sebagai penyusun bahan informasi dan publikasi baru dua kali mengikuti materi tentang penulisan artikel.
“Makanya saya bersyukur sekali ikut kegiatan webinar ini,” katanya.
Webinar foto jurnalistik dan penulisan artikel jurnalistik dan opini ini diikuti oleh peserta secara daring, dengan total 600 peserta, untuk peserta foto jurnalistik sebanyak 300 peserta dengan rincian, 56 peserta dari Unit Pelaksana Teknis (UPT), 49 peserta dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 195 peserta dari kalangan umum.
Kemudian untuk penulisan artikel jurnalistik dan opini, sebanyak 300 peserta dengan rincian, 65 peserta dari UPT, 50 peserta dari PTN, dan 185 peserta dari kalangan umum. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat juga mengundang 30 peserta dari unit utama Kemendikbud yang mengikuti webinar secara luring.
Tangerang, 21 Agustus 2020
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman : www.kemdikbud.go.id
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 230/sipres/A6/VIII/2020
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1256 kali
Editor :
Dilihat 1256 kali