Lahirkan Wirausaha Muda, Kemendikbud Luncurkan Program Kewirausahaan Mahasiswa Vokasi 2020 18 Agustus 2020 ← Back
Depok, Kemendikbud --- Dalam rangka melahirkan wirausahawan-wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan program Kewirausahaan Mahasiswa Vokasi Tahun 2020. Program ini merupakan dukungan dan dorongan Kemendikbud terhadap kegiatan kewirausahaan bagi mahasiswa di Politeknik/Perguruan Tinggi penyelenggara Pendidikan Vokasi.
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Beny Bandanadjaja mengatakan, program ini merupakan bagian dari Kampus Merdeka dalam pengembangan wirausaha baru. “Melalui Kampus Merdeka, Kemendikbud mendorong mahasiswa untuk menjadi bangsa yang mandiri dengan memberikan peluang usaha yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan masa studinya,” dikatakan Benny saat meluncurkan program di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Depok, pada Senin (17/08/2020).
Selain menumbuhkan karakter wirausaha mahasiswa vokasi, program ini kata Benny, menumbuhkembangkan wirausaha baru yang kreatif dan inovatif dengan basis teknologi. “Membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan bisnis berbasis teknologi dengan menemukan celah pasar yang tepat untuk meningkatkan peluang keberhasilan bisnis,” ujarnya.
Sasaran dari program ini adalah mahasiswa Politeknik Negeri atau Perguruan Tinggi Negeri Penyelenggara Pendidikan Vokasi yang masih aktif. Mereka telah terdaftar pada program pendidikan vokasi dan tercantum pada pangkalan data pendidikan tinggi. Jumlah mahasiswa yang difasilitasi adalah 900 mahasiswa atau 180 kelompok. Kelompok tersebut, diharapkan sudah memiliki bekal kegiatan wirausaha yang sudah dirintis sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan ini akan dilaksanakan pada September hingga November 2020, sehingga pada Desember, Kemendikbud telah menerima daftar mahasiswa atau kelompok yang akan mendapatkan bantuan wirausaha.
Mahasiswa atau kelompok yang telah mengajukan proposal dan terpilih dalam program ini akan mendapatkan dana bantuan atau modal berkisar antara Rp10 juta hingga Rp40 juta per kelompok. Melalui pemberian modal ini, Benny berharap dapat meningkatkan jumlah mahasiswa vokasi yang melaksanakan kegiatan wirausaha dan tersedianya profil usaha dari mahasiswa vokasi yang menyediakan produk-produk yang siap dipasarkan.
Gerakan Satu Juta Masker Merah Putih dari Vokasi untuk Indonesia
Pada kesempatan yang sama, Beny juga menyerahkan bantuan masker kepada PNJ sebagai wujud Gerakan Satu Juta Masker Merah Putih dari Vokasi untuk Indonesia. Gerakan ini sebagai wujud kepedulian dan solidaritas Pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Secara umum masker ini merupakan bagian dari bentuk pencegahan agar kita tidak tertular atau agar masyarakat tidak tertular selain dari cuci tangan dan juga menjaga jarak sehingga protokol protokol ini kita harapkan bisa menjadi sebuah simbolis yang benar-benar kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Beny.
Bertepatan dengan momentum bulan kemerdekaan, gerakan ini diharapkan dapat membangkitkan semangat gotong royong masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya memutus penularan COVID-19. “Kita ingin menjalankan satu program yang sifatnya membangun kebersamaan dan membangun Indonesia,” ujar Beny.
Masker ini akan dibagikan secara bertahap ke seluruh Politeknik di Indonesia. “Tidak hari ini kita bagikan secara keseluruhan tapi secara bertahap. Kita akan kirimkan ke Politeknik agar nanti digunakan oleh civitas akademik dan juga apabila masih memungkinkan dibagikan ke masyarakat sekitar,” ucap Beny.
Depok, 17 Agustus 2020
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman : www.kemdikbud.go.id
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 227/sipres/A6/VIII/2020
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Beny Bandanadjaja mengatakan, program ini merupakan bagian dari Kampus Merdeka dalam pengembangan wirausaha baru. “Melalui Kampus Merdeka, Kemendikbud mendorong mahasiswa untuk menjadi bangsa yang mandiri dengan memberikan peluang usaha yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan masa studinya,” dikatakan Benny saat meluncurkan program di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Depok, pada Senin (17/08/2020).
Selain menumbuhkan karakter wirausaha mahasiswa vokasi, program ini kata Benny, menumbuhkembangkan wirausaha baru yang kreatif dan inovatif dengan basis teknologi. “Membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan bisnis berbasis teknologi dengan menemukan celah pasar yang tepat untuk meningkatkan peluang keberhasilan bisnis,” ujarnya.
Sasaran dari program ini adalah mahasiswa Politeknik Negeri atau Perguruan Tinggi Negeri Penyelenggara Pendidikan Vokasi yang masih aktif. Mereka telah terdaftar pada program pendidikan vokasi dan tercantum pada pangkalan data pendidikan tinggi. Jumlah mahasiswa yang difasilitasi adalah 900 mahasiswa atau 180 kelompok. Kelompok tersebut, diharapkan sudah memiliki bekal kegiatan wirausaha yang sudah dirintis sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan ini akan dilaksanakan pada September hingga November 2020, sehingga pada Desember, Kemendikbud telah menerima daftar mahasiswa atau kelompok yang akan mendapatkan bantuan wirausaha.
Mahasiswa atau kelompok yang telah mengajukan proposal dan terpilih dalam program ini akan mendapatkan dana bantuan atau modal berkisar antara Rp10 juta hingga Rp40 juta per kelompok. Melalui pemberian modal ini, Benny berharap dapat meningkatkan jumlah mahasiswa vokasi yang melaksanakan kegiatan wirausaha dan tersedianya profil usaha dari mahasiswa vokasi yang menyediakan produk-produk yang siap dipasarkan.
Gerakan Satu Juta Masker Merah Putih dari Vokasi untuk Indonesia
Pada kesempatan yang sama, Beny juga menyerahkan bantuan masker kepada PNJ sebagai wujud Gerakan Satu Juta Masker Merah Putih dari Vokasi untuk Indonesia. Gerakan ini sebagai wujud kepedulian dan solidaritas Pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Secara umum masker ini merupakan bagian dari bentuk pencegahan agar kita tidak tertular atau agar masyarakat tidak tertular selain dari cuci tangan dan juga menjaga jarak sehingga protokol protokol ini kita harapkan bisa menjadi sebuah simbolis yang benar-benar kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Beny.
Bertepatan dengan momentum bulan kemerdekaan, gerakan ini diharapkan dapat membangkitkan semangat gotong royong masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya memutus penularan COVID-19. “Kita ingin menjalankan satu program yang sifatnya membangun kebersamaan dan membangun Indonesia,” ujar Beny.
Masker ini akan dibagikan secara bertahap ke seluruh Politeknik di Indonesia. “Tidak hari ini kita bagikan secara keseluruhan tapi secara bertahap. Kita akan kirimkan ke Politeknik agar nanti digunakan oleh civitas akademik dan juga apabila masih memungkinkan dibagikan ke masyarakat sekitar,” ucap Beny.
Depok, 17 Agustus 2020
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman : www.kemdikbud.go.id
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 227/sipres/A6/VIII/2020
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4882 kali
Editor :
Dilihat 4882 kali