Sinergi Pembelajaran Kondisi Khusus dalam Penyesuaian Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi 18 Agustus 2020 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) kembali menyelenggarakan seri webinar yang ketujuh dengan tema “Sinergi Pembelajaran Kondisi Khusus”. Webinar kali ini bertujuan untuk mempersiapkan seluruh pemangku kepentingan menerapkan kebijakan kurikulum kondisi khusus dan mengoptimalkan sinergi ekosistem pendidikan sesuai kebijakan pembelajaran pada kondisi khusus.
Kepala Puspeka, Hendarman mengatakan webinar ketujuh ini dikaitkan dengan penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri tentang Penduan Pembelajaran pada masa pandemi COVID-19. “Tema webinar kali ini, kami angkat karena kami sesuaikan dengan penyesuaian SKB empat Menteri yang baru saja diluncurkan,” tutur Hendarman saat membuka acara pada pada Sabtu (15/08/2020).
Webinar yang dihadiri oleh oleh 4042 pendaftar ini, diisi oleh empat narasumber diantaranya Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri; guru SDN 1 Nagarasari Kota Tasikmalaya sekaligus Ketua KKG SD Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Purnomo Saputro; penulis sekaligus Parenting Influencer, Mona Ratuliu; dan guru SDN Indrasari 1 Martapura, Yayuk Hartini dengan di moderatori oleh Anya Dwinov.
Sebagai narasumber utama Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri. Jumeri berharap tripusat pendidikan yang terdiri dari keluarga, sekolah dan masyarakat dapat bersinergi. “Selama ini biasanya orang tua hanya mengantarkan anaknya, mengambil rapot dan hanya membayar iuran, orang tua jarang sekali berkomunikasi mengenai anak mereka kecuali yang bermasalah ini kondisinya,” tutur Jumeri dalam paparannya.
Narasumber lainnya, Purnomo menyampaikan praktik baik yang dilaksanakan oleh tim Kelompok Kerja Guru (KKG) di Tasikmalaya yang dimulai pada Maret lalu. Melalui paparan singkatnya, Purnomo menjelaskan tentang sinergi pembelajaran kondisi khusus yang melibatkan Dinas Pendidikan, sekolah, Forum KKG Kota Tasikmalaya dan KKG di gugus masing-masing dan tentunya orang tua peserta didik.
Selanjutnya, Purnomo juga menjelaskan langkah-langkah penyusunan modul dimulai dari pemilihan kompetensi dasar esensial, penyusunan modul oleh masing-masing tim kelas, analisis modul oleh tim dan ditindaklanjuti oleh perbaikan modul, finalisasi oleh tim inti dan tim layout. “Terima kasih kepada Kemendikbud yang telah menerbitkan modul tentang literasi dan numerasi yang bisa digunakan guru di kelas begitupun dengan analisis komptentensi dasar untuk guru di daerah,” kata Purnomo.
Sebagai narasumber ketiga, Mona Ratuliu menyampaikan bahwa orang tua sangat boleh memberikan saran-saran kepada guru untuk pembelajaran karena ini merupakan tantangan. “Ada baiknya dibuat banyak kesepakatan antara guru dan orang tua,” kata Mona.
Mona menjelaskan bahwa dirinya sering mengingatkan anak-anaknya bahwa kita bukan sedang liburan, melainkan membuat semua kegiatan sekolah dipindah ke rumah. “Hal terpenting dari itu semua adalah komunikasi antar guru dan orang tua. Komunikasi positif adalah kunci dari kondisi khusus ini,” ujar Mona.
Sebagai narasumber terakhir, Yayuk turut berbagi praktik baik pembelajaran di kelas dalam kondisi khusus. Yayuk memaparkan pembudayaan praktik baik di era pandemi, dikarenakan sekolahnya tidak bisa melakukan daring secara penuh.”Saya beri kesempatan kepada anak didik saya yang tidak memiliki gawai untuk datang ke sekolah mengambil lembar kerja tentunya sesuai protokol Kesehatan,” ungkap Yayuk.
Seperti di webinar sebelum-sebelumnya, kali ini pun banyak kuis yang bisa diikuti dengan hadiah menarik. Webinar kali ini ditutup dengan penampilan video musikalisasi puisi dari SMAK Citra Bangsa Kupang, Nusa Tenggara Timur yang merupakan pemenang pertama Festival Musikalisasi Puisi 2019.
Webinar ini disiarkan secara langsung di kanal youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, radio suara edukasi (suaraedukasi.kemdikbud.go.id), radio edukasi (radioedukasi.kemdikbud.go.id) dan radio itjen (radio.itjen.kemdikbud.go.id). (Dina Ayu & Siti Jenab)
Sumber :
Kepala Puspeka, Hendarman mengatakan webinar ketujuh ini dikaitkan dengan penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri tentang Penduan Pembelajaran pada masa pandemi COVID-19. “Tema webinar kali ini, kami angkat karena kami sesuaikan dengan penyesuaian SKB empat Menteri yang baru saja diluncurkan,” tutur Hendarman saat membuka acara pada pada Sabtu (15/08/2020).
Webinar yang dihadiri oleh oleh 4042 pendaftar ini, diisi oleh empat narasumber diantaranya Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri; guru SDN 1 Nagarasari Kota Tasikmalaya sekaligus Ketua KKG SD Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Purnomo Saputro; penulis sekaligus Parenting Influencer, Mona Ratuliu; dan guru SDN Indrasari 1 Martapura, Yayuk Hartini dengan di moderatori oleh Anya Dwinov.
Sebagai narasumber utama Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri. Jumeri berharap tripusat pendidikan yang terdiri dari keluarga, sekolah dan masyarakat dapat bersinergi. “Selama ini biasanya orang tua hanya mengantarkan anaknya, mengambil rapot dan hanya membayar iuran, orang tua jarang sekali berkomunikasi mengenai anak mereka kecuali yang bermasalah ini kondisinya,” tutur Jumeri dalam paparannya.
Narasumber lainnya, Purnomo menyampaikan praktik baik yang dilaksanakan oleh tim Kelompok Kerja Guru (KKG) di Tasikmalaya yang dimulai pada Maret lalu. Melalui paparan singkatnya, Purnomo menjelaskan tentang sinergi pembelajaran kondisi khusus yang melibatkan Dinas Pendidikan, sekolah, Forum KKG Kota Tasikmalaya dan KKG di gugus masing-masing dan tentunya orang tua peserta didik.
Selanjutnya, Purnomo juga menjelaskan langkah-langkah penyusunan modul dimulai dari pemilihan kompetensi dasar esensial, penyusunan modul oleh masing-masing tim kelas, analisis modul oleh tim dan ditindaklanjuti oleh perbaikan modul, finalisasi oleh tim inti dan tim layout. “Terima kasih kepada Kemendikbud yang telah menerbitkan modul tentang literasi dan numerasi yang bisa digunakan guru di kelas begitupun dengan analisis komptentensi dasar untuk guru di daerah,” kata Purnomo.
Sebagai narasumber ketiga, Mona Ratuliu menyampaikan bahwa orang tua sangat boleh memberikan saran-saran kepada guru untuk pembelajaran karena ini merupakan tantangan. “Ada baiknya dibuat banyak kesepakatan antara guru dan orang tua,” kata Mona.
Mona menjelaskan bahwa dirinya sering mengingatkan anak-anaknya bahwa kita bukan sedang liburan, melainkan membuat semua kegiatan sekolah dipindah ke rumah. “Hal terpenting dari itu semua adalah komunikasi antar guru dan orang tua. Komunikasi positif adalah kunci dari kondisi khusus ini,” ujar Mona.
Sebagai narasumber terakhir, Yayuk turut berbagi praktik baik pembelajaran di kelas dalam kondisi khusus. Yayuk memaparkan pembudayaan praktik baik di era pandemi, dikarenakan sekolahnya tidak bisa melakukan daring secara penuh.”Saya beri kesempatan kepada anak didik saya yang tidak memiliki gawai untuk datang ke sekolah mengambil lembar kerja tentunya sesuai protokol Kesehatan,” ungkap Yayuk.
Seperti di webinar sebelum-sebelumnya, kali ini pun banyak kuis yang bisa diikuti dengan hadiah menarik. Webinar kali ini ditutup dengan penampilan video musikalisasi puisi dari SMAK Citra Bangsa Kupang, Nusa Tenggara Timur yang merupakan pemenang pertama Festival Musikalisasi Puisi 2019.
Webinar ini disiarkan secara langsung di kanal youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, radio suara edukasi (suaraedukasi.kemdikbud.go.id), radio edukasi (radioedukasi.kemdikbud.go.id) dan radio itjen (radio.itjen.kemdikbud.go.id). (Dina Ayu & Siti Jenab)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4048 kali
Editor :
Dilihat 4048 kali