Kerja Sama Kemendikbud dan Danone Indonesia Tingkatkan Edukasi Gaya Hidup di Satuan Pendidikan 30 September 2020 ← Back
Jakarta, Kemendikbud -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersinergi dengan Danone Group dalam peningkatan kualitas pendidikan, khususnya dalam upaya edukasi kesehatan, kebersihan, dan keterampilan di satuan pendidikan. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Paudasmen), Kemendikbud, Jumeri, kerja sama ini merupakan salah satu contoh praktik baik yang dapat dilakukan oleh dunia industri yang memiliki komitmen terhadap pembanguan manusia Indonesia unggul.
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menempuh beberapa langkah kebijakan untuk mencegah terjadinya klaster transmisi COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19,” ujar Jumeri pada acara seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemendikbud dengan Danone Group yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Rabu (30/9).
Dijelaskan Jumeri, SKB tersebut mengatur langkah-langkah pembukaan pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan. Pembelajaran tatap muka hanya diperbolehkan pada sekolah yang berada pada zona kuning dan hijau setelah memenuhi syarat tertentu. Dengan demikian, tidak semua satuan pendidikan dapat melakukan pembelaran tatap muka. “Satuan pendidikan pada zona merah dan oranye harus menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (PJJ) yang dapat dilakukan secara daring atau luring,” imbuhnya.
Jumeri menambahkan, Kemendikbud juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun untuk bantuan kuota data internet untuk tahun 2020 guna menunjang program pembelajaran jarak jauh. Namun, bagi sekolah yang tidak terjangkau fasilitas internet dan listrik, maka siswa, guru, dan orang tua dapat menggunakan modul untuk menunjang pembelajaran melalui luar jaringan (luring).
“Sebanyak 7.593 lembaga belum memperoleh akses jaringan internet dan listrik sehingga diperkirakan sebanyak 482.471 siswa pada sekolah tersebut tidak dapat melakukan pembelajaran daring. Sementara, ketersediaan dana untuk bantuan modul baru sebesar Rp 30,2 miliar. Jumlah tersebut tentunya masih jauh dari kecukupan pemenuhan modul untuk seluruh sekolah tersebut,” papar Jumeri.
Acara ini turut dihadiri Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto. Pada bagian lain, Vera menjelaskan Danone akan mereplikasi program unggulan mereka agar dapat mendukung program Merdeka Belajar. “Hal ini juga semakin memperkuat komitmen kami untuk memberikan dukungan konkret terhadap optimalisasi pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi,” ucap Vera.
Beberapa program berkelanjutan yang juga masuk dalam ruang lingkup kerja sama Kemendikbud dengan Danone Indonesia. Pertama, program untuk edukasi gizi seimbang, hidrasi sehat, dan manajemen sampah yaitu 1) Edukasi dan Kampanye Hidrasi Sehat “Ayo Minum Air” (AMIR) di PAUD dan Sekolah; 2) Edukasi dan Dukungan fasilitas Water Access, Sanitation, and Hygiene (WASH); 3) Edukasi dan Kampanye Gizi Seimbang melalui program “Isi Piringku” di PAUD; 4) Edukasi memilah sampah bagi peserta didik sekolah dasar dan menengah, melalui melalui Buku ‘Sampahku, Tanggung Jawabku’; serta 5) Program pencegahan stunting: “Aksi Cegah Stunting”.
Selain itu, Danone Indonesia juga memfasilitasi pengembangan kantin sekolah sehat melalui Program Kantin Sekolah Generasi Maju yang sebelumnya bernama Warung Anak Sehat serta melakukan pembinaan dan penguatan karakter siswa melalui olahraga: kompetisi sepak bola dunia untuk U-12 Danone Nations Cup.
Vera percaya bahwa kegiatan ini dapat membawa dampak positif baik untuk kesehatan masyarakat maupun kesehatan bumi. “Kami merasa sangat terhormat dapat menjadi mitra pemerintah dalam peningkatan kapasitas peserta didik untuk mendukung terwujudnya Indonesia Maju,” katanya.
“Sebagaimana kita rasakan bersama, pandemi COVID-19 membawa dampak besar bagi seluruh sektor, termasuk bagi dunia pendidikan. Oleh karenanya, Kemendikbud senantiasa membuka kesempatan kepada berbagai pihak untuk bekerja sama dalam rangka memajukan pendidikan dan dan kebudayaan nasional yang efektif, akuntabel, dan transparan,” jelas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud, Evy Mulyani. Evy juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah memberikan dukungan bagi kebijakan dan program Kemendikbud.
“Di masa pandemi ini, kolaborasi dan empati kita semua menjadi semakin krusial sehingga kita dapat bersama-sama melewati krisis dengan tangguh dan baik,” pungkasnya.
Jakarta, 30 September 2020
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#merdekabelajar
#bersamahadapicorona
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 281/sipres/A6/IX/2020
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menempuh beberapa langkah kebijakan untuk mencegah terjadinya klaster transmisi COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19,” ujar Jumeri pada acara seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemendikbud dengan Danone Group yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Rabu (30/9).
Dijelaskan Jumeri, SKB tersebut mengatur langkah-langkah pembukaan pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan. Pembelajaran tatap muka hanya diperbolehkan pada sekolah yang berada pada zona kuning dan hijau setelah memenuhi syarat tertentu. Dengan demikian, tidak semua satuan pendidikan dapat melakukan pembelaran tatap muka. “Satuan pendidikan pada zona merah dan oranye harus menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (PJJ) yang dapat dilakukan secara daring atau luring,” imbuhnya.
Jumeri menambahkan, Kemendikbud juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun untuk bantuan kuota data internet untuk tahun 2020 guna menunjang program pembelajaran jarak jauh. Namun, bagi sekolah yang tidak terjangkau fasilitas internet dan listrik, maka siswa, guru, dan orang tua dapat menggunakan modul untuk menunjang pembelajaran melalui luar jaringan (luring).
“Sebanyak 7.593 lembaga belum memperoleh akses jaringan internet dan listrik sehingga diperkirakan sebanyak 482.471 siswa pada sekolah tersebut tidak dapat melakukan pembelajaran daring. Sementara, ketersediaan dana untuk bantuan modul baru sebesar Rp 30,2 miliar. Jumlah tersebut tentunya masih jauh dari kecukupan pemenuhan modul untuk seluruh sekolah tersebut,” papar Jumeri.
Acara ini turut dihadiri Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto. Pada bagian lain, Vera menjelaskan Danone akan mereplikasi program unggulan mereka agar dapat mendukung program Merdeka Belajar. “Hal ini juga semakin memperkuat komitmen kami untuk memberikan dukungan konkret terhadap optimalisasi pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi,” ucap Vera.
Beberapa program berkelanjutan yang juga masuk dalam ruang lingkup kerja sama Kemendikbud dengan Danone Indonesia. Pertama, program untuk edukasi gizi seimbang, hidrasi sehat, dan manajemen sampah yaitu 1) Edukasi dan Kampanye Hidrasi Sehat “Ayo Minum Air” (AMIR) di PAUD dan Sekolah; 2) Edukasi dan Dukungan fasilitas Water Access, Sanitation, and Hygiene (WASH); 3) Edukasi dan Kampanye Gizi Seimbang melalui program “Isi Piringku” di PAUD; 4) Edukasi memilah sampah bagi peserta didik sekolah dasar dan menengah, melalui melalui Buku ‘Sampahku, Tanggung Jawabku’; serta 5) Program pencegahan stunting: “Aksi Cegah Stunting”.
Selain itu, Danone Indonesia juga memfasilitasi pengembangan kantin sekolah sehat melalui Program Kantin Sekolah Generasi Maju yang sebelumnya bernama Warung Anak Sehat serta melakukan pembinaan dan penguatan karakter siswa melalui olahraga: kompetisi sepak bola dunia untuk U-12 Danone Nations Cup.
Vera percaya bahwa kegiatan ini dapat membawa dampak positif baik untuk kesehatan masyarakat maupun kesehatan bumi. “Kami merasa sangat terhormat dapat menjadi mitra pemerintah dalam peningkatan kapasitas peserta didik untuk mendukung terwujudnya Indonesia Maju,” katanya.
“Sebagaimana kita rasakan bersama, pandemi COVID-19 membawa dampak besar bagi seluruh sektor, termasuk bagi dunia pendidikan. Oleh karenanya, Kemendikbud senantiasa membuka kesempatan kepada berbagai pihak untuk bekerja sama dalam rangka memajukan pendidikan dan dan kebudayaan nasional yang efektif, akuntabel, dan transparan,” jelas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud, Evy Mulyani. Evy juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah memberikan dukungan bagi kebijakan dan program Kemendikbud.
“Di masa pandemi ini, kolaborasi dan empati kita semua menjadi semakin krusial sehingga kita dapat bersama-sama melewati krisis dengan tangguh dan baik,” pungkasnya.
Jakarta, 30 September 2020
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#merdekabelajar
#bersamahadapicorona
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 281/sipres/A6/IX/2020
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1143 kali
Editor :
Dilihat 1143 kali