Berbagi Praktik Baik Mengajar Dalam Masa Pandemi 09 Oktober 2020 ← Back
Jakarta, Kemendikbud – Saling berbagi praktik baik antarguru dapat mendorong meningkatnya peran dan inovasi guru dalam mengajar, terutama di masa pandemi. Untuk mendorong terciptanya saling berbagi praktik baik tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Kementerian Agama dan Komisi Nasional Indonesia untuk United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) atau KNIU menyelenggarakan webinar dalam rangka memperingati Hari Guru Sedunia Tingkat Nasional Tahun 2020 (8/10/2020).
Pada masa pandemi, guru memiliki peran untuk memastikan tercapainya tujuan pendidikan dan pemenuhan target, baik akademik maupun nonakdemik. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua harian KNIU, Arief Rachman, saat memberikan pengantar dalam webinar. Guru, lanjut Arief, memiliki tuntutan kompetensi yang berbeda di masa pandemi. “Tuntutan kompetensi guru di masa pandemi yaitu kemampuan berinovasi, memanfaatkan bermacam digital tools, menyelenggarakan kelas online, serta menerapkan kurikulum yang memperkuat model multidisiplin dan kolaboratif dalam belajar mengajar,” jelas pria yang akrab disapa Prof. Arief ini.
Salah satu guru yang turut berbagi dalam webinar sesi pertama, Agung Rahmanto dari SD Muhammadiyah Sapen, Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkapkan, Ia memanfaatkan berbagai platform digital untuk mendukung pembelajaran secara maksimal. Ia di antaranya menggunakan YouTube, Google Classroom, radio, dan televisi. “SD Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta menyiapkan beberapa konten media pembelajaran. Anak- anak kami buatkan akun pribadi dengan menggunakan akun sekolah, untuk membuat Google Classroom” ujar Agung Rahmanto.
Namun, bentuk inovasi yang agak berbeda dilakukan oleh guru SMPN 1 Permata Kecubung, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, Taufik Nufantoro. Keterbatasan fasilitas digital dan sinyal di daerahnya membuat Taufik dan guru-guru lain harus memikirkan cara agar hak belajar siswa tetap terpenuhi. “Siswa kita bagi ke dalam beberapa kelompok belajar, per desa ada tiga kelompok belajar. Nanti kita datangi satu-persatu dari kelompok A, ke B, lalu ke C,” ujar Taufik. Sistem belajar ini mereka namakan Guru Berkunjung.
Mengajar Taman Kanak-kanak tentu mempunyai tantangan tersendiri pada masa pandemi. Kepala Sekolah RA/TK Istiqlal Jakarta, Zatiah Lesyani berbagi kisah jika di masa pandemi ini wali murid mendatangi setiap peserta didik untuk menyerahkan media belajar. “Di awal tahun ajaran baru, salah satunya kami ada program yaitu pengadaan media belajar. Jadi wali kelas mendatangi setiap peserta didiknya,” tutur Zatiah. Pembelajaran Jarak Jauh kemudian dilakukan dengan membagi kelompok berdasarkan zonasi tempat tinggal murid.
Walaupun dilaksanakan secara daring, namun webinar dalam rangka memperingati Hari Guru Sedunia ini mampu menarik peserta sebanyak tiga ribu orang dalam setiap sesinya. Pada webinar sesi kedua, bergantian guru jenjang SMA, SMK, dan SLB yang berbagi praktik baik mengajar dalam masa pandemi Covid-19. (Indah Sukmawathie/Prani Pramudita)
Sumber :
Pada masa pandemi, guru memiliki peran untuk memastikan tercapainya tujuan pendidikan dan pemenuhan target, baik akademik maupun nonakdemik. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua harian KNIU, Arief Rachman, saat memberikan pengantar dalam webinar. Guru, lanjut Arief, memiliki tuntutan kompetensi yang berbeda di masa pandemi. “Tuntutan kompetensi guru di masa pandemi yaitu kemampuan berinovasi, memanfaatkan bermacam digital tools, menyelenggarakan kelas online, serta menerapkan kurikulum yang memperkuat model multidisiplin dan kolaboratif dalam belajar mengajar,” jelas pria yang akrab disapa Prof. Arief ini.
Salah satu guru yang turut berbagi dalam webinar sesi pertama, Agung Rahmanto dari SD Muhammadiyah Sapen, Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkapkan, Ia memanfaatkan berbagai platform digital untuk mendukung pembelajaran secara maksimal. Ia di antaranya menggunakan YouTube, Google Classroom, radio, dan televisi. “SD Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta menyiapkan beberapa konten media pembelajaran. Anak- anak kami buatkan akun pribadi dengan menggunakan akun sekolah, untuk membuat Google Classroom” ujar Agung Rahmanto.
Namun, bentuk inovasi yang agak berbeda dilakukan oleh guru SMPN 1 Permata Kecubung, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, Taufik Nufantoro. Keterbatasan fasilitas digital dan sinyal di daerahnya membuat Taufik dan guru-guru lain harus memikirkan cara agar hak belajar siswa tetap terpenuhi. “Siswa kita bagi ke dalam beberapa kelompok belajar, per desa ada tiga kelompok belajar. Nanti kita datangi satu-persatu dari kelompok A, ke B, lalu ke C,” ujar Taufik. Sistem belajar ini mereka namakan Guru Berkunjung.
Mengajar Taman Kanak-kanak tentu mempunyai tantangan tersendiri pada masa pandemi. Kepala Sekolah RA/TK Istiqlal Jakarta, Zatiah Lesyani berbagi kisah jika di masa pandemi ini wali murid mendatangi setiap peserta didik untuk menyerahkan media belajar. “Di awal tahun ajaran baru, salah satunya kami ada program yaitu pengadaan media belajar. Jadi wali kelas mendatangi setiap peserta didiknya,” tutur Zatiah. Pembelajaran Jarak Jauh kemudian dilakukan dengan membagi kelompok berdasarkan zonasi tempat tinggal murid.
Walaupun dilaksanakan secara daring, namun webinar dalam rangka memperingati Hari Guru Sedunia ini mampu menarik peserta sebanyak tiga ribu orang dalam setiap sesinya. Pada webinar sesi kedua, bergantian guru jenjang SMA, SMK, dan SLB yang berbagi praktik baik mengajar dalam masa pandemi Covid-19. (Indah Sukmawathie/Prani Pramudita)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3457 kali
Editor :
Dilihat 3457 kali