Kemendikbud Selenggarakan Program Pendidikan Bagi Calon Guru Penggerak 15 Oktober 2020 ← Back
Jakarta, 15 Oktober 2020 --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima: Guru Penggerak pada Juli 2020. Sebanyak 147 orang dari 785 fasilitator/instruktur, 614 orang dari 45575 pendamping, serta 2800 orang dari 19218 guru; telah lulus seleksi Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan I. Untuk menyatukan pemahaman, visi dan misi pendidikan, memotivasi, dan menguatkan para peserta, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemendikbud menyelenggarakan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memberi apresiasi kepada calon guru penggerak, pendamping, fasilitator dan instruktur yang telah lulus seleksi PGP. “Selamat sudah berjuang mengambil peran menuju transformasi pendidikan Indonesia, yaitu transformasi pendidikan untuk pembelajaran yang berpihak pada murid dan pembelajaran yang memerdekakan,” ucap Mendikbud saat membuka secara resmi PPGP melalui video virtual di Jakarta, Kamis (15/10/2020).
Kelulusan ini, kata Mendikbud, membuktikan bahwa calon guru penggerak memiliki motivasi yang tinggi karena prosesnya tidak mudah. Butuh determinasi untuk menyiapkan semua persyaratan dan memenuhi proses seleksi. “Ibu dan Bapak mungkin perlu berjalan puluhan kilometer untuk mendapat jaringan yang stabil agar mampu melakukan wawancara. Banyak yang berguguran dan menyerah dengan prosesnya. Sekali lagi, selamat! Selamat sudah melewati proses yang tidak mudah ini dan menjadi yang terbaik,” kata Mendikbud.
Namun demikian, perjuangan para calon guru penggerak belum berakhir. Mereka harus terus belajar bagaimana bergerak menuju perubahan pendidikan yang diinginkan. “Ada sembilan bulan lagi sampai Ibu dan Bapak menjadi Guru Penggerak. Sepanjang sembilan bulan ke depan, pembelajaran yang kita jalani merupakan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang penuh refleksi. Pembelajaran yang penuh kerendahan hati untuk terus berbenah,” lanjut Mendikbud.
Ia berharap, para calon guru penggerak terbuka dalam proses belajar, sehingga hasilnya akan maksimal. “Sampaikan semua tantangan, keberhasilan sekecil apapun, kebingungan yang dihadapi. Berbagilah setiap kebahagiaan atas perubahan-perubahan yang dialami,” ucap Mendikbud.
PPGP didesain dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama sembilan bulan. Program tersebut didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan. Untuk itu, sebanyak 70 persen kegiatan dilakukan dalam bentuk on-the-job training di mana guru sebagai peserta PPGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah. Selanjutnya, 20 persen kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat dan 10 persen sisanya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping.
Mendikbud pada kesempatan ini mengingatkan, setiap orang adalah guru sekaligus murid. Untuk itu, teruslah mencoba dan terbuka pada hal baru. Ia menyatakan bahwa calon guru penggerak saat ini sedang menemani belajar murid-murid yang akan mengisi masa depan di mana segala hal baru sangat mungkin banyak terjadi. Ia berpesan agar peserta mampu membiasakan bereksplorasi. “Teruslah mencari cara terbaik untuk diimplementasikan di ruang kelas,” imbuhnya.
Proses ini mungkin tidak nyaman dan mungkin akan ada keraguan, tambah Mendikbud, namun teruslah berproses bersama dan juga teruslah bergotong royong. “Saling dukung dan saling menyemangati. Cita-cita kita satu: pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran yang memerdekakan,” tutup Mendikbud.
Senada dengan itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Iwan Syahril mengajak para peserta pendidikan guru penggerak agar bermimpi untuk sebuah cita-cita dan harapan, karena saat ini mimpi Bangsa Indonesia adalah Indonesia emas, yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, dimana sumber daya manusianya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Beranikanlah diri untuk bermimpi, beranikanlah diri untuk bermimpi setinggi-tingginya. Karena Indonesia, negara yang kita cintai ini, lahir dari para pemimpi dan para pejuang yang tak kenal lelah bergerak memperjuangkan mimpinya yaitu Indonesia Merdeka!,” ujar Iwan Syahril.
Seperti yang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo, lanjut Iwan, untuk meraih mimpi tersebut ada dua syarat yang harus dipenuhi yaitu kerja keras dan inovasi. “Kita harus kerja keras, kerja cepat, kerja produktif. Jangan berorientasi pada proses, tapi harus berorientasi pada hasil yang nyata,” katanya.
Untuk itu, melalui Program Guru Penggerak, Pemerintah melalui Kemendikbud akan menjadikan fokus dan orientasi dari setiap guru adalah kepada murid dan pembelajaran merdeka. “Kita akan mendorong calon guru penggerak menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan yang berpusat kepada murid, yang memandang anak dengan rasa hormat,”ujar Iwan Syahril.
Kepada calon guru penggerak yang sudah terpilih dari 56 kabupaten/kota, Iwan Syahrir mengingatkan untuk selalu mengingat mengapa motivasi awal saat seleksi, karena perjalanan selama sembilan bulan tidak sebentar, semangat yang naik turun pasti terjadi. “Ingat bahwa Anda tidak sendirian melalui hal ini. Ada Pengajar Praktik (Pendamping), Fasilitator dan rekan sesama calon guru penggerak yang bisa menjadi sumber energi yang tak terbatas. Bapak/Ibu adalah bagian dari komunitas pembelajar yang senantiasa saling mendukung,” ujar Iwan Syahril.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) adalah program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar di sekitarnya yang dapat mewujudkan merdeka belajar peserta didik.
Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Penyelenggara teknis Pendidikan Guru Penggerak akan di laksanakan oleh 6 PPPPTK (P4TK), yaitu P4TK IPA di Kota Bandung Jawa Barat, P4TK PKn dan IPS di Kota Batu Jawa Timur, P4TK Bahasa di DKI. Jakarta, P4TK Penjas dan BK di Kabupaten Bogor Jawa Barat, P4TK Matematika di D.I. Yogyakarta, dan P4TK TK dan PLB di Kota Bandung Jawa Barat.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#gurupenggerak
#merdekabelajar
#bersamahadapicorona
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 304/sipres/A6/X/2020
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memberi apresiasi kepada calon guru penggerak, pendamping, fasilitator dan instruktur yang telah lulus seleksi PGP. “Selamat sudah berjuang mengambil peran menuju transformasi pendidikan Indonesia, yaitu transformasi pendidikan untuk pembelajaran yang berpihak pada murid dan pembelajaran yang memerdekakan,” ucap Mendikbud saat membuka secara resmi PPGP melalui video virtual di Jakarta, Kamis (15/10/2020).
Kelulusan ini, kata Mendikbud, membuktikan bahwa calon guru penggerak memiliki motivasi yang tinggi karena prosesnya tidak mudah. Butuh determinasi untuk menyiapkan semua persyaratan dan memenuhi proses seleksi. “Ibu dan Bapak mungkin perlu berjalan puluhan kilometer untuk mendapat jaringan yang stabil agar mampu melakukan wawancara. Banyak yang berguguran dan menyerah dengan prosesnya. Sekali lagi, selamat! Selamat sudah melewati proses yang tidak mudah ini dan menjadi yang terbaik,” kata Mendikbud.
Namun demikian, perjuangan para calon guru penggerak belum berakhir. Mereka harus terus belajar bagaimana bergerak menuju perubahan pendidikan yang diinginkan. “Ada sembilan bulan lagi sampai Ibu dan Bapak menjadi Guru Penggerak. Sepanjang sembilan bulan ke depan, pembelajaran yang kita jalani merupakan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang penuh refleksi. Pembelajaran yang penuh kerendahan hati untuk terus berbenah,” lanjut Mendikbud.
Ia berharap, para calon guru penggerak terbuka dalam proses belajar, sehingga hasilnya akan maksimal. “Sampaikan semua tantangan, keberhasilan sekecil apapun, kebingungan yang dihadapi. Berbagilah setiap kebahagiaan atas perubahan-perubahan yang dialami,” ucap Mendikbud.
PPGP didesain dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama sembilan bulan. Program tersebut didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan. Untuk itu, sebanyak 70 persen kegiatan dilakukan dalam bentuk on-the-job training di mana guru sebagai peserta PPGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah. Selanjutnya, 20 persen kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat dan 10 persen sisanya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping.
Mendikbud pada kesempatan ini mengingatkan, setiap orang adalah guru sekaligus murid. Untuk itu, teruslah mencoba dan terbuka pada hal baru. Ia menyatakan bahwa calon guru penggerak saat ini sedang menemani belajar murid-murid yang akan mengisi masa depan di mana segala hal baru sangat mungkin banyak terjadi. Ia berpesan agar peserta mampu membiasakan bereksplorasi. “Teruslah mencari cara terbaik untuk diimplementasikan di ruang kelas,” imbuhnya.
Proses ini mungkin tidak nyaman dan mungkin akan ada keraguan, tambah Mendikbud, namun teruslah berproses bersama dan juga teruslah bergotong royong. “Saling dukung dan saling menyemangati. Cita-cita kita satu: pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran yang memerdekakan,” tutup Mendikbud.
Senada dengan itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Iwan Syahril mengajak para peserta pendidikan guru penggerak agar bermimpi untuk sebuah cita-cita dan harapan, karena saat ini mimpi Bangsa Indonesia adalah Indonesia emas, yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, dimana sumber daya manusianya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Beranikanlah diri untuk bermimpi, beranikanlah diri untuk bermimpi setinggi-tingginya. Karena Indonesia, negara yang kita cintai ini, lahir dari para pemimpi dan para pejuang yang tak kenal lelah bergerak memperjuangkan mimpinya yaitu Indonesia Merdeka!,” ujar Iwan Syahril.
Seperti yang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo, lanjut Iwan, untuk meraih mimpi tersebut ada dua syarat yang harus dipenuhi yaitu kerja keras dan inovasi. “Kita harus kerja keras, kerja cepat, kerja produktif. Jangan berorientasi pada proses, tapi harus berorientasi pada hasil yang nyata,” katanya.
Untuk itu, melalui Program Guru Penggerak, Pemerintah melalui Kemendikbud akan menjadikan fokus dan orientasi dari setiap guru adalah kepada murid dan pembelajaran merdeka. “Kita akan mendorong calon guru penggerak menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan yang berpusat kepada murid, yang memandang anak dengan rasa hormat,”ujar Iwan Syahril.
Kepada calon guru penggerak yang sudah terpilih dari 56 kabupaten/kota, Iwan Syahrir mengingatkan untuk selalu mengingat mengapa motivasi awal saat seleksi, karena perjalanan selama sembilan bulan tidak sebentar, semangat yang naik turun pasti terjadi. “Ingat bahwa Anda tidak sendirian melalui hal ini. Ada Pengajar Praktik (Pendamping), Fasilitator dan rekan sesama calon guru penggerak yang bisa menjadi sumber energi yang tak terbatas. Bapak/Ibu adalah bagian dari komunitas pembelajar yang senantiasa saling mendukung,” ujar Iwan Syahril.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) adalah program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar di sekitarnya yang dapat mewujudkan merdeka belajar peserta didik.
Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Penyelenggara teknis Pendidikan Guru Penggerak akan di laksanakan oleh 6 PPPPTK (P4TK), yaitu P4TK IPA di Kota Bandung Jawa Barat, P4TK PKn dan IPS di Kota Batu Jawa Timur, P4TK Bahasa di DKI. Jakarta, P4TK Penjas dan BK di Kabupaten Bogor Jawa Barat, P4TK Matematika di D.I. Yogyakarta, dan P4TK TK dan PLB di Kota Bandung Jawa Barat.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#gurupenggerak
#merdekabelajar
#bersamahadapicorona
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 304/sipres/A6/X/2020
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4131 kali
Editor :
Dilihat 4131 kali