Meski Daring, Pekan Kebudayaan Nasional 2020 Tetap Hadirkan Budaya Indonesia 24 Oktober 2020 ← Back
Jakarta, Kemendikbud -- Pandemi Covid-19 yang terjadi di awal tahun ini mengubah pola hidup keseharian kita, termasuk dalam hal seni dan budaya. Mau tak mau penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjen Kebudayaan) pun dilakukan secara daring tahun ini. Hal ini demi mencegah penularan Covid-19 tetapi dalam PKN 2020 beragam ekspresi, karya, dan kreativitas pelaku seni dan budaya Indonesia tak pernah berhenti.
Kebudayaan adalah pijakan dasar sebagai kekuatan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Kebudayaan yang berupa tradisional dan juga kesenian serta berbagai ekspresi budaya adalah basis untuk menghadapi pandemi Covid-19. Di dalam kebudayaan Indonesia yang begitu kaya banyak hal yang dapat membantu kita untuk memperkuat diri.
PKN 2020 merupakan wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia pada 2018. PKN pertama kali hadir tahun 2019 di Istora Senayan dan sukses karena berhasil menghadirkan lebih dari 250.000 pengunjung.
“Penyelenggaraan PKN tahun ini, meski dalam keadaan yang tidak memungkinkan sehingga seluruh kegiatannya akan berlangsung secara daring, tema yang diusung fokus pada Ruang Bersama untuk Indonesia Bahagia,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, dalam konferensi pers PKN 2020 yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, Jumat (23/10/2020).
Hilmar menjelaskan, dengan tema Ruang Bersama untuk Indonesia Bahagia pada PKN 2020 akan menjadi sebuah perhelatan kebudayaan tradisi melalui daring yang terbesar di dunia. Kegiatan yang dimulai pada tanggal 31 Oktober hingga 30 November 2020 ini akan menyelenggarakan berbagai agenda meliputi kompetisi yang berbasis permainan lokal, konferensi dalam berbagai bentuk seperti seminar, talkshow, workshop yang berlangsung secara daring, pameran fisik di Museum Nasional Indonesia dan Galeri Nasional Indonesia dengan protokol kesehatan yang ketat, dan yang terakhir pagelaran 1.000 lukisan yang dilakukan secara virtual. PKN 2020 rencananya akan ditutup dengan Parade Mahakarya Topeng Nusantara.
Meski hanya melalui daring, para pelaku seni membuktikan bahwa panggung ekspresi dan kreativitas tidak terhalang oleh pandemi Covid-19 saat ini. Kini saatnya kita mengapresiasi daya dan upaya untuk memajukan kebudayaan dengan menyaksikan dan mengikuti rangkaian PKN 2020.
Pegiat musik jalanan, Andi Malewa, pada kesempatan ini yang sama menyampaikan rasa terima kasih pada Ditjen Kebudayaan Kemendikbud yang telah melibatkan Institut Musik Jalanan dalam Kongres Kebudayaan. Ini kali pertama musisi-musisi jalanan menitipkan amanah dan harapan, bahwa musisi jalanan punya ‘rumah’ tempat menginduk dan berekspresi. “Kami terharu diberikan kesempatan 12 penampil, banyak teman-teman musisi jalanan yang belum pernah menginjakkan kaki di Jakarta. Kami juga menampilkan empat kelompok disabilitas,” jelas Andi.
Didik Hadiprayitno atau yang dikenal dengan nama panggung, Didik Ninik Thowok juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada Ditjen Kebudayaan Kemendikbud. “Ini pengalaman yang baru, bagaimana kami diberi kesempatan diskusi bersama untuk “menjahit” pertunjukkan secara virtual,” jelas Didik. (Kania Putri/Agi Bahari)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1850 kali
Editor :
Dilihat 1850 kali