Rangkaian PKN, Pameran “Pamor Sang Pameran” Digelar Secara Daring dan Luring 29 Oktober 2020 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Tepat pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Museum Nasional Indonesia meluncurkan Pameran “Pamor Sang Pangeran” secara virtual. Pameran akan dilaksanakan pada 28 Oktober - 26 November 2020, baik secara langsung/luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).
Pameran “Pamor Sang Pangeran” yang bisa dinikmati secara luring digelar di Ruang Pameran Temporer Gedung B Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Pengunjung dapat datang ke lokasi setiap hari dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Peminat yang ingin berkunjung harus mendaftar sebelumnya pada situs resmi Pekan Kebudayaan Nasional (PKN), yaitu pkn.id. Sementara itu, bagi masyarakat yang tertarik untuk berkunjung secara virtual, dapat mengakses situs pkn.id dan media sosial Museum Nasional Indonesia.
Masih dalam rangkaian kegiatan mendukung geliat museum dalam pelestarian sejarah, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid juga menyambut baik upaya sebuah komite di Belanda yang mengusulkan kepada pemerintahnya untuk mengembalikan benda-benda bersejarah lainnya milik Indonesia. Menurutnya, langkah ini sangat penting bagi keberlangsungan pelestarian sejarah peradaban bangsa.
“Tentu saja kita menyambut komite serupa yang akan bekerja sama dengan pihak Belanda untuk memastikan pengembalian berjalan baik. Ini pasti butuh waktu panjang, tapi saya berharap dalam proses ini kita belajar mengenai warisan kekayaan sejarah yang kita punya, ujar Hilmar Farid ketika membuka pameran melalui telekonferensi di Jakarta, Rabu (28/10).
Kepala Museum Nasional, Siswanto juga mengatakan, “Ini adalah janji Museum Nasional untuk memamerkan warisan budaya Indonesia yang luar biasa. Saya harap yang di Jakarta bisa berkunjung langsung ke Museum Nasional. Yang jauh, bisa berkunjung secara digital,” ucapnya.
Di bagian lain, Koordinator Pameran PKN 2020, Yudi Wahyudin menambahkan, sebelumnya warisan budaya atau artefak ditampilkan dengan pendekatannya yang bersifat normatif. Sekarang, pihaknya berinisiatif menggabungkan “kekunoan” dengan kekinian dengan kemasan media baru. “Kami berharap bisa menyajikan sesuatu yang berbeda untuk khalayak," kata Yudi. (Denty A./Aline R.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2067 kali
Editor :
Dilihat 2067 kali