60 Tim Mahasiswa Kedokteran Bersaing di Semifinal Kejuaraan Medis 12 November 2020 ← Back
Jakarta, Kemendikbud – Sebanyak 60 tim yang terdiri dari 120 mahasiswa kedokteran se Indonesia berlaga pada babak semifinal Medical Online Championship (MOC). Para peserta tersebut berasal dari 57 institusi pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbud, Asep Sukmayadi mengatakan, kompetisi ini mendapat sambutan hangat dari mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia. “Semangat MOC ini untuk membentuk karakter mahasiswa kedokteran yang siap menjadi SDM unggul, profesional, dan mampu berkompetisi dalam skala global,” ujarnya pada upacara pembukaan (11/11).
MOC merupakan kompetisi nasional mahasiswa kedokteran perdana yang digelar Puspresnas Kemendikbud dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia. Babak Semifinal kompetisi ini digelar sejak 10 s.d. 13 November 2020 secara dalam jaringan (daring).
Asep menuturkan, nilai positif dari ajang MOC yaitu hasil prestasi lomba dapat dijadikan portfolio digital bagi peserta saat akan berkarier di bidang kedokteran. “Saya juga ingin melihat peserta beradaptasi dan menunjukan momen terbaik. Hasilnya bisa kita jadikan sebagai referensi pengembangan kompetisi kedepannya," harapnya.
Selain itu, Asep juga berharap agar MOC dapat menjadi wadah penguatan karakter dan sikap pantang menyerah di kalangan peserta. "Kompetisi bukan segala-galanya, tapi bisa menjadi wadah untuk peserta memperoleh pengalaman dan menampilkan kebisaan kita.”
Sebagai informasi, MOC terdiri dari enam bidang keilmuan kedokteran, yakni Infectious Disease, Neuropsychiatry, Cardiorespiratory, Digestive, Genitourinary, dan Musculoskeletal. Pada babak semifinal, masing-masing cabang lomba diikuti sepuluh kelompok, sehingga totalnya terdapat 60 kelompok yang bertanding. Babak semifinal melombakan kategori esai dan submisi video serta kategori video impromptu atau video spontan.
Selanjutnya, seluruh hasil jawaban peserta akan diolah dan diurutkan. Tiga kelompok yang terpilih dengan nilai tertinggi pada setiap cabang lomba, akan lolos ke babak final. “Covid-19 menuntut kita semua mengubah semua aspek kehidupan. Kita harus siap dengan adaptasi kebiasan baru, Tapi, tentu tidak mengurangi esensi kegiatan yang kita lakukan. Dalam situasi pandemi, jangan sampai prestasi kemahasiswaan ikut terhambat," pungkas Asep. (Denty A./Aline R.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1745 kali
Editor :
Dilihat 1745 kali