Kemendikbud Kenalkan Vokasi Lewat Lagu Condong pada Mimpi - Vokasi Berjaya 28 November 2020 ← Back
Jakarta, 28 November 2020 --- Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kenalkan pendidikan vokasi dengan menyelenggarakan lomba cover lagu lagu “Condong pada Mimpi - Vokasi Berjaya” (CPM-VB).
Tercatat dari 1000 video yang bersaing dalam ajang ini, berikut nama-nama pemenang yang berhasil meraih juara di tiap kategorinya. Untuk kategori A (peserta didik, pendidik, civitas aktif pada satuan pendidikan vokasi), juara pertama adalah Btari Chinta dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sekolah Musik Vidi Vici. Juara kedua adalah Pro-Vokasi dari Vokasi Universitas Brawijaya. Juara ketiga adalah Yula Diana dari SMK Negeri 1 Grati.
Selanjutnya, untuk kategori B (umum dan alumni vokasi) juara pertama adalah Olive Prima asal Depok, Jawa Barat. Juara kedua adalah Purnama Nuraeni asal Kota Bogor, Jawa Barat. Juara ketiga adalah EBB asal Kabupaten Tulungagung.
Berikutnya, untuk kategori C (politeknik dan satuan pendidikan vokasi) juara pertama adalah LKP Nuning. Juara kedua adalah SMKS TI Muhammadiyah Cikampek. Juara ketiga adalah Indonesia Tourism School-Bali.
Terakhir, Kemendikbud juga memberi apresiasi untuk pemenang kategori ekspos digital yaitu Politeknik Maritim Negeri Indonesia, Politeknik Negeri Lampung, dan Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selain untuk lebih memperkenalkan vokasi kepada khalayak luas, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto juga ingin mengajak generasi muda untuk melanjutkan pendidikan sesuai minat (passion). Melalui lagu CPM-VB, ia berharap, anak-anak mengetahui pendidikan vokasi dan dapat memilih jalur ini dengan lebih yakin jika itu memang mimpi, gairah dan minat mereka.
“Saya ingin menyampaikan pesan yang memotivasi generasi muda dan orang tua juga harus tahu passion bakat anak. Jangan anggap versi kebahagiaan anak adalah versi kebahagiaan orang tua. Jangan sampai keterpaksaan itu terjadi kepada anak-anak kita” jelasnya dalam taklimat media yang berlangsung di Jakarta, Jumat (27/11).
Musisi Purwacaraka pada kesempatan yang sama memberikan apresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menilai ide Dirjen Wikan brilian dan hebat dalam membangun awareness agar pendidikan vokasi lebih ‘dihargai’ di masyarakat.
Kang Purwa demikian ia biasa disapa, menambahkan, pendidikan vokasi itu penting. Sebab, apa yang dipelajari saat ini dengan apa yang akan menjadi masa depannya sudah tergambar dengan jelas. “Mereka lebih siap masuk ke dunia kerja. Terima kasih telah dilibatkan untuk melihat ini semua,” katanya.
Tak terduga, Wikan Sakarinto bangga melihat potensi yang ditampilkan para peserta. Ajang ini menurutnya efektif dalam menggali kreativitas peserta didik vokasi di bidang kesenian. “Banyak anak kursus yang (potensi berkeseniannya) mengalahkan anak SMK, dan seterusnya,” ungkap Wikan saat mengomentari antusiasme peserta meng-cover lagu yang ia ciptakan bersama Wahyu “Unyep” itu.
Lagu CPM-VB sendiri dikreasikan Wikan Sakarinto sejak pertengahan 2020, bertepatan dengan masa pandemi Covid-19 melanda dunia. Menggandeng kreator musik dan lirik, Wahyu Hermawan yang berduet dengan Darmawan Okto, lagu ini dinilai sangat relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini.
Wahyu merasa bersyukur dan bangga ketika terlibat dalam proyek pembuatan lagu tersebut. Lagu yang mereka ciptakan sengaja dibuat dengan nuansa kekinian. Bahkan menurutnya, jika dituangkan dalam aransemen tertentu, bisa dinikmati oleh kelompok usia manapun.
Ia tak menyangka, di masa pandemi tetap bisa menghasilkan sesuatu yang positif. Harapannya lagu ini bisa memotivasi dan menginspirasi para penikmat musik lintas generasi. “Terus berkarya, jangan menyerah, warna mimpi banyak sekali maka raihlah itu,” tegas Wahyu yang turut bertindak menjadi juri pada kompetisi ini.
Tak ketinggalan, Novia Bachmid, alumni SMK Paramitha 1 jurusan mulitimedia ini merasa bersyukur dengan pilihannya, telah menempuh pendidikan vokasi. Sebagai penyanyi, berbekal ilmu yang dimiliki, ia mampu meng-edit suara dan videonya sendiri.
Novia bangga karena ilmu yang ia dapat, menunjang karirnya saat ini. “Untuk generasi milenial, jangan sungkan untuk memilih vokasi,” kata wanita yang pernah mengikuti ajang pencarian bakat, Indonesian Idol itu.
Musisi Beby Romeo menyampaikan kekaguman atas bakat kesenian yang ditampilkan para peserta. “Kok saya temukan orang unik di sini? Ada peserta yang membuat saya terkagum-kagum dengan caranya bermain gitar. Itu positif, bagus dan layak untuk didengar. Ini memang sesuatu,” katanya berkomentar sebagai seorang musisi.
Keterlibatan Beby Romeo sebagai juri pada kompetisi ini, diakuinya menambah wawasan seputar pendidikan vokasi. Beragam informasi ia dapatkan mulai dari keragaman satuan pendidikan, profil institusi, fasilitas pendukung pembelajaran, dan berbagai keunggulan lainnya. “Saya berterima kasih karena melihat banyak hal di sini,” lanjut Beby seraya berujar bahwa SMK sekarang, mampu dan hebat.
Dengan capaian tahun ini, Dirjen Wikan bersemangat untuk menggelar acara yang lebih menarik di tahun depan. “Jangan cepat puas, tahun depan harus lebih baik lagi,” ucap Wikan penuh semangat.
Sebelum mengakhiri, Beby Romeo berpendapat, Dirjen Wikan adalah pemimpin yang peka dengan perkembangan zaman. “Ide briliannya update di masa sekarang, sesuai dengan kondisi masyarakat. Aku men-support apa yang dikerjakan,” pungkas Beby Romeo.
Lagu Condong pada Mimpi – Vokasi Berjaya (CPM-VB) dapat dinikmati di berbagai portal digital, antara lain Spotify, Apple Music, iTunes, Youtube, dan beberapa layanan digital music streaming lainnya.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#bersamahadapikorona
#vokasikuatmenguatkanindonesia
Sumber : Nomor : 382/sipres/A6/XI/2020
Tercatat dari 1000 video yang bersaing dalam ajang ini, berikut nama-nama pemenang yang berhasil meraih juara di tiap kategorinya. Untuk kategori A (peserta didik, pendidik, civitas aktif pada satuan pendidikan vokasi), juara pertama adalah Btari Chinta dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sekolah Musik Vidi Vici. Juara kedua adalah Pro-Vokasi dari Vokasi Universitas Brawijaya. Juara ketiga adalah Yula Diana dari SMK Negeri 1 Grati.
Selanjutnya, untuk kategori B (umum dan alumni vokasi) juara pertama adalah Olive Prima asal Depok, Jawa Barat. Juara kedua adalah Purnama Nuraeni asal Kota Bogor, Jawa Barat. Juara ketiga adalah EBB asal Kabupaten Tulungagung.
Berikutnya, untuk kategori C (politeknik dan satuan pendidikan vokasi) juara pertama adalah LKP Nuning. Juara kedua adalah SMKS TI Muhammadiyah Cikampek. Juara ketiga adalah Indonesia Tourism School-Bali.
Terakhir, Kemendikbud juga memberi apresiasi untuk pemenang kategori ekspos digital yaitu Politeknik Maritim Negeri Indonesia, Politeknik Negeri Lampung, dan Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selain untuk lebih memperkenalkan vokasi kepada khalayak luas, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto juga ingin mengajak generasi muda untuk melanjutkan pendidikan sesuai minat (passion). Melalui lagu CPM-VB, ia berharap, anak-anak mengetahui pendidikan vokasi dan dapat memilih jalur ini dengan lebih yakin jika itu memang mimpi, gairah dan minat mereka.
“Saya ingin menyampaikan pesan yang memotivasi generasi muda dan orang tua juga harus tahu passion bakat anak. Jangan anggap versi kebahagiaan anak adalah versi kebahagiaan orang tua. Jangan sampai keterpaksaan itu terjadi kepada anak-anak kita” jelasnya dalam taklimat media yang berlangsung di Jakarta, Jumat (27/11).
Musisi Purwacaraka pada kesempatan yang sama memberikan apresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menilai ide Dirjen Wikan brilian dan hebat dalam membangun awareness agar pendidikan vokasi lebih ‘dihargai’ di masyarakat.
Kang Purwa demikian ia biasa disapa, menambahkan, pendidikan vokasi itu penting. Sebab, apa yang dipelajari saat ini dengan apa yang akan menjadi masa depannya sudah tergambar dengan jelas. “Mereka lebih siap masuk ke dunia kerja. Terima kasih telah dilibatkan untuk melihat ini semua,” katanya.
Tak terduga, Wikan Sakarinto bangga melihat potensi yang ditampilkan para peserta. Ajang ini menurutnya efektif dalam menggali kreativitas peserta didik vokasi di bidang kesenian. “Banyak anak kursus yang (potensi berkeseniannya) mengalahkan anak SMK, dan seterusnya,” ungkap Wikan saat mengomentari antusiasme peserta meng-cover lagu yang ia ciptakan bersama Wahyu “Unyep” itu.
Lagu CPM-VB sendiri dikreasikan Wikan Sakarinto sejak pertengahan 2020, bertepatan dengan masa pandemi Covid-19 melanda dunia. Menggandeng kreator musik dan lirik, Wahyu Hermawan yang berduet dengan Darmawan Okto, lagu ini dinilai sangat relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini.
Wahyu merasa bersyukur dan bangga ketika terlibat dalam proyek pembuatan lagu tersebut. Lagu yang mereka ciptakan sengaja dibuat dengan nuansa kekinian. Bahkan menurutnya, jika dituangkan dalam aransemen tertentu, bisa dinikmati oleh kelompok usia manapun.
Ia tak menyangka, di masa pandemi tetap bisa menghasilkan sesuatu yang positif. Harapannya lagu ini bisa memotivasi dan menginspirasi para penikmat musik lintas generasi. “Terus berkarya, jangan menyerah, warna mimpi banyak sekali maka raihlah itu,” tegas Wahyu yang turut bertindak menjadi juri pada kompetisi ini.
Tak ketinggalan, Novia Bachmid, alumni SMK Paramitha 1 jurusan mulitimedia ini merasa bersyukur dengan pilihannya, telah menempuh pendidikan vokasi. Sebagai penyanyi, berbekal ilmu yang dimiliki, ia mampu meng-edit suara dan videonya sendiri.
Novia bangga karena ilmu yang ia dapat, menunjang karirnya saat ini. “Untuk generasi milenial, jangan sungkan untuk memilih vokasi,” kata wanita yang pernah mengikuti ajang pencarian bakat, Indonesian Idol itu.
Musisi Beby Romeo menyampaikan kekaguman atas bakat kesenian yang ditampilkan para peserta. “Kok saya temukan orang unik di sini? Ada peserta yang membuat saya terkagum-kagum dengan caranya bermain gitar. Itu positif, bagus dan layak untuk didengar. Ini memang sesuatu,” katanya berkomentar sebagai seorang musisi.
Keterlibatan Beby Romeo sebagai juri pada kompetisi ini, diakuinya menambah wawasan seputar pendidikan vokasi. Beragam informasi ia dapatkan mulai dari keragaman satuan pendidikan, profil institusi, fasilitas pendukung pembelajaran, dan berbagai keunggulan lainnya. “Saya berterima kasih karena melihat banyak hal di sini,” lanjut Beby seraya berujar bahwa SMK sekarang, mampu dan hebat.
Dengan capaian tahun ini, Dirjen Wikan bersemangat untuk menggelar acara yang lebih menarik di tahun depan. “Jangan cepat puas, tahun depan harus lebih baik lagi,” ucap Wikan penuh semangat.
Sebelum mengakhiri, Beby Romeo berpendapat, Dirjen Wikan adalah pemimpin yang peka dengan perkembangan zaman. “Ide briliannya update di masa sekarang, sesuai dengan kondisi masyarakat. Aku men-support apa yang dikerjakan,” pungkas Beby Romeo.
Lagu Condong pada Mimpi – Vokasi Berjaya (CPM-VB) dapat dinikmati di berbagai portal digital, antara lain Spotify, Apple Music, iTunes, Youtube, dan beberapa layanan digital music streaming lainnya.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#bersamahadapikorona
#vokasikuatmenguatkanindonesia
Sumber : Nomor : 382/sipres/A6/XI/2020
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1918 kali
Editor :
Dilihat 1918 kali