Pentingnya Komunikasi yang Baik dalam Menyampaikan Kebijakan Pemerintah  12 November 2020  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Salah satu kendala yang dihadapi pemerintah dalam menyosialisasikan kebijakan atau menyampaikan kinerja adalah masalah berkomunikasi. Komunikasi menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam kehumasan pemerintah agar pesan bisa diterima dengan baik dan dimengerti masyarakat. Berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi pun dilakukan lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, salah satunya melalui Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Direktorat SMA Kemendikbud menggelar pelatihan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan pegawai dalam berbicara di depan publik (public speaking) pada 9 s.d. 11 November 2020 di Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan pelatihan yang bertajuk Bimbingan Teknis Peningkatan Public Speaking ini diikuti perwakilan pegawai Kemendikbud dari berbagai satuan kerja.

Direktur SMA Kemendikbud, Purwadi Sutanto mengatakan, manajemen komunikasi dalam instansi pemerintah harus bisa dikelola dengan baik serta hati-hati dan profesional. “Ini kalau tidak hati-hati dan profesional, bisa muncul masalah, atau justru berita bohong atau hoaks yang keluar. Apalagi di masa pandemi begini. Kita melakukan pembekalan supaya kita bisa berkomunikasi dengan baik. Tujuannya ke sana,” ujar Purwadi saat membuka pelatihan, Senin (9/11/2020).

Ia menuturkan, kemampuan berkomunikasi juga termasuk dalam kompetensi 4C, yaitu Communication (komunikasi), Creativity (kreativitas), Critical Thinking (berpikir kritis), dan Collaboration (kolaborasi). Untuk menyampaikan informasi ke masyarakat, pegawai pemerintah harus mampu menyampaikan informasi yang valid, harus bisa menganalisis data, berkolaborasi, dan berkomunikasi yang baik.

“Harapan saya, dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memberikan kompetensi yang lebih bagi semua. Tidak mudah memang, tapi tantangan yang kita hadapi mengharuskan kita untuk memiliki kompetensi yang lebih,” ujar Purwadi. Apalagi, lanjutnya, Kemendikbud sebagai pembuat kebijakan di pusat harus mampu mengomunikasikan kebijakan dengan baik kepada pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan (stakeholders).

Bimbingan Teknis Peningkatan Public Speaking menghadirkan tiga narasumber andal yang berpengalaman dalam berbicara di depan publik, yaitu Kamidia Radisti (Miss Indonesia 2007, MC, dan presenter TV); Wahyu Wiwoho (News Anchor Metro TV); dan Dave Hendrik (MC dan presenter TV, penyiar radio).

Kamidia Radisti fokus pada materi untuk meningkatkan rasa percaya diri di depan publik. Ia memberikan motivasi kepada para peserta bahwa setiap orang sebenarnya memiliki potensi dan kemampuan untuk berbicara di depan publik. Salah satu kiat yang diberikannya adalah dengan memetakan kekuatan dan tantangan yang dihadapi diri sendiri, dan memcari solusi untuk menghadapi tantangan diri. Sementara Wahyu Wiwoho fokus pada materi mengenai kekuatan bahasa tubuh, kata-kata, dan intonasi suara, saat berbicara di depan publik. Kemudian pada sesi terakhir dengan Dave Hendrik, peserta mendapat kesempatan untuk langsung praktik berbicara di depan publik dan langsung diberikan evaluasi sambil berdiskusi.

Salah satu peserta pelatihan, Anandes Langguana, mengatakan, ia sangat bersyukur dan senang sekali dapat hadir mengikuti kegiatan pelatihan public speaking ini. “Saya banyak belajar bagaimana teknik berbicara di depan umum dengan baik. Salah satu tugas humas pemerintah adalah menyampaikan pesan atau memberikan informasi kepada masyarakat, apa saja program atau kebijakan yang sedang dijalankan. Hari ini saya mendapatkan ilmu tentang public speaking dalam kegiatan ini,” tuturnya yang menjadi perwakilan peserta dari Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4906 kali