Realisasi Kampus Merdeka melalui Kerjasama Program Magang PT PJB dengan UGM 23 November 2020 ← Back
Jakarta - Program magang pada kebijakan Kampus Merdeka berprinsip untuk membuka jalan bagi mahasiswa dalam mengembangkan kompetensinya melalui berbagai kegiatan yang dilakukan di luar kelas dengan menjadikannya sebagai pembelajar mandiri. Oleh karenanya, Kampus Merdeka harus dibangun bersama, tidak hanya sekedar mengirim mahasiswa ke dunia industri, melainkan juga menjadi keyakinan bersama untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul.
“Rancangan dari program tersebut harus dilakukan bersama-sama terkait kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa selama kegiatan magang di industri. Sehingga, mahasiswa akan mendapat pengayaan yang nyata atas pelaksanaan magang yang diharapkan dapat dilakukan selama enam bulan,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam pada Pembukaan Kuliah Perdana Magang Kampus Merdeka, antara PT PJB dengan Fakultas Teknik UGM, Selasa (23/10).
Selain itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah mendorong untuk menilai kinerja perguruan tinggi melalui 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) seiring dengan semangat pelaksanaan program Kampus Merdeka. Adapun 8 indikator tersebut yaitu banyaknya jumlah lulusan yang mendapat pekerjaan layak, mahasiswa yang melaksanakan program Kampus Merdeka, keikutsertaan dosen dengan industri, praktisi industri mengajar di dalam kampus, karya mahasiswa memasuki publikasi internasional, kerjasama dengan program studi atau perguruan tinggi kelas dunia, pembelajaran melalui problem-based learning, dan mendapatkan akreditasi bertaraf internasional.
“Jika kedelapan IKU tadi terlampaui targetnya, maka akan mendapat insentif di tengah tahun sesuai capaian IKU nya (untuk PTN),” jelasnya.
Nizam melanjutkan, jika kerjasama antara perguruan tinggi dengan mitra menghasilkan proyek yang baik dan diajukan dalam proposal, Kemendikbud bersama Ditjen Dikti akan mendampingi melalui pendanaan matching fund. Dalam hal ini, dana yang dikeluarkan berprinsip satu dengan satu atau dengan kata lain, satu rupiah yang dikeluarkan oleh mitra akan didampingi satu rupiah dari pemerintah. Namun tidak menutup kemungkinan pemerintah akan mendampingi pendanaan hingga tiga kali lipat jika manfaatnya dapat dirasakan masyarakat luas, misalnya proyek pembangunan listrik di pedesaan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa-Bali, Iwan, menjelaskan bahwa PT PJB telah berkontribusi dalam program magang Kampus Merdeka bersama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui pelaksanaan magang selama enam bulan di lingkungan PT PJB. Menurutnya, pelaksanaan magang ini merupakan salah satu dukungan dalam mengakselerasi pendidikan yang diharapkan dapat menjadi tempat bagi para mahasiswa dalam mematangkan diri sebelum memasuki dunia kerja.
“Program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan pandangan, masukan, maupun solusi terhadap permasalahan nyata yang terjadi kepada mahasiswa. Besar harapan saya pelaksanaan kampus merdeka juga menjadi media kolaborasi untuk menghasilkan karya inovasi yang akan menguntungkan kedua belah pihak,” ucapnya.
Lebih lanjut, General Manager PT PJB Academy, Diani menuturkan dalam proses pembelajaran melalui program ini, para mahasiswa akan diberikan materi dengan spesifikasi khusus serta kompetensi yang dibutuhkan di masa depan, seperti asset management, leadership, digital mindset, service excellent, business mindset, project management, dan pembekalan proses sertifikasi.
Untuk menunjang hal tersebut, PT PJB juga telah menyiapkan perangkat pembelajaran demi memastikan kualitas pembelajaran terlaksana dengan baik. Perangkat tersebut meliputi brainware (mentor dan co-mentor, manajemen unit, dan pengelola program), hardware (fasilitas di unit magang), software (case study, modul pembelajaran, SOP atau instruksi kerja, dan LMS PJB Academy), serta sistem (peraturan magang, sistem penilaian, presentasi akhir, dan uji sertifikasi kompetensi).
“Pelaksanaan magang oleh PT PJB dengan UGM ini diikuti sebanyak 18 mahasiswa dari Fakultas Teknik UGM yang akan mengerjakan sembilan project yang terdapat di empat unit (UP Paiton, UP Gresik, UBJOM Pacitan, dan UBJOM Indramayu) serta akan dibimbing oleh 11 mentor dan 13 co-mentor,” pungkas Diani.
(YH/DZI/FH/DH/NH/MFS/VAL/YJ/ITR)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
“Rancangan dari program tersebut harus dilakukan bersama-sama terkait kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa selama kegiatan magang di industri. Sehingga, mahasiswa akan mendapat pengayaan yang nyata atas pelaksanaan magang yang diharapkan dapat dilakukan selama enam bulan,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam pada Pembukaan Kuliah Perdana Magang Kampus Merdeka, antara PT PJB dengan Fakultas Teknik UGM, Selasa (23/10).
Selain itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah mendorong untuk menilai kinerja perguruan tinggi melalui 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) seiring dengan semangat pelaksanaan program Kampus Merdeka. Adapun 8 indikator tersebut yaitu banyaknya jumlah lulusan yang mendapat pekerjaan layak, mahasiswa yang melaksanakan program Kampus Merdeka, keikutsertaan dosen dengan industri, praktisi industri mengajar di dalam kampus, karya mahasiswa memasuki publikasi internasional, kerjasama dengan program studi atau perguruan tinggi kelas dunia, pembelajaran melalui problem-based learning, dan mendapatkan akreditasi bertaraf internasional.
“Jika kedelapan IKU tadi terlampaui targetnya, maka akan mendapat insentif di tengah tahun sesuai capaian IKU nya (untuk PTN),” jelasnya.
Nizam melanjutkan, jika kerjasama antara perguruan tinggi dengan mitra menghasilkan proyek yang baik dan diajukan dalam proposal, Kemendikbud bersama Ditjen Dikti akan mendampingi melalui pendanaan matching fund. Dalam hal ini, dana yang dikeluarkan berprinsip satu dengan satu atau dengan kata lain, satu rupiah yang dikeluarkan oleh mitra akan didampingi satu rupiah dari pemerintah. Namun tidak menutup kemungkinan pemerintah akan mendampingi pendanaan hingga tiga kali lipat jika manfaatnya dapat dirasakan masyarakat luas, misalnya proyek pembangunan listrik di pedesaan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa-Bali, Iwan, menjelaskan bahwa PT PJB telah berkontribusi dalam program magang Kampus Merdeka bersama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui pelaksanaan magang selama enam bulan di lingkungan PT PJB. Menurutnya, pelaksanaan magang ini merupakan salah satu dukungan dalam mengakselerasi pendidikan yang diharapkan dapat menjadi tempat bagi para mahasiswa dalam mematangkan diri sebelum memasuki dunia kerja.
“Program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan pandangan, masukan, maupun solusi terhadap permasalahan nyata yang terjadi kepada mahasiswa. Besar harapan saya pelaksanaan kampus merdeka juga menjadi media kolaborasi untuk menghasilkan karya inovasi yang akan menguntungkan kedua belah pihak,” ucapnya.
Lebih lanjut, General Manager PT PJB Academy, Diani menuturkan dalam proses pembelajaran melalui program ini, para mahasiswa akan diberikan materi dengan spesifikasi khusus serta kompetensi yang dibutuhkan di masa depan, seperti asset management, leadership, digital mindset, service excellent, business mindset, project management, dan pembekalan proses sertifikasi.
Untuk menunjang hal tersebut, PT PJB juga telah menyiapkan perangkat pembelajaran demi memastikan kualitas pembelajaran terlaksana dengan baik. Perangkat tersebut meliputi brainware (mentor dan co-mentor, manajemen unit, dan pengelola program), hardware (fasilitas di unit magang), software (case study, modul pembelajaran, SOP atau instruksi kerja, dan LMS PJB Academy), serta sistem (peraturan magang, sistem penilaian, presentasi akhir, dan uji sertifikasi kompetensi).
“Pelaksanaan magang oleh PT PJB dengan UGM ini diikuti sebanyak 18 mahasiswa dari Fakultas Teknik UGM yang akan mengerjakan sembilan project yang terdapat di empat unit (UP Paiton, UP Gresik, UBJOM Pacitan, dan UBJOM Indramayu) serta akan dibimbing oleh 11 mentor dan 13 co-mentor,” pungkas Diani.
(YH/DZI/FH/DH/NH/MFS/VAL/YJ/ITR)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2699 kali
Editor :
Dilihat 2699 kali