SIPLah Jadi Ruang Sinergi dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 13 November 2020 ← Back
Bogor, Kemendikbud --- Kepala Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa, Sekretariat Jenderal (Setjen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Moch. Wiwin Darwina menilai penting peningkatan tata kelola pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pada satuan pendidikan. Menurutnya, keterlibatan kementerian/lembaga terkait serta sektor swasta sangat berpengaruh dalam menyinergikan kebijakan/regulasi pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah) ini merupakan ekosistem di mana Kemendikbud bermitra dengan enam mitra pasar dalam jaringan (daring), yaitu Blibli.com, Toko Ladang, Eureka Bookhouse, Pesona Edu, Belanja.com, dan PT. INTI dalam memfasilitasi proses pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari dana pendidikan yang dikelola oleh satuan pendidikan,” tutur Wiwin Darwina yang disampaikan secara virtual pada kegiatan sosialisasi Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Satuan Pendidikan melalui Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah), Jumat (13/11).
Pada kegiatan sosialisasi terkait pengadaan di sekolah ini, Biro Umum mengadakan gelar wicara yang menghadirkan enam mitra marketplace yang telah bergabung di SIPlah. Pada kesempatan pertama, Manajer Pemasaran Eureka Bookhouse, Sumarsudi menyampaikan dukungannya terhadap SIPlah yang telah memberi ruang bagi penyedia barang/jasa bertemu dengan calon pembeli yakni satuan pendidikan.
“Kita sangat terdukung dengan adanya marketplace karena memudahkan sekolah untuk berbelanja, kita yang punya mall sangat didukung pemerintah terutama SIPlah,” kata Sumarsudi yang intens berkoordinasi dan memantau aktivitas transaksi di SIPlah.
Meski begitu, ia menilai jumlah transaksi di SIPlah masih harus terus ditingkatkan. Oleh karenanya, ia berharap semakin banyak penyedia yang mendaftar di SIPlah. “Kita dari marketplace membuka kesempatan untuk penyedia mendaftar sebanyak-banyaknya sehingga sekolah memiliki banyak pilihan untuk bertransaksi.”
Berikutnya, Vice President Coorporate Sales Public Sector PT Global Digital Niaga Jan Sen Tjokro menambahkan, keberadaan SIPlah menjadi poin utama bahwa sebagai marketplace, ia tidak berjuang sendiri melainkan dibantu oleh kementerian dan lembaga.
“Program ini akan berjalan sukses jika semua pihak men-support,” ucapnya seraya mengapresiasi SIPlah yang selama setahun terakhir telah menunjukkan performa yang baik.
Sebagai pimpinan di blibli.com, Tjokro mengungkapkan, pihaknya turut serta dalam mensosialisasikan SIPlah. “Kepada UMKM yang sudah mendaftar di galeri kita, kita ajak juga (daftar) ke SIPlah. Mari UMKM di daerah, mari ikut di SIPlah ini mendaftar sebagai penjual di seluruh marketplace yang ada. Perluas marketnya di mana banyak satuan pendidikan yang menjadi pasar,” ajaknya.
Business Development Siplah.id, PT Industri Telekomunikasi Indonesia, Safitri Indah Muliani pada kesempatan yang sama menyampaikan dukungannya terhadap SIPlah. Melihat dukungan pemerintah terhadap SIPlah, Safitri mengaku siap menjalankan harmonisasi bersama kementerian/lembaga lainnya.
“Kami merasa ada peningkatan interaksi antara penyedia dan satuan pendidikan (di SIPlah). Kami dapat feed back bahwa dengan SIPlah sangat membantu kegiatan transaksi mereka serta memudahkan karena semuanya dalam bentuk digital dan awasi online,” terang Safitri yang antusias melihat dukungan kementerian/lembaga untuk SIPlah.
“Kami buka kesempatan bagi penyedia untuk dapat mengikuti dan bergabung dalam SIPlah ini agar bisa membantu para sekolah dalam memenuhi kebutuhan kegiatan pembelajaran di sekolah,” pesannya.
Tak ketinggalan, Kepala Divisi Marketing Communications dan PR, PT Ladang Karya Husada, Aditya Akbar Putra Pradana ikut mengemukakan harapan agar semakin banyak UMKM dari berbagai bidang dapat bergabung di SIPlah.
“Jika dulu sekolah dulu kesulitan berbelanja dengan dana BOS mereka, sekarang menjadi lebih mudah mendapat barang yang berkualitas. Selain itu, untuk para penyedia seperti koperasi, UMKM, maupun individu sekarang lebih mudah menjual dan menawarkan barangnya,” ungkap Aditya.
Mengamini pernyataan sebelumnya, Platform Operation Executive, PT Metraplasa, Rachma Dinayu Susanti juga berharap, dengan dukungan kementerian/lembaga, SIPlah akan semakin maju untuk bersinergi menjalankan pembelanjaan secara online.
Di penghujung acara, Marketing Manager PT Pesona Edukasi, Yahya Risgi mengutarakan antusiasnya terhadap perkembangan transaksi di SIPlah. “Kami senang dan terbantu dengan SIPlah. Kami berharap upaya pengadaan kebutuhan sekolah secara online ini tidak hanya menjangkau Pulau Jawa tapi seluruh wilayah Indonesia” tuturnya. (Denty A./Aline R.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2322 kali
Editor :
Dilihat 2322 kali