Tingkatkan Tenaga Terampil Siap Kerja, Kemendikbud Gelar Gebyar Pendidikan Vokasi Menara Lampung 26 November 2020 ← Back
Bandar Lampung, 25 November 2020 --- Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Gebyar Pendidikan Vokasi Menara Lampung pada tanggal 25 – 28 November 2020 di Bandar Lampung. Acara ini menjadi salah satu upaya Kemendikbud untuk mendukung fokus pemerintah dalam 5 (lima) tahun ke depan terkait pengembangan sumber daya manusia. Inti acara ini adalah menjajaki ketaut-suaian (link and match) antara dunia pendidikan dan dunia industri seperti yang diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Saat kita berbicara mengenai dunia vokasi, itu artinya kita sedang membicarakan lebih dari 17 ribu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), lebih dari 14 ribu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta lebih dari 2.200 Politeknik dan Sekolah Tinggi Vokasi. Itu semua adalah penyedia calon tenaga kerja terampil (skillful worker),” kata Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Ahmad Saufi, pada acara pembukaan di Bandar Lampung (25/11/2020).
Saufi menyampaikan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menghubungkan segala hal yang telah dicapai oleh satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri. Ia menambahkan, dalam dunia usaha dan dunia industri terdapat lebih dari 5500 perusahaan besar yang memiliki aset di atas 10 milyar, terdapat lebih dari 60 ribu perusahaan menengah, kemudian terdapat sekitar 700 ribu perusahaan kecil, serta lebih dari 63 juta usaha mikro yang perlu mendapat perhatian.
Khusus perusahaan menengah, kata dia, itu menjadi salah satu tempat bagi anak-anak untuk praktik kerja/magang. “Jadi dapat dibayangkan bila perusahaan menengah ataupun perusahaan besar tersebut berkenan menerima praktik magang dari peserta didik, betapa kuatnya vokasi di Indonesia,” tuturnya.
Saufi mengingatkan, tugas berat ada di pundak seluruh komponen pemangku kepentingan pendidikan untuk mentaut-suaikan (link and match) berbagai satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri serta meningkatkan komunikasi kedua pihak agar semakin erat.
Walikota Bandar Lampung, Herman HN, mengatakan bahwa pendidikan vokasi merupakan wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi dunia usaha yang sangat luas dan beragam. Selain itu, peserta didik saat ini juga menghadapi daya saing di bidang ketenagakerjaan yang sangat kompleks, sehingga pendidikan vokasi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas peserta didik. Ia juga berharap, adanya dukungan pihak swasta mulai dari pembiayaan hingga penyediaan teknologi.
“Kami memohon kepada para pemilik dunia industri di Lampung untuk dapat menerima calon tenaga kerja lulusan vokasi di Lampung sebagai pekerja, karena mereka telah memiliki keahlian (skill) sesuai dengan bidangnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat mengurangi pengangguran khususnya di Lampung serta meningkatkan perekonomian nasional dan tenaga terlatih kita dapat bersaing di dunia internasional,” urainya.
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan oleh Koordinator Bidang Kursus dan Pelatihan, M. Nuch Rahardjo, Gebyar Pendidikan Vokasi merupakan rangkaian kegiatan Menara Vokasi yang telah dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kali yaitu Menara Kepulauan Riau, Menara Nusa Tenggara Barat (NTB), Menara Sulawesi Utara, Menara Papua, Menara Kalimantan Timur, Menara Bali dan terakhir yaitu Menara Lampung. Menara adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah daerah yang diharapkan dapat menjadi percontohan praktik baik pelaksanaan program link and match. Tujuan kegiatan Menara Vokasi adalah agar tersosialisasikannya kebijakan pendidikan vokasi, memfasilitasi kerja sama antara satuan diksi dan DUDI pada empat bidang prioritas (permesinan dan kontruksi, hospitality, ekonomi kreatif, dan care service), dan re-branding pendidikan vokasi melalui pagelaran praktik baik-praktik baik pendidikan vokasi.
“Pada gelaran acara Menara Lampung ini juga akan diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara satuan diksi dengan dunia usaha dan dunia industri, serta peresmian model teaching factory Lembaga Kursus dan Pelatihan”, ungkapnya pada sesi laporan kegiatan.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengedepankan penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan dihadiri oleh perwakilan dari instansi pemerintah pusat dan daerah, 2 perguruan tinggi vokasi, 21 SMK, 37 LKP, dan 20 dunia usaha dan dunia industri. Gebyar Pendidikan Vokasi Menara Lampung turut pula dimeriahkan dengan penampilan tarian selamat datang Sigeh Pengunten dan menyanyikan Lagu Vokasi Berjaya - Condong Pada Mimpi secara berkelompok oleh LKP Kridawiyata Bandar Lampung. Acara pembukaan diakhiri dengan pemberian cindera mata yang diserahkan langsung oleh Direktur Mitras DUDI kepada Walikota Bandar Lampung.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#merdekabelajar
#bersamahadapikorona
#vokasikuat
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 380/sipres/A6/XI/2020
“Saat kita berbicara mengenai dunia vokasi, itu artinya kita sedang membicarakan lebih dari 17 ribu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), lebih dari 14 ribu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta lebih dari 2.200 Politeknik dan Sekolah Tinggi Vokasi. Itu semua adalah penyedia calon tenaga kerja terampil (skillful worker),” kata Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Ahmad Saufi, pada acara pembukaan di Bandar Lampung (25/11/2020).
Saufi menyampaikan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menghubungkan segala hal yang telah dicapai oleh satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri. Ia menambahkan, dalam dunia usaha dan dunia industri terdapat lebih dari 5500 perusahaan besar yang memiliki aset di atas 10 milyar, terdapat lebih dari 60 ribu perusahaan menengah, kemudian terdapat sekitar 700 ribu perusahaan kecil, serta lebih dari 63 juta usaha mikro yang perlu mendapat perhatian.
Khusus perusahaan menengah, kata dia, itu menjadi salah satu tempat bagi anak-anak untuk praktik kerja/magang. “Jadi dapat dibayangkan bila perusahaan menengah ataupun perusahaan besar tersebut berkenan menerima praktik magang dari peserta didik, betapa kuatnya vokasi di Indonesia,” tuturnya.
Saufi mengingatkan, tugas berat ada di pundak seluruh komponen pemangku kepentingan pendidikan untuk mentaut-suaikan (link and match) berbagai satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri serta meningkatkan komunikasi kedua pihak agar semakin erat.
Walikota Bandar Lampung, Herman HN, mengatakan bahwa pendidikan vokasi merupakan wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi dunia usaha yang sangat luas dan beragam. Selain itu, peserta didik saat ini juga menghadapi daya saing di bidang ketenagakerjaan yang sangat kompleks, sehingga pendidikan vokasi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas peserta didik. Ia juga berharap, adanya dukungan pihak swasta mulai dari pembiayaan hingga penyediaan teknologi.
“Kami memohon kepada para pemilik dunia industri di Lampung untuk dapat menerima calon tenaga kerja lulusan vokasi di Lampung sebagai pekerja, karena mereka telah memiliki keahlian (skill) sesuai dengan bidangnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat mengurangi pengangguran khususnya di Lampung serta meningkatkan perekonomian nasional dan tenaga terlatih kita dapat bersaing di dunia internasional,” urainya.
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan oleh Koordinator Bidang Kursus dan Pelatihan, M. Nuch Rahardjo, Gebyar Pendidikan Vokasi merupakan rangkaian kegiatan Menara Vokasi yang telah dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kali yaitu Menara Kepulauan Riau, Menara Nusa Tenggara Barat (NTB), Menara Sulawesi Utara, Menara Papua, Menara Kalimantan Timur, Menara Bali dan terakhir yaitu Menara Lampung. Menara adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah daerah yang diharapkan dapat menjadi percontohan praktik baik pelaksanaan program link and match. Tujuan kegiatan Menara Vokasi adalah agar tersosialisasikannya kebijakan pendidikan vokasi, memfasilitasi kerja sama antara satuan diksi dan DUDI pada empat bidang prioritas (permesinan dan kontruksi, hospitality, ekonomi kreatif, dan care service), dan re-branding pendidikan vokasi melalui pagelaran praktik baik-praktik baik pendidikan vokasi.
“Pada gelaran acara Menara Lampung ini juga akan diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara satuan diksi dengan dunia usaha dan dunia industri, serta peresmian model teaching factory Lembaga Kursus dan Pelatihan”, ungkapnya pada sesi laporan kegiatan.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengedepankan penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan dihadiri oleh perwakilan dari instansi pemerintah pusat dan daerah, 2 perguruan tinggi vokasi, 21 SMK, 37 LKP, dan 20 dunia usaha dan dunia industri. Gebyar Pendidikan Vokasi Menara Lampung turut pula dimeriahkan dengan penampilan tarian selamat datang Sigeh Pengunten dan menyanyikan Lagu Vokasi Berjaya - Condong Pada Mimpi secara berkelompok oleh LKP Kridawiyata Bandar Lampung. Acara pembukaan diakhiri dengan pemberian cindera mata yang diserahkan langsung oleh Direktur Mitras DUDI kepada Walikota Bandar Lampung.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#merdekabelajar
#bersamahadapikorona
#vokasikuat
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 380/sipres/A6/XI/2020
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 920 kali
Editor :
Dilihat 920 kali