Gelar Festival Budaya Di Mesir, KBRI Cairo Terapkan Konsep Diplomasi, Promosi, Dan Edukasi  16 Desember 2020  ← Back

Cairo, 16 Desember 2020 --- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo semakin gencar dan intens memperkuat hubungan bilateral dengan Negara Mesir, di antaranya melalui Festival Budaya Indonesia di kampus Universitas Mansoura, Mesir, Selasa, 15 Desember 2020. Dikemas dengan konsep “paket komplet” yaitu diplomasi, promosi, dan edukasi, festival budaya kali ini bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan, pendidikan, perdagangan, politik, dan ekonomi Indonesia kepada masyarakat Mesir.
 
Kepala Perwakilan atau KUAI KBRI Cairo, M. Aji Surya dalam sambutannya mengatakan acara ini adalah cermin kekayaan budaya Indonesia. Indonesia terletak di Asia Tenggara, terdiri dari 17 ribu pulau, memiliki lebih dari 300 suku bangsa, lebih dari 600 bahasa daerah, dan setiap suku memiliki seni budaya masing-masing.
 
“Festival budaya Indonesia ini bukan merupakan tujuan dari misi diplomasi kami, tetapi merupakan instrumen untuk mewujudkan mimpi kita bersama, yaitu misi kemanusian yang penuh dengan  kedamaian, keharmonisan, toleransi, dan saling menghormati. Unity in diversity,” ucap M. Aji Surya seraya menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Mansoura yang telah bekerja sama dengan KBRI Cairo.
 
Keragaman tersebut, tambahnya, menunjukkan bangsa Indonesia sebagai masyarakat multikultural hidup damai, harmonis, dan toleran yang dirangkai dalam prinsip Bhineka Tunggal Eka. “Keragaman itu indah dan keragaman itu berkah. Oleh karena itu, kami merasa perlu terus menerus mengenalkan Indonesia baik dari sisi budaya, pariwisata, politik dan pendidikan kepada masyarakat Mesir, khususnya kalangan mahasiswa,” ujarnya.
 
Disebut paket komplet karena festival budaya kali ini dirangkai dengan konsep three in one yaitu diplomasi, promosi, dan edukasi. Diplomasi budaya diwujudkan melalui penampilan seni budaya yang meliputi tari saman, tari piring, tari Bali, tari Asmaradana, puisi bahasa Indonesia, dan pencak silat. Para pemain yang tampil adalah warga Mesir yang belajar seni dan bahasa Indonesia di Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) Cairo.
 
Sementara itu, promosi dikemas dalam acara pameran produk kerajinan tangan dan perdagangan Indonesia. Konsep edukasi diwujudkan melalui gelar wicara yang mengangkat tema-tema kebudayaan, pariwisata, pendidikan, politik dan ekonomi di Indonesa. Materi gelar wicara disampaikan oleh para Koordinator Fungsi Pensosbud, Politik, Ekonomi, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo.
 
 
Sementara itu, Rektor Universitas Mansoura Mesir, Ashraf Abdel-Baset menyambut baik acara festival ini sebagai bentuk kerja sama antara universitas dan Pemerintah Indonesia. Melalui kegiatan ini, selain untuk mengenalkan budaya Indonesia, diharapkan dapat menarik minat masyarakat Indonesia untuk belajar di Universitas Mansoura.
 
“Jika selama ini mayoritas mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir memilih Universitas Al-Azhar, saya berharap pada masa mendatang ada yang kuliah di Universitas Mansoura”, ucap Rektor seraya menambahkan posisi universitas yang terletak di tepi timur Sungai Nil, sekitar 120 km barat laut Kairo ini termasuk 500 universitas terbaik dunia.
 
Secara terpisah Bambang Suryadi Atdikbud KBRI Cairo menjelaskan saat ini terdapat 1802 warga Mesir yang belajar Bahasa Indonesia di tiga tempat, yaitu Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) di Cairo, Universitas Al-Azhar, dan Pusat Studi Indonesia di Universitas Canal Suez, Ismailia. Selain itu, terdapat 1600 warga Mesir yang belajar seni bela diri pencak silat.
 
“Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia dan Mesir memiliki hubungan biletaral yang sangat erat dalam bidang pendidikan, kebudayaan, ekonomi, politik dan perdagangan. Hubungan ini perlu dijaga dan ditingkatkan, salah satunya melalui Festival Budaya Indonesia yang kita laksanakan hari ini,” ucap Bambang.
 
Aya Yahya, salah seorang mahasiswi dari Cairo yang turut serta dalam festival tersebut mengungkapkan rasa kagumnya terhadap kekayaan kebudayaan Indonesia. “Saya bangga bisa menghadiri acara ini. Saya mendapatkan banyak informasi secara langsung tentang Indonesia dan bisa menyaksikan budaya Indonesia. Saya berharap suatu saat bisa berkunjung ke Indonesia”, imbuhnya.
 
Sementara itu, Fatimah Jamal Abdel Dayem warga Mesir yang menjadi Master of Ceremony (MC) juga merasa bersyukur bisa terlibat dalam festival budaya ini. “Sebagai warga Mesir, saya bangga bisa memandu acara festival budaya dengan bahasa Indonesia. Terima kasih kepada Puskin yang telah mengajarkan bahasa Indonesia,” ucap lulusan Universitas Al-Azhar tersebut.
 
Acara festival budaya ini secara resmi dibuka Rektor Universitas Mansoura Ashraf Abdel-Baset dengan memainkan Angklung bersama para pimpinan universitas dan pejabat KBRI Cairo. Selain itu, pimpinan, dosen dan mahasiswa Universitas Mansoura sangat antusias mengikuti rentetan acara festival tersebut. Hal ini terbukti dengan antusias peserta di Auditorium Abdul Fattah Hasan dan taman Fakultas Hukum Universitas Mansoura dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, auditorium dengan kapasitas 600 orang tersebut terisi penuh oleh para mahasiswa dan dosen.
 
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat  
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
 
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
 
#gurupenggerak
#merdekabelajar
Sumber : Nomor : 411/sipres/A6/XII/2020

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3090 kali