Kemendikbud Wadahi Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus melalui AKA-PDBK 14 Desember 2020 ← Back
Semarang, 13 November 2020 --- Para peserta didik berkebutuhan khusus di Indonesia terus menorehkan prestasi di masa pandemi Covid-19 melalui ajang-ajang bergengsi. Dari rumah, mereka membuktikan kebolehannya dengan menunjukkan bakat istimewa melalui Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA PDBK) tahun 2020 yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Ada sekitar 403 peserta berasal dari peserta didik sekolah luar biasa (SLB) maupun sekolah penyelenggara inklusif dari 22 provinsi. Melihat bakat dan talenta peserta didik, pelaksana tugas (plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi mengapresiasi setiap prestasi yang ditunjukkan oleh para peserta didik.
"Akan kita desain sedemikian rupa supaya kita bisa mengakomodasi secara komprehensif talenta-talenta yang belum terwadahi di kegiatan-kegiatan yang sudah kita lakukan selama ini, baik di keterampilan, olahraga, seni dan budaya," ujar Asep saat penutupan penilaian AKA PDBK tahun 2020 secara daring, Sabtu, (12/12).
Pada kesempatan ini, Asep Sukmayadi menjabarkan bahwa pihaknya bersama para pakar pendidikan sedang merancang extreem flexibilitas curriculum untuk anak-anak berbakat dan istimewa, termasuk juga untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Rencananya, Puspresnas akan membangun pusat-pusat prestasi di seluruh Indonesia. "Bagaimana kita membangun center-center of excellent di seluruh Indonesia yang merupakan upaya kita untuk menjangkau sejauh mungkin talenta-talenta terbaik, semoga ini menjadi bekal bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkarya apapun kondisinya," demikian urainya.
Bangun kemandirian Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Dikmas dan Diksus), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Samto menyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan lain dalam hidupnya. Ia menekankan, pihaknya terus meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendidikan vokasi sebagai bekal hidup untuk mereka.
"Pendidikan vokasi ini diupayakan untuk membangun kemandirian peserta didik dalam mengembangkan karakter agar semua bisa maksimal dalam mengembangkan keterampilannya," ujar Samto melalui daring.
Direktur Samto melanjutkan, talenta anak-anak berkebutuhan khusus harus dihargai dan diapresiasi agar mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk berkembang dan menunjukkan kreativitasnya di tengah-tengah masyarakat. "Acara yang dilakukan ini adalah salah satu upaya untuk memberikan penghargaan dan apresiasi. Saya sangat berterima kasih kepada Puspresnas sehingga dengan adanya ajang kreativitas ini semakin meningkatkan motivasi seluruh peserta didik berkebutuhan khusus maupun inklusi, pendidikan khusus, dan luar biasa," ujarnya.
Samto berharap agar para peserta dalam ajang ini tidak hanya bercita-cita menjadi juara, melainkan menjadi orang yang istimewa. “Harapan lita para peserta didik bukan hanya bercita-cita jadi juara, melainkan bercita-cita menjadi orang istimewa. Kepada para guru, kepala sekolah, dan pendamping terus dampingi anak-anak ini untuk menjadi anak-anak yang istimewa,” pesan Samto.
Senada dengan itu, plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Padmaningrum mengatakan, keberadaan lomba-lomba akan memberikan apresiasi yang tinggi, inovasi, dan semangat bagi para guru dan peserta didik untuk berkarya. Ia berharap, kegiatan seperti ini tetap harus diadakan baik pada masa pembelajaran jarak jauh maupun tatap muka nantinya.
“Negara harus hadir memberikan dampak yang baik bagi anak-anak hebat di Jawa Tengah maupun di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Penampil Terbaik AKA-PDBK Desember 2020.
Peserta Didik Tunanetra
1. Alba Qiyatus Sholiha dari SLB Negeri Pringsewu, Lampung
2. Muhamad Haikal dari SLB Negeri Bogor, Jawa Barat
3. Reihan Ahmad Maulana dari SKh Bhakti Putra, Banten
4. Atikah Fina Wulandari dari SLB Negeri A Citeureup, Jawa Barat
5. Anugerah Nur Wicaksono dari SLB Negeri Purbalingga, Jawa Tengah
6. Reza Lesmana dari SLB Negeri A Citeureup, Jawa Barat
Peserta Didik Tunarungu
1. Wulan Haerani dari SLB B C Karya Guna, DKI Jakarta
2. Aretha Candraningtyas dari SLB Negeri Sukoharjo, Jawa Tengah
3. Naufal Jani Salim dari SLB Negeri Bag B Garut, Jawa Barat
4. Lina Firanty dari SLB B-C Kasih Bunda, DKI Jakarta
5. Marsya Aulia Putri Arindra dari SLB Negeri Semarang, Jawa Tengah
6. Muhammad Andika Alamsyah dari SLB Negeri Bag B Garut, Jawa Barat
Peserta Didik Tunagrahita
1. Aliasa Azmi dari SLB Ashabul Kahfi, Aceh
2. Indah Dwi Mardiana dari SLB Negeri 1 Yogyakarta, DIY
3. Rifky Haycal Nggayuh Candra dari SLB Negeri Sragen, Jawa Tengah
4. Dina Puspita Yulistiawati dari SLB Negeri Bogor, Jawa Tengah
5. Feri Kurniawan dari SLB Muji Utomo, Jawa Timur
6. Achmad Budi Wicaksono dari SLB Negeri Semarang, Jawa Tengah
Peserta Didik Tunadaksa
1. Kezia Karuniawati dari SLB D YPAC Surakarta, Jawa Tengah
2. Fauzi Saputra dari Kh. Al Khairiyah, Banten
3. Rizki Ajeli Habibi dari SLB d YPAC Surakarta, Jawa Tengah
4. Nova Aurora Bawono dari SMKN 9 Malang, Jawa Timur
5. Alta Denis Pramana Putra Jaya dari SLB Negeri Boyolali, Jawa Tengah
6. Muhammad Syamil dari SLB Muaro Jambi, Jambi
Peserta Didik Autis
1. Graciano Florian Ama dari SMK Negeri 2 Kasihan, DIY
2. Oswald Arkadian Wibowo dari SMK Negeri 2 Kasihan, DIY
3. Akhtar Hifzhan Prabandono dari SD Daar El-Salam, Jawa Barat
4. Ferdi Ananda dari Sekolah Khusus YKDW 03, Banten
5. Dzakwan Najie Hamid dari SD N Semper Timur 05 Pagi, DKI Jakarta
6. Muh. Khoirul Fahmi dari SLB N Pembina Yogyakarta, DIY Yogyakarta
Peserta Didik Disabilitas
1. Bintang Akbar Alwiansyah dari SKH Bina Citra Anak, Banten
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#berprestasidarirumah
#semangatmenolakmenyerah
Sumber : Nomor : 406/sipres/A6/XII/2020
Ada sekitar 403 peserta berasal dari peserta didik sekolah luar biasa (SLB) maupun sekolah penyelenggara inklusif dari 22 provinsi. Melihat bakat dan talenta peserta didik, pelaksana tugas (plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi mengapresiasi setiap prestasi yang ditunjukkan oleh para peserta didik.
"Akan kita desain sedemikian rupa supaya kita bisa mengakomodasi secara komprehensif talenta-talenta yang belum terwadahi di kegiatan-kegiatan yang sudah kita lakukan selama ini, baik di keterampilan, olahraga, seni dan budaya," ujar Asep saat penutupan penilaian AKA PDBK tahun 2020 secara daring, Sabtu, (12/12).
Pada kesempatan ini, Asep Sukmayadi menjabarkan bahwa pihaknya bersama para pakar pendidikan sedang merancang extreem flexibilitas curriculum untuk anak-anak berbakat dan istimewa, termasuk juga untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Rencananya, Puspresnas akan membangun pusat-pusat prestasi di seluruh Indonesia. "Bagaimana kita membangun center-center of excellent di seluruh Indonesia yang merupakan upaya kita untuk menjangkau sejauh mungkin talenta-talenta terbaik, semoga ini menjadi bekal bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkarya apapun kondisinya," demikian urainya.
Bangun kemandirian Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Dikmas dan Diksus), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Samto menyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan lain dalam hidupnya. Ia menekankan, pihaknya terus meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendidikan vokasi sebagai bekal hidup untuk mereka.
"Pendidikan vokasi ini diupayakan untuk membangun kemandirian peserta didik dalam mengembangkan karakter agar semua bisa maksimal dalam mengembangkan keterampilannya," ujar Samto melalui daring.
Direktur Samto melanjutkan, talenta anak-anak berkebutuhan khusus harus dihargai dan diapresiasi agar mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk berkembang dan menunjukkan kreativitasnya di tengah-tengah masyarakat. "Acara yang dilakukan ini adalah salah satu upaya untuk memberikan penghargaan dan apresiasi. Saya sangat berterima kasih kepada Puspresnas sehingga dengan adanya ajang kreativitas ini semakin meningkatkan motivasi seluruh peserta didik berkebutuhan khusus maupun inklusi, pendidikan khusus, dan luar biasa," ujarnya.
Samto berharap agar para peserta dalam ajang ini tidak hanya bercita-cita menjadi juara, melainkan menjadi orang yang istimewa. “Harapan lita para peserta didik bukan hanya bercita-cita jadi juara, melainkan bercita-cita menjadi orang istimewa. Kepada para guru, kepala sekolah, dan pendamping terus dampingi anak-anak ini untuk menjadi anak-anak yang istimewa,” pesan Samto.
Senada dengan itu, plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Padmaningrum mengatakan, keberadaan lomba-lomba akan memberikan apresiasi yang tinggi, inovasi, dan semangat bagi para guru dan peserta didik untuk berkarya. Ia berharap, kegiatan seperti ini tetap harus diadakan baik pada masa pembelajaran jarak jauh maupun tatap muka nantinya.
“Negara harus hadir memberikan dampak yang baik bagi anak-anak hebat di Jawa Tengah maupun di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Penampil Terbaik AKA-PDBK Desember 2020.
Peserta Didik Tunanetra
1. Alba Qiyatus Sholiha dari SLB Negeri Pringsewu, Lampung
2. Muhamad Haikal dari SLB Negeri Bogor, Jawa Barat
3. Reihan Ahmad Maulana dari SKh Bhakti Putra, Banten
4. Atikah Fina Wulandari dari SLB Negeri A Citeureup, Jawa Barat
5. Anugerah Nur Wicaksono dari SLB Negeri Purbalingga, Jawa Tengah
6. Reza Lesmana dari SLB Negeri A Citeureup, Jawa Barat
Peserta Didik Tunarungu
1. Wulan Haerani dari SLB B C Karya Guna, DKI Jakarta
2. Aretha Candraningtyas dari SLB Negeri Sukoharjo, Jawa Tengah
3. Naufal Jani Salim dari SLB Negeri Bag B Garut, Jawa Barat
4. Lina Firanty dari SLB B-C Kasih Bunda, DKI Jakarta
5. Marsya Aulia Putri Arindra dari SLB Negeri Semarang, Jawa Tengah
6. Muhammad Andika Alamsyah dari SLB Negeri Bag B Garut, Jawa Barat
Peserta Didik Tunagrahita
1. Aliasa Azmi dari SLB Ashabul Kahfi, Aceh
2. Indah Dwi Mardiana dari SLB Negeri 1 Yogyakarta, DIY
3. Rifky Haycal Nggayuh Candra dari SLB Negeri Sragen, Jawa Tengah
4. Dina Puspita Yulistiawati dari SLB Negeri Bogor, Jawa Tengah
5. Feri Kurniawan dari SLB Muji Utomo, Jawa Timur
6. Achmad Budi Wicaksono dari SLB Negeri Semarang, Jawa Tengah
Peserta Didik Tunadaksa
1. Kezia Karuniawati dari SLB D YPAC Surakarta, Jawa Tengah
2. Fauzi Saputra dari Kh. Al Khairiyah, Banten
3. Rizki Ajeli Habibi dari SLB d YPAC Surakarta, Jawa Tengah
4. Nova Aurora Bawono dari SMKN 9 Malang, Jawa Timur
5. Alta Denis Pramana Putra Jaya dari SLB Negeri Boyolali, Jawa Tengah
6. Muhammad Syamil dari SLB Muaro Jambi, Jambi
Peserta Didik Autis
1. Graciano Florian Ama dari SMK Negeri 2 Kasihan, DIY
2. Oswald Arkadian Wibowo dari SMK Negeri 2 Kasihan, DIY
3. Akhtar Hifzhan Prabandono dari SD Daar El-Salam, Jawa Barat
4. Ferdi Ananda dari Sekolah Khusus YKDW 03, Banten
5. Dzakwan Najie Hamid dari SD N Semper Timur 05 Pagi, DKI Jakarta
6. Muh. Khoirul Fahmi dari SLB N Pembina Yogyakarta, DIY Yogyakarta
Peserta Didik Disabilitas
1. Bintang Akbar Alwiansyah dari SKH Bina Citra Anak, Banten
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#berprestasidarirumah
#semangatmenolakmenyerah
Sumber : Nomor : 406/sipres/A6/XII/2020
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2849 kali
Editor :
Dilihat 2849 kali