Pemutakhiran Sistem Perluas Kesempatan Masyarakat Ikuti UKBI  30 Januari 2021  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Pemutakhiran produk kebahasaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) ke dalam bentuk adaptif akan membuka peluang bagi penutur bahasa Indonesia yang lebih luas untuk mengikuti UKBI. Di antaranya adalah kalangan profesional berbagai bidang dan pemelajar asing yang selama ini kesulitan mengikuti UKBI karena harus mengikuti satu paket uji lengkap yang kurang sesuai dengan estimasi kemahirannya.
 
“Dengan demikian, unsur tebakan bagi kalangan tertentu menjadi tinggi karena soal tidak dipahami pada level kemahirannya. Dengan UKBI Adaptif Merdeka, soal akan berhenti saat peserta uji sudah berada pada ambang kemahirannya,” jelas Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, pada peluncuran UKBI Adaptif Merdeka secara daring di Jakarta, Jumat (29/1).
 
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik adalah ketika digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi. Sedangkan, penggunaan bahasa Indonesia yang benar adalah ketika digunakan seturut dengan kaidah bahasa Indonesia. “Melalui UKBI, dapat diketahui pada hal apa kemahiran berbahasa seseorang perlu ditingkatkan, apakah dalam hal membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, atau dalam hal pemahaman kaidahnya,” lanjutnya.
         
Lebih lanjut, Aminudin menjelaskan bahwa hasil UKBI dapat menjadi umpan balik bagi peserta uji. Peserta dapat memutuskan secara mandiri untuk meningkatkan kemahiran berbahasanya saat skornya tidak memadai atau bahkan dapat bersemangat untuk mengembangkan diri di bidang kebahasaan setelah mendapati skor kemahirannya tinggi. Hasil ini juga dapat dimanfaatkan lembaga pendidikan sebagai tes standar pembanding terhadap tes hasil belajar. 
 
Bagi lulusan perguruan tinggi, sertifikat UKBI dapat dijadikan sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Tujuan diberlakukannya SKPI adalah agar lulusan perguruan tinggi bergelar memiliki kualifikasi yang memadai untuk terjun secara profesional dalam bidangnya. Bagi mahasiswa di bidang kebahasaan yang akan terjun secara profesional di dalam dunia kerja dan industri di bidang kebahasaan, UKBI sangat relevan digunakan sebagai SKPI. Bahkan, UKBI juga bermanfaat bagi mahasiswa berbagai jurusan untuk memberikan gambaran kemahiran berbahasa yang dimilikinya.
 
Tantangan pengujian di masa depan akan selalu ada. Untuk itu, Badan Bahasa akan berusaha menyikapi tantangan tersebut dengan sebaik-baiknya agar layanan pengujian kemahiran berbahasa Indonesia kepada penutur bahasa Indonesia dapat terus dilakukan secara profesional.
 
Apresiasi atas pemutakhiran UKBI salah satunya datang dari Kepala Pusat Pembinaan Penerjemah, Sekretariat Kabinet RI, Sri Wahyu Utami, penerjemah perlu diketahui kemahiran bahasa mereka dalam menunjang tugasnya. “Semoga dengan UKBI adaptif, penguji dan penerjemah dapat mengukur kemampuannya dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan,” tuturnya.
 
Selain itu, seorang pelajar SMP, Denny Rizky Aulia Silalahi yang merasa tertarik untuk mencoba UKBI Adaptif Merdeka. “(Saya) melihat-lihat laman ukbi.Kemendikbud.go.id, aku suka karena banyak gambarnya, dan aku juga ingin tahun kemahiran berbahasa Indonesiaku, aku yakin aku bisa mengikuti tes UKBI Adaptif Merdeka,” katanya optimistis. *** (Denty A./Aline R.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3815 kali