Jalankan Kampus Merdeka, Kemendikbud Kembali Selenggarakan Program Bangkit Tahun 2021  16 Februari 2021  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Dalam mewujudkan Kampus Merdeka, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka menggagas program Bangkit. Program Bangkit merupakan program akademi karir teknis yang didesain melalui kemitraan antara perguruan tinggi dengan industri guna menjawab kebutuhan kompetensi SDM di masa depan.
 
Mengingat saat ini begitu pesatnya perkembangan teknologi maka dalam tahun-tahun ke depan, lulusan perguruan tinggi yang akan menghadapi ‘dunia’ baru harus menyiapkan diri dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan. Oleh karenanya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam mengajak semua pihak untuk melakukan akselerasi agar start-up digital dari dalam negeri yang berbasis teknologi dan inovasi dari perguruan tinggi terus tumbuh dan berkembang.
 
Di samping kurikulum machine learning, program Bangkit juga menawarkan dua topik pembelajaran lainnya agar mahasiswa siap berkarir di bidang teknologi. Kedua topik tersebut adalah pemrograman dengan pengembangan android dan dasar-dasar cloud yang berfokus pada Google Cloud Platform. Di mana di setiap jalur pembelajarannya, peserta akan belajar tentang keterampilan penting yang berguna untuk mengembangkan karir masa depan mereka, seperti design thinking, kepemimpinan, komunikasi, dan keterampilan presentasi.
 
“Adik-adik juga akan didampingi oleh para coach untuk mengembangkan karir adik-adik sekalian,” tutur Nizam di sela-sela peluncuran program melalui daring, di Jakarta (15/2).
 
Dijelaskan Head of Developers Training, Economic Impact Programs, ‎Google, William Florance, para peserta tidak hanya dilatih oleh tim Bangkit, tapi para relawan dari industri yang merupakan aspek kunci. “Kami memberikan konten, sumber daya, dan mentor-mentor yang kami kurasi, supaya mereka bisa membantu meningkatkan ekosistem Indonesia, agar Indonesia bisa meningkatkan ekonomi dengan pemanfaatan teknologi,” jelasnya.
 
William mengatakan, para peserta belajar satu learning path (jalur belajar), yaitu machine learning path, secara daring dan luring. “Tadinya, kami mau buat workshop luring, tapi tidak jadi karena pandemi. Akhirnya, workshop berlangsung secara daring,” ungkapnya yang sampai harus menetap beberapa waktu di Indonesia untuk memastikan program ini berjalan dengan baik.
 
Salah satu lulusan program Bangkit, Irfani Sakinah menuturkan, Bangkit membantunya dalam mempersiapkan diri untuk bekerja di bidang teknologi. Terutama melalui sesi pembekalan soft skills yang komprehensif. Dalam salah satu sesi yang disebut growth mindset, ia mengaku terkesan karena mentornya mampu membuka wawasannya bahwa siapapun bisa menjadi apa yang mereka inginkan selama mau berlatih.
 
“Hal ini membuat saya percaya untuk bisa meraih pekerjaan impian saya. Saya bangga menjadi bagian dari Bangkit. Meskipun hidup penuh dengan tantangan dan kondisi yang serba tak pasti, namun selalu ada harapan untuk terus berjuang,” imbuhnya optimistis.
 
Tercatat, jumlah pendaftar tahun ini hampir menyentuh angka 28.000 orang dari 500 perguruan tinggi  di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, para pendaftar menempuh proses seleksi yang ketat hingga akhirnya didapat 3.000 mahasiswa terpilih yang berkesempatan untuk mengikuti program. Dari total pendaftar, 30 persen di antaranya adalah perempuan dan sekitar 29 persen berasal dari latar belakang non CS/IT.
 
Program Bangkit bekerja sama dengan 15 universitas mitra. Mulai bulan Februari 2021, para mahasiswa terpilih akan mengikuti pembelajaran online selama 18 minggu. Kemudian di akhir semester, akan dipilih 15 tim proyek akhir untuk pengembangan lebih lanjut termasuk hibah inkubasi dan dukungan dari perguruan tinggi yang menjadi mitra program ini. Peserta terbaik, akan mendapat pelatihan dari Stanford University melalui program khusus yang telah siapkan.
 
Peserta yang menyelesaikan program akan mendapat tambahan hingga 20 angka kredit semester, sesuai dengan ketentuan universitas masing-masing. Setelah menyelesaikan program, peserta akan diundang ke virtual career fair, di mana mereka akan mendapatkan akses peluang kerja eksklusif ke perusahaan terkemuka di Indonesia.
 
Di tahun 2021, program Bangkit melibatkan berbagai perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, dan Traveloka yang dibantu oleh lebih dari 370 instruktur relawan dan fasilitator pembelajaran dari Google dan mitra terkait. Adapun mitra kerja sama tersebut terdiri dari 13 Traveloka, 23 Tokopedia, 41 Google, 41 Gojek, dan satu Deep Tech.*** (Denty A./Aline R.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5092 kali