Kolaborasi Pendidikan Tinggi, Kemendes PDTT, dan Kemendagri dalam Membangun Desa melalui Pertides 10 Februari 2021 ← Back
Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam menandatangani naskah kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam acara Pengukuhan Pengurus Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides), yang diselenggarakan oleh Kemendes-PDTT, Rabu (10/02).
Pada acara tersebut, Nizam sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kemendes-PDTT. Nizam mengatakan bahwa sinergi antara tiga kementerian untuk membangun bangsa sesuai dengan apa yang telah ditekankan oleh presiden, yaitu membangun dari akar masyarakat.
Penandatanganan naskah kerja sama antara Kemendes-PDTT, Kemendikbud, dan Kemendagri adalah sebagai bentuk nyata sinergi untuk membangun desa dengan menghadirkan kampus-kampus membangun desa melalui berbagai macam program yang sudah disiapkan bersama-sama. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud secara intensif sudah membahas kerja sama ini dengan jajaran Kemendagri maupun jajaran Kementerian Desa PDTT.
"Kemendes sangat kita apresiasi, dengan sangat intensif berkoordinasi dengan kami di Kemendikbud, untuk menyusun program-program yang bisa operasional dan betul-betul bisa mewujudkan upaya kita bersama-sama untuk membangun desa yang merupakan basis dari ekonomi bangsa," terangnya.
Nizam juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran Rektor yang tergabung dalam forum Pertides, dalam upaya untuk menyukseskan pembangunan desa dan pembangunan negara.
"Kehadiran kita bersama-sama pada acara ini dan nantinya akan kita wujudkan dengan kehadiran kita pada 87 ribu desa di penjuru tanah air, dari Sabang sampai Merauke," ungkap Nizam.
Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa melalui program Kampus Merdeka yang digagas Kemendikbud akan bisa menggali pengalaman dan belajar dari masyarakat, diantaranya menerjunkan adik-adik mahasiswa untuk menyelami dan menghayati betul permasalahan bangsa, mulai dari ujung gunung sampai dengan masyarakat pesisir, dari kota sampai ke desa.
"Adik-adik mahasiswa dan sarjana, mereka akan memahami Indonesia dengan seutuhnya, dan siap untuk membangun bangsa, salah satu program yang sangat penting adalah mahasiswa membangun desa dan dengan sinergi tiga kementerian ini," pungkasnya.
Mengakhiri sambutannya, Nizam berharap program ini betul-betul bisa berdampak signifikan bagi kemajuan desa, baik di dalam pengentasan kemiskinan, peningkatan penghasilan para petani maupun di dalam mewujudkan yang merupakan pekerjaan rumah kita bersama sebagai penduduk planet bumi.
"Desa akan sangat baik kalau kita bersama-sama, demikian pula dengan pendataan desa yang saat ini masih menjadi PR besar. Pemetaan desa secara digital dengan kemampuan teknologinya akan sangat bisa dilakukan," harapnya.
Sementara itu, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar menyampaikan rasa syukur atas cita-citanya sejak lama mulai terwujud langkah-langkah konkretnya. Dan dirinya terus mendorong agar para pendamping desa terus berupaya dalam peningkatkan kualitas.
“Fokus saya di 2021 dan 2022 untuk meningkatkan kapasitas pendamping desa supaya bisa mendukung pembangunan di desa bersama kepala desa,” tutur Abdul Halim.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam sambutannya menjelaskan pemberdayaan desa baru dimulai sejak 2014 diawali dengan lahirnya UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, yang dilanjutkan pada tahun 2015 mengeluarkan perpres tentang pembentukan satu kementerian desa. Bahkan Presiden Jokowi men beri anggaran 72 triliun untuk pembangunan desa.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendes-PDTT, Taufik Madjid dalam sambutannya menyampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 51 Tahun 2016 atas inisiatif dari beberapa perguruan tinggi negeri, dengan Kementerian Desa untuk memberikan bantuan pemikiran dukungan gagasan serta solusi terkait dengan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi, dibentuk Forum Perguruan Tinggi untuk Desa Tertinggal.
Ia menambahkan bahwa sejak tahun 2016, telah banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dipersembahkan Pertides untuk Kementerian Desa dan khususnya untuk masyarakat yang ada di wilayah-wilayah pedesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi kegiatan-kegiatan tersebut antara lain berbagai inovasi yang dilakukan oleh berbagai perguruan tinggi yang masuk dalam forum ini.
Panut Mulyono, Rektor UGM, selaku Ketua Forum Pertides mengungkapkan kemajuan desa di Indonesia yang terus membaik serta potensi luar biasa yang dimiliki desa dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi bangsa melalui desa. Dalam mewujudkan percepatan pembangunan desa dibutuhkan kompetensi perangkat desa dalam menggulirkan kemajuan dan kesejahteraan desa. Sehingga dibutuhkan kerja sama dari pihak-pihak terkait. Ia berharap agar Pertides bisa lebih berkontribusi bagi masyarakat di pedesaan bangsa dan negara.
“Kami telah berdiskusi bagaimana meningkatkan kompetensi akan membantu pemerintah dalam usaha pembangunan desa, diantaranya melalui berbagai kursus bersertifikasi, pelatihan untuk keahlian tertentu yang selanjutnya diaplikasikan di desa, bahkan untuk pendidikannya akan difasilitasi dengan pembelajaran rekognisi pembelajaran lampau,” jelas Panut.
(YH/DZI/FH/DH/NH/FAN/RAH/DON)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz
#KampusMerdekaIndonesiaJaya
#DiktiSigapMelayani
Sumber :
Pada acara tersebut, Nizam sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kemendes-PDTT. Nizam mengatakan bahwa sinergi antara tiga kementerian untuk membangun bangsa sesuai dengan apa yang telah ditekankan oleh presiden, yaitu membangun dari akar masyarakat.
Penandatanganan naskah kerja sama antara Kemendes-PDTT, Kemendikbud, dan Kemendagri adalah sebagai bentuk nyata sinergi untuk membangun desa dengan menghadirkan kampus-kampus membangun desa melalui berbagai macam program yang sudah disiapkan bersama-sama. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud secara intensif sudah membahas kerja sama ini dengan jajaran Kemendagri maupun jajaran Kementerian Desa PDTT.
"Kemendes sangat kita apresiasi, dengan sangat intensif berkoordinasi dengan kami di Kemendikbud, untuk menyusun program-program yang bisa operasional dan betul-betul bisa mewujudkan upaya kita bersama-sama untuk membangun desa yang merupakan basis dari ekonomi bangsa," terangnya.
Nizam juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran Rektor yang tergabung dalam forum Pertides, dalam upaya untuk menyukseskan pembangunan desa dan pembangunan negara.
"Kehadiran kita bersama-sama pada acara ini dan nantinya akan kita wujudkan dengan kehadiran kita pada 87 ribu desa di penjuru tanah air, dari Sabang sampai Merauke," ungkap Nizam.
Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa melalui program Kampus Merdeka yang digagas Kemendikbud akan bisa menggali pengalaman dan belajar dari masyarakat, diantaranya menerjunkan adik-adik mahasiswa untuk menyelami dan menghayati betul permasalahan bangsa, mulai dari ujung gunung sampai dengan masyarakat pesisir, dari kota sampai ke desa.
"Adik-adik mahasiswa dan sarjana, mereka akan memahami Indonesia dengan seutuhnya, dan siap untuk membangun bangsa, salah satu program yang sangat penting adalah mahasiswa membangun desa dan dengan sinergi tiga kementerian ini," pungkasnya.
Mengakhiri sambutannya, Nizam berharap program ini betul-betul bisa berdampak signifikan bagi kemajuan desa, baik di dalam pengentasan kemiskinan, peningkatan penghasilan para petani maupun di dalam mewujudkan yang merupakan pekerjaan rumah kita bersama sebagai penduduk planet bumi.
"Desa akan sangat baik kalau kita bersama-sama, demikian pula dengan pendataan desa yang saat ini masih menjadi PR besar. Pemetaan desa secara digital dengan kemampuan teknologinya akan sangat bisa dilakukan," harapnya.
Sementara itu, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar menyampaikan rasa syukur atas cita-citanya sejak lama mulai terwujud langkah-langkah konkretnya. Dan dirinya terus mendorong agar para pendamping desa terus berupaya dalam peningkatkan kualitas.
“Fokus saya di 2021 dan 2022 untuk meningkatkan kapasitas pendamping desa supaya bisa mendukung pembangunan di desa bersama kepala desa,” tutur Abdul Halim.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam sambutannya menjelaskan pemberdayaan desa baru dimulai sejak 2014 diawali dengan lahirnya UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, yang dilanjutkan pada tahun 2015 mengeluarkan perpres tentang pembentukan satu kementerian desa. Bahkan Presiden Jokowi men beri anggaran 72 triliun untuk pembangunan desa.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendes-PDTT, Taufik Madjid dalam sambutannya menyampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 51 Tahun 2016 atas inisiatif dari beberapa perguruan tinggi negeri, dengan Kementerian Desa untuk memberikan bantuan pemikiran dukungan gagasan serta solusi terkait dengan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi, dibentuk Forum Perguruan Tinggi untuk Desa Tertinggal.
Ia menambahkan bahwa sejak tahun 2016, telah banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dipersembahkan Pertides untuk Kementerian Desa dan khususnya untuk masyarakat yang ada di wilayah-wilayah pedesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi kegiatan-kegiatan tersebut antara lain berbagai inovasi yang dilakukan oleh berbagai perguruan tinggi yang masuk dalam forum ini.
Panut Mulyono, Rektor UGM, selaku Ketua Forum Pertides mengungkapkan kemajuan desa di Indonesia yang terus membaik serta potensi luar biasa yang dimiliki desa dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi bangsa melalui desa. Dalam mewujudkan percepatan pembangunan desa dibutuhkan kompetensi perangkat desa dalam menggulirkan kemajuan dan kesejahteraan desa. Sehingga dibutuhkan kerja sama dari pihak-pihak terkait. Ia berharap agar Pertides bisa lebih berkontribusi bagi masyarakat di pedesaan bangsa dan negara.
“Kami telah berdiskusi bagaimana meningkatkan kompetensi akan membantu pemerintah dalam usaha pembangunan desa, diantaranya melalui berbagai kursus bersertifikasi, pelatihan untuk keahlian tertentu yang selanjutnya diaplikasikan di desa, bahkan untuk pendidikannya akan difasilitasi dengan pembelajaran rekognisi pembelajaran lampau,” jelas Panut.
(YH/DZI/FH/DH/NH/FAN/RAH/DON)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz
#KampusMerdekaIndonesiaJaya
#DiktiSigapMelayani
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4274 kali
Editor :
Dilihat 4274 kali