Mendikbud dan Menkes dampingi Presiden pada Vaksinasi Perdana untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan 24 Februari 2021 ← Back
Jakarta, 24 Februari 2021 --- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, secara langsung menyaksikan pemberian vaksin perdana Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) kepada 650 pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) serta perwakilan asosiasi organisasi profesi guru. Vaksinasi bagi PTK dilakukan sesuai amanat Presiden Joko Widodo bahwa PTK sebagai pelayan masyarakat diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.
“Hari ini vaksinasi untuk pendidik dan tenaga pendidik dan kependidikan telah dimulai dan saya tadi menyaksikan semuanya berjalan lancar," kata Presiden dalam keterangannya selepas peninjauan vaksinasi perdana untuk PTK di SMAN 70, Jakarta, Rabu (24/2).
Lebih lanjut Presiden menyampaikan, "targetnya pada bulan Juni nanti vaksinasi untuk lima juta guru, tenaga pendidik dan kependidikan insyaallah sudah bisa kita selesaikan saat mulai tahun ajaran baru dan semuanya bisa berjalan normal kembali," demikian ditekankan Presiden.
Mendikbud mengatakan, vaksinasi bagi PTK seluruh jenjang pendidikan di satuan pendidikan negeri dan swasta, baik formal maupun non-formal dan pendidikan keagamaan, akan diberikan secara bertahap mulai dari pendidik dan tenaga kependidikan di PAUD/RA/sederajat, SD/MI/sederajat, dan SLB. Selanjutnya pendidik dan tenaga kepdndidikan pada jenjang SMP/MTs/sederajat, SMA/MA/sederajat, dan SMK. Tahap terakhir, akan diberikan vaksin kepada PTK pada jenjang pendidikan tinggi atau sederajat.
Setelah dilakukan di DKI Jakarta, vaksinasi bagi PTK ini diharapkan bisa diikuti dengan kegiatan serupa di provinsi-provinsi lain. Dengan memprioritaskan pemberian vaksin kepada PTK, Mendikbud berharap kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa segera dilakukan.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Kesehatan atas komitmen dan prioritasi vaksinasi bagi PTK,” ucap Mendikbud. Ia mengungkapkan bahwa esensi pemberian vaksinasi yang diprioritaskan untuk PTK adalah jawaban agar tahun ajaran baru bisa dimulai secara bertahap. Dimulai dari yang paling terdampak dan kesulitan menghadapi pembelajaran jarak jauh, yaitu peserta didik pada jenjang PAUD, SD, dan SLB.
“Kami akan upayakan sebaik mungkin agar target vaksinasi bagi semua PTK selesai sesuai target yang dikoordinasikan Kemenkes dengan pemerintah daerah,” tegasnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan data PTK yang dijadikan basis pemberian vaksinasi. Adapun jadwal dan lokasi vaksinasi akan diinformasikan oleh dinas kesehatan/dinas pendidikan/kantor wilayah Kemenag masing-masing daerah.
Untuk mendapatkan vaksin, pendidik dan tenaga kependidikan yang terdaftar cukup membawa identitas diri ke lokasi vaksinasi yang ditentukan pemerintah daerah. Jika PTK tidak terdaftar, dapat menyertakan surat pernyataan dari pimpinan satuan pendidikan dan membawa surat ke lokasi vaksinasi. Selanjutnya, Kemenkes berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menghadirkan layanan vaksinasi yang paling memudahkan bagi seluruh PTK.
Abdul Latif, perwakilan guru dari SMAN 6 menuturkan antusiasnya sebagai penerima vaksin. “Saya senang dan saya yakin vaksinasi ini bermanfaat. Ini bagus untuk menekan angka penularan Covid-19 supaya pendidikan dan perekonomian kembali berjalan normal,” katanya.
Menyetujui hal itu Sajid, Guru SMKN 43 mengatakan dengan vaksinasi, ia merasa lebih aman dan nyaman untuk berinteraksi terutama dengan peserta didik nantinya. “Mari ikuti program pemerintah karena ini adalah langkah terbaik pemerintah untuk PTK dan dunia pendidikan,” ucapnya yakin.
Selain para guru, turut divaksinasi perwakilan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Forum Guru Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, Majelis Nasional Pendidikan Katolik, Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI), Asosiasi Guru Seni Budaya Indonesia (AGSBI), dan asosiasi profesi guru lainnya.
Penyelenggaraan vaksinasi perdana bagi PTK hari ini terbagi ke dalam tiga gelombang. Gelombang pertama sebanyak 200 sasaran, gelombang 2 sebanyak 150 sasaran, dan gelombang 3 sebanyak 300 sasaran. Adapun daftar PTK yang mengikuti vaksinasi yaitu PAUD berjumlah 50 orang, SD berjumlah 90 orang, SMP berjumlah 70 orang, SMA berjumlah 111, SMK berjumlah 50 orang, SLB berjumlah 25 orang, madrasah berjumlah 50 orang, pendidikan tinggi berjumlah 130 orang, kesetaraan berjumlah 24 orang, organisasi profesi guru berjumlah 50 orang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML), Siti Nadia selaku juru bicara dari Kemenkes mengingatkan agar para guru memastikan dirinya terdaftar di satuan pendidikan dan tetap menjaga protokol kesehatan meski telah divaksinasi.
“Kepada seluruh masyarakat, mengingat angka penularan Covid-19 masih tinggi diharapkan semua pihak tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M, meski dirinya sudah mendapat vaksin. Sementara untuk pemerintah daerah diharapkan memastikan data sasaran PTK valid dan segera melakukan vaksinasi bahkan hingga ke daerah terpencil di bawah otoritas,” imbau Siti Nadia.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#Indonesiapulih
#merdekabelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 38/sipres/A6/II/2021
“Hari ini vaksinasi untuk pendidik dan tenaga pendidik dan kependidikan telah dimulai dan saya tadi menyaksikan semuanya berjalan lancar," kata Presiden dalam keterangannya selepas peninjauan vaksinasi perdana untuk PTK di SMAN 70, Jakarta, Rabu (24/2).
Lebih lanjut Presiden menyampaikan, "targetnya pada bulan Juni nanti vaksinasi untuk lima juta guru, tenaga pendidik dan kependidikan insyaallah sudah bisa kita selesaikan saat mulai tahun ajaran baru dan semuanya bisa berjalan normal kembali," demikian ditekankan Presiden.
Mendikbud mengatakan, vaksinasi bagi PTK seluruh jenjang pendidikan di satuan pendidikan negeri dan swasta, baik formal maupun non-formal dan pendidikan keagamaan, akan diberikan secara bertahap mulai dari pendidik dan tenaga kependidikan di PAUD/RA/sederajat, SD/MI/sederajat, dan SLB. Selanjutnya pendidik dan tenaga kepdndidikan pada jenjang SMP/MTs/sederajat, SMA/MA/sederajat, dan SMK. Tahap terakhir, akan diberikan vaksin kepada PTK pada jenjang pendidikan tinggi atau sederajat.
Setelah dilakukan di DKI Jakarta, vaksinasi bagi PTK ini diharapkan bisa diikuti dengan kegiatan serupa di provinsi-provinsi lain. Dengan memprioritaskan pemberian vaksin kepada PTK, Mendikbud berharap kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa segera dilakukan.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Kesehatan atas komitmen dan prioritasi vaksinasi bagi PTK,” ucap Mendikbud. Ia mengungkapkan bahwa esensi pemberian vaksinasi yang diprioritaskan untuk PTK adalah jawaban agar tahun ajaran baru bisa dimulai secara bertahap. Dimulai dari yang paling terdampak dan kesulitan menghadapi pembelajaran jarak jauh, yaitu peserta didik pada jenjang PAUD, SD, dan SLB.
“Kami akan upayakan sebaik mungkin agar target vaksinasi bagi semua PTK selesai sesuai target yang dikoordinasikan Kemenkes dengan pemerintah daerah,” tegasnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan data PTK yang dijadikan basis pemberian vaksinasi. Adapun jadwal dan lokasi vaksinasi akan diinformasikan oleh dinas kesehatan/dinas pendidikan/kantor wilayah Kemenag masing-masing daerah.
Untuk mendapatkan vaksin, pendidik dan tenaga kependidikan yang terdaftar cukup membawa identitas diri ke lokasi vaksinasi yang ditentukan pemerintah daerah. Jika PTK tidak terdaftar, dapat menyertakan surat pernyataan dari pimpinan satuan pendidikan dan membawa surat ke lokasi vaksinasi. Selanjutnya, Kemenkes berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menghadirkan layanan vaksinasi yang paling memudahkan bagi seluruh PTK.
Abdul Latif, perwakilan guru dari SMAN 6 menuturkan antusiasnya sebagai penerima vaksin. “Saya senang dan saya yakin vaksinasi ini bermanfaat. Ini bagus untuk menekan angka penularan Covid-19 supaya pendidikan dan perekonomian kembali berjalan normal,” katanya.
Menyetujui hal itu Sajid, Guru SMKN 43 mengatakan dengan vaksinasi, ia merasa lebih aman dan nyaman untuk berinteraksi terutama dengan peserta didik nantinya. “Mari ikuti program pemerintah karena ini adalah langkah terbaik pemerintah untuk PTK dan dunia pendidikan,” ucapnya yakin.
Selain para guru, turut divaksinasi perwakilan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Forum Guru Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, Majelis Nasional Pendidikan Katolik, Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI), Asosiasi Guru Seni Budaya Indonesia (AGSBI), dan asosiasi profesi guru lainnya.
Penyelenggaraan vaksinasi perdana bagi PTK hari ini terbagi ke dalam tiga gelombang. Gelombang pertama sebanyak 200 sasaran, gelombang 2 sebanyak 150 sasaran, dan gelombang 3 sebanyak 300 sasaran. Adapun daftar PTK yang mengikuti vaksinasi yaitu PAUD berjumlah 50 orang, SD berjumlah 90 orang, SMP berjumlah 70 orang, SMA berjumlah 111, SMK berjumlah 50 orang, SLB berjumlah 25 orang, madrasah berjumlah 50 orang, pendidikan tinggi berjumlah 130 orang, kesetaraan berjumlah 24 orang, organisasi profesi guru berjumlah 50 orang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML), Siti Nadia selaku juru bicara dari Kemenkes mengingatkan agar para guru memastikan dirinya terdaftar di satuan pendidikan dan tetap menjaga protokol kesehatan meski telah divaksinasi.
“Kepada seluruh masyarakat, mengingat angka penularan Covid-19 masih tinggi diharapkan semua pihak tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M, meski dirinya sudah mendapat vaksin. Sementara untuk pemerintah daerah diharapkan memastikan data sasaran PTK valid dan segera melakukan vaksinasi bahkan hingga ke daerah terpencil di bawah otoritas,” imbau Siti Nadia.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#Indonesiapulih
#merdekabelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 38/sipres/A6/II/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2691 kali
Editor :
Dilihat 2691 kali