Mendikbud Ingatkan Karakteristik Guru Penggerak untuk Terus Jadi Pembelajar 12 Februari 2021 ← Back
Sorong, 11 Februari 2021 – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyapa 15 Calon Guru Penggerak dan tiga Calon Guru Pendamping Angkatan I Kota Sorong. Kepada mereka, Mendikbud mengingatkan karakteristik paling penting dari pada guru penggerak dan guru yang baik yaitu growth mindset atau pola pikir yang membuat ingin selalu mengembangkan diri dan memiliki berbagai keterampilan baru.
Mendikbud mengatakan, para guru penggerak adalah mereka yang haus akan ilmu dan punya kemauan untuk terus belajar untuk menjadi lebih baik. “Guru yang punya growth mindset, pasti percaya bahwa setiap guru dan murid juga punya potensi untuk menjadi lebih baik,” disampaikan Mendikbud di SDN Inpres 109 Kota Sorong, pada Kamis (11/02/2021).
Mendikbud melanjutkan, hal terbesar yang berdampak kepada pembelajaran siswa adalah karakter dan pola pikir dari pada guru-gurunya. “Guru yang merdeka, mau mengajar di hutan ataupun di ladang, murid-muridnya akan belajar. Guru yang tidak merdeka, mau sekolahnya sebaik apapun, murid-muridnya tetap tidak belajar,“ kata Mendikbud.
Untuk itu, Mendikbud menghimbau guru penggerak agar dapat menginspirasi guru-guru di sekitarnya yang nantinya dilanjutkan kepada orang tua sebagai guru di rumah murid-muridnya. “Guru penggerak harus mengajak guru lain untuk mengubah paradigma mengajar. Setelah berbagi kepada sesama guru, harus disebarkan juga ke orang tua,” ujar Mendikbud. Sementara itu, tugas pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah memerdekakan potensi-potensi yang ada pada masing-masing guru untuk selalu menjadi lebih baik.
Pada kesempatan yang sama, salah satu calon guru penggerak dari SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong, Dewi Tri Sundari merasa bersyukur telah menjadi bagian dari program guru penggerak. “Syukur alhamdulillah, saya menjadi bagian dari transformasi perubahan pendidikan yang sangat luar biasa. Sangat bermanfaat buat kami. Saya sangat bangga sekali bisa menjadi bagian dari pendidikan Program Guru Penggerak ini, “ ujar Dewi.
Lebih lanjut Dewi yang sudah menjadi guru selama 14 tahun mengatakan bahwa materi pembelajaran dari pendidikan Guru Penggerak telah menjawab kebutuhan para guru sebagai seorang pendidik.
“Pengalaman saya mengajar di Tanah Papua bagi saya yang lahir di Pulau Jawa sangat luar biasa. Perbedaan karakter anak didik, membuat saya berpikir tidak adakah cara untuk menyentuh anak-anak dari hati ke hati? Setelah bertahun-tahun menjadi guru, saya baru tau caranya ketika diajarkan melalui Program Guru Penggerak ini,” terang Dewi.
Dewi mengatakan, dalam Program Guru Penggerak, para guru diajarkan untuk mengubah pila pikir bagaimana melayani anak-anak yang beranekaragam dalam satu kelas dan tidak menyeragamkan kemampuan para siswanya. “Dalam modul kedua, kami diajari membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berdiferensiasi. Sekarang kami sadar, kenapa dulu kami mengajar anak-anak yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan cara yang sama, diberi pekerjaan rumah yang sama. Program ini sangat bermanfaat bagi kami,” tuturnya.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#bersamahadapikorona
#merdekabelajar
#kampusmerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 26/Sipres/A6/II/2021
Mendikbud mengatakan, para guru penggerak adalah mereka yang haus akan ilmu dan punya kemauan untuk terus belajar untuk menjadi lebih baik. “Guru yang punya growth mindset, pasti percaya bahwa setiap guru dan murid juga punya potensi untuk menjadi lebih baik,” disampaikan Mendikbud di SDN Inpres 109 Kota Sorong, pada Kamis (11/02/2021).
Mendikbud melanjutkan, hal terbesar yang berdampak kepada pembelajaran siswa adalah karakter dan pola pikir dari pada guru-gurunya. “Guru yang merdeka, mau mengajar di hutan ataupun di ladang, murid-muridnya akan belajar. Guru yang tidak merdeka, mau sekolahnya sebaik apapun, murid-muridnya tetap tidak belajar,“ kata Mendikbud.
Untuk itu, Mendikbud menghimbau guru penggerak agar dapat menginspirasi guru-guru di sekitarnya yang nantinya dilanjutkan kepada orang tua sebagai guru di rumah murid-muridnya. “Guru penggerak harus mengajak guru lain untuk mengubah paradigma mengajar. Setelah berbagi kepada sesama guru, harus disebarkan juga ke orang tua,” ujar Mendikbud. Sementara itu, tugas pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah memerdekakan potensi-potensi yang ada pada masing-masing guru untuk selalu menjadi lebih baik.
Pada kesempatan yang sama, salah satu calon guru penggerak dari SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong, Dewi Tri Sundari merasa bersyukur telah menjadi bagian dari program guru penggerak. “Syukur alhamdulillah, saya menjadi bagian dari transformasi perubahan pendidikan yang sangat luar biasa. Sangat bermanfaat buat kami. Saya sangat bangga sekali bisa menjadi bagian dari pendidikan Program Guru Penggerak ini, “ ujar Dewi.
Lebih lanjut Dewi yang sudah menjadi guru selama 14 tahun mengatakan bahwa materi pembelajaran dari pendidikan Guru Penggerak telah menjawab kebutuhan para guru sebagai seorang pendidik.
“Pengalaman saya mengajar di Tanah Papua bagi saya yang lahir di Pulau Jawa sangat luar biasa. Perbedaan karakter anak didik, membuat saya berpikir tidak adakah cara untuk menyentuh anak-anak dari hati ke hati? Setelah bertahun-tahun menjadi guru, saya baru tau caranya ketika diajarkan melalui Program Guru Penggerak ini,” terang Dewi.
Dewi mengatakan, dalam Program Guru Penggerak, para guru diajarkan untuk mengubah pila pikir bagaimana melayani anak-anak yang beranekaragam dalam satu kelas dan tidak menyeragamkan kemampuan para siswanya. “Dalam modul kedua, kami diajari membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berdiferensiasi. Sekarang kami sadar, kenapa dulu kami mengajar anak-anak yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan cara yang sama, diberi pekerjaan rumah yang sama. Program ini sangat bermanfaat bagi kami,” tuturnya.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#bersamahadapikorona
#merdekabelajar
#kampusmerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 26/Sipres/A6/II/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1477 kali
Editor :
Dilihat 1477 kali