Kemendikbud Dukung Pengusulan Nama Usmar Ismail Sebagai Pahlawan Nasional 19 Maret 2021 ← Back
Jakarta, 19 Maret 2021 --- Bertepatan dengan 100 tahun kelahiran Usmar Ismail, Kemendikbud mendukung inisasi para insan perfilman yang menyerukan agar Usmar Ismail mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Usmar Ismail dipandang layak mendapatkan gelar pahlawan nasional berkat jasa-jasanya dan dedikasinya selama berkarya di bidang perfilman.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Ahmad Mahendra mengatakan mendukung inisiasi tersebut. “Kita akan teruskan dari masa sebelumnya, kita sudah siap untuk mendukung terhadap usulan tokoh film Indonesia, Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Mahendra, pada taklimat media peringatan Hari Film Nasional ke-71 melalui virtual di Jakarta, pada Jumat (19/03/2021).
Usmar Ismail adalah pria kelahiran Bukittinggi Sumatera Barat, 100 tahun yang lalu yaitu 20 Maret 1921. Usmar dikenal sebagai bapak perfilman Indonesia karena karya-karyanya yang melegenda. Beberapa film produksi Usmar Ismail yang terkenal antara lain Pedjuang (1960), Enam Djam di Djogja (1956), Tiga Dara (1956), dan Asrama Dara (1958).
Salah satu pelopor pengajuan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional, Ketua Sinematek, Akhlis Suryapati mengatakan saat ini semua dokumen pengajuan sudah lengkap untuk ditetapkan. “Saya mohon doanya, dokumen semua sudah sampai di Pak Presiden, tinggal menggugah hati Pak Presiden menandatangani, menetapkan dan menyatakan bahwa Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Akhlis.
Salah satu anak Usmar Ismail, Heidy Ismail memandang sosok Usmar Ismail adalah seorang ayah yang sangat hangat, penuh kasih sayang, dan penuh perhatian di tengah-tengah kesibukannya sebagai tokoh film. “Tentunya kami bangga dan bersyukur, semoga apa yang sudah dilakukan oleh ayah kami, kepeloporan, ketokohan dari almarhum bisa menjadi contoh yang baik bagi generasi penerusnya,” ucap Heidy.
Heidy berharap pengusulan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional yang telah diajukan sejak tahun 2017 dapat segera ditetapkan. “Kami mohon dukungan dari semua insan perfilman, semua yang menyayangi Usmar Ismail, dan semua sudah menyatakan betapa Pak Usmar Ismail itu adalah pelopor perfilman Indonesia sehingga pantaslah beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” kata Heidy. (Nur Widiyanto)
Sumber :
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Ahmad Mahendra mengatakan mendukung inisiasi tersebut. “Kita akan teruskan dari masa sebelumnya, kita sudah siap untuk mendukung terhadap usulan tokoh film Indonesia, Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Mahendra, pada taklimat media peringatan Hari Film Nasional ke-71 melalui virtual di Jakarta, pada Jumat (19/03/2021).
Usmar Ismail adalah pria kelahiran Bukittinggi Sumatera Barat, 100 tahun yang lalu yaitu 20 Maret 1921. Usmar dikenal sebagai bapak perfilman Indonesia karena karya-karyanya yang melegenda. Beberapa film produksi Usmar Ismail yang terkenal antara lain Pedjuang (1960), Enam Djam di Djogja (1956), Tiga Dara (1956), dan Asrama Dara (1958).
Salah satu pelopor pengajuan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional, Ketua Sinematek, Akhlis Suryapati mengatakan saat ini semua dokumen pengajuan sudah lengkap untuk ditetapkan. “Saya mohon doanya, dokumen semua sudah sampai di Pak Presiden, tinggal menggugah hati Pak Presiden menandatangani, menetapkan dan menyatakan bahwa Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Akhlis.
Salah satu anak Usmar Ismail, Heidy Ismail memandang sosok Usmar Ismail adalah seorang ayah yang sangat hangat, penuh kasih sayang, dan penuh perhatian di tengah-tengah kesibukannya sebagai tokoh film. “Tentunya kami bangga dan bersyukur, semoga apa yang sudah dilakukan oleh ayah kami, kepeloporan, ketokohan dari almarhum bisa menjadi contoh yang baik bagi generasi penerusnya,” ucap Heidy.
Heidy berharap pengusulan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional yang telah diajukan sejak tahun 2017 dapat segera ditetapkan. “Kami mohon dukungan dari semua insan perfilman, semua yang menyayangi Usmar Ismail, dan semua sudah menyatakan betapa Pak Usmar Ismail itu adalah pelopor perfilman Indonesia sehingga pantaslah beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” kata Heidy. (Nur Widiyanto)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 669 kali
Editor :
Dilihat 669 kali