Sumbangsih BLU bagi Negeri, Lahirkan Inovasi Bantu Atasi Pandemi 23 Maret 2021 ← Back
Jakarta, 22 Maret 2020 --- Sebagai agen pemerintah Badan Layanan Umum (BLU) dituntut untuk melakukan langkah-langkah extraordinary di bidangnya masing-masing, sehingga diharapkan dapat berkontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya menjelaskan bahwa pendidikan tinggi telah membuktikan diri mampu memberikan sumbangsih dan berinovasi meski di tengah pandemi Covid-19.
“Lebih dari seribu inovasi yang lahir di masa pandemi membuktikan perguruan tinggi kita memiliki daya kreativitas yang tinggi dan kuat, bahkan di tengah krisis global,” ungkap Mendikbud pada Rapat Koordinasi BLU 2021 dengan tajuk “BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi”, yang digelar Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (19/3).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan mengapa sebuah BLU dapat dikatakan penting di Indonesia. Dirinya menjelaskan bahwa BLU Rumpun Kesehatan sebagai salah satu yang terbesar, memiliki BLU Rumah Sakit sekitar 3,4% dari total Rumah Sakit di Indonesia. Tetapi, Rumah Sakit BLU ini melayani sebanyak 13,6% dari total pasien di seluruh Indonesia dan 80% adalah pasien dari pemiliki BPJS.
“Itulah yang kita anggap mengapa BLU itu penting, agency yang tidak hanya melayani masyarakat, tetapi dia juga bisa menjadi sebuah badan yang terus memperbaharui dirinya dan layanannya dengan inovasi yang baik,” jelas Menkeu.
Hal tersebut juga dapat dilihat dari BLU Rumpun Pendidikan, dimana PTN BLU hanya berjumlah 101 Perguruan Tinggi atau sebesar 1,78% dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Namun, jumlah yang kecil ini (1,78%), PTN BLU dapat mendidik 1,5 juta mahasiswa atau 18,9% dari total mahasiswa seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. “BLU Rumpun Pendidikan juga telah menghasilkan 30.000 research dan 5.000 Hak Kekayaan Intelektual. Begitu juga dengan BLU LPDP yang memberikan Beasiswa bagi 20.000 penerima,” lanjut Menkeu.
Lebih lanjut, Mendikbud menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan dukungan dalam bentuk bantuan uang kuliah tunggal (UKT) dan kuota Internet ke sejumlah perguruan tinggi untuk memastikan tidak ada mahasiswa yang berhenti kuliah. Selain itu, untuk mengatasi masalah pendanaan, Kemendikbud memberi skema keringanan UKT. Hal ini diwujudkan melalui pembebasan sementara UKT, pengurangan UKT, pengubahan kelompok UKT, serta pembayaran UKT secara angsuran.
Kontrak Kinerja Upaya Bersama Ciptakan Layanan Berkualitas
Dengan adanya Rapat Koordinasi BLU 2021 ini, diharapkan komitmen BLU, Dewan Pengawas, dan Kementerian/ Lembaga yang telah disepakati di dalam kontrak kinerja dapat dilaksanakan dan BLU memberikan layanan yang berkualitas, affordable, available, dan sustainable. Serta, dapat mendorong BLU untuk berusaha bersinergi secara maksimal dalam pencapaian kinerjanya, melalui tata kelola, inovasi, dan modernisasi IT.
Rapat Koordinasi BLU 2021 ini pun dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah penandatanganan kontrak kinerja pimpinan BLU dengan Dirjen Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan. Penandatanganan ini dilakukan secara simbolis oleh 13 BLU yang mewakili masing-masing Rumpun BLU. Sesi kedua adalah mendengarkan arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Keuangan.
Mendikbud juga menyampaikan bahwa dibutuhkan strategi yang sangat matang untuk menghadapi masa kenormalan yang baru ini. Oleh karenanya, ia berharap, perguruan tinggi negeri (PTN) BLU terus meningkatkan produktivitas dan kreativitas, memanfaatkan teknologi untuk manajemen yang lebih efisien secara kinerja dan pendanaan, serta mengakselerasi pelaksanaan program-program Kampus Merdeka untuk meningkatkan pengalaman dan kompetensi mahasiswa. “Agar dapat memberikan kontribusi signifikan pada pemulihan ekonomi nasional,” tekannya.
Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan, terutama tantangan dalam sektor ekonomi di kala pandemi Covid-19 masih berlangsung. “Dan yang paling penting, kita perlu terus menjaga dan meningkatkan kolaborasi yang telah terjalin, karena hanya dengan gotong royong kita dapat bersama-sama memajukan Indonesia,” ujar Mendikbud.
Senada dengan itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menceritakan bagaimana penangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, BLU Rumpun Kesehatan memiliki peran yang penting terutama dalam penangan pandemi Covid-19. Salah satu yang terpenting adalah hampir semua rumah sakit BLU menjadi rujukan bagi para pasien Covid-19.
Menkes juga mengharapkan empat hal yang harus dimiliki oleh Rumah Sakit BLU. “Yang pertama adalah rumah sakit menjadi Center of Excellence Asean. Kedua, rumah sakit harus berbasis riset. Ketiga, rumah sakit pemerintah harus berafiliasi dengan institusi pendidikan. Keempat, sekaligus yang terakhir adalah harus mengampu rumah sakit di wilayah,” pungkas Menkes.* (Denty A./Aline R.)
Sumber :
“Lebih dari seribu inovasi yang lahir di masa pandemi membuktikan perguruan tinggi kita memiliki daya kreativitas yang tinggi dan kuat, bahkan di tengah krisis global,” ungkap Mendikbud pada Rapat Koordinasi BLU 2021 dengan tajuk “BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi”, yang digelar Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (19/3).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan mengapa sebuah BLU dapat dikatakan penting di Indonesia. Dirinya menjelaskan bahwa BLU Rumpun Kesehatan sebagai salah satu yang terbesar, memiliki BLU Rumah Sakit sekitar 3,4% dari total Rumah Sakit di Indonesia. Tetapi, Rumah Sakit BLU ini melayani sebanyak 13,6% dari total pasien di seluruh Indonesia dan 80% adalah pasien dari pemiliki BPJS.
“Itulah yang kita anggap mengapa BLU itu penting, agency yang tidak hanya melayani masyarakat, tetapi dia juga bisa menjadi sebuah badan yang terus memperbaharui dirinya dan layanannya dengan inovasi yang baik,” jelas Menkeu.
Hal tersebut juga dapat dilihat dari BLU Rumpun Pendidikan, dimana PTN BLU hanya berjumlah 101 Perguruan Tinggi atau sebesar 1,78% dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Namun, jumlah yang kecil ini (1,78%), PTN BLU dapat mendidik 1,5 juta mahasiswa atau 18,9% dari total mahasiswa seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. “BLU Rumpun Pendidikan juga telah menghasilkan 30.000 research dan 5.000 Hak Kekayaan Intelektual. Begitu juga dengan BLU LPDP yang memberikan Beasiswa bagi 20.000 penerima,” lanjut Menkeu.
Lebih lanjut, Mendikbud menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan dukungan dalam bentuk bantuan uang kuliah tunggal (UKT) dan kuota Internet ke sejumlah perguruan tinggi untuk memastikan tidak ada mahasiswa yang berhenti kuliah. Selain itu, untuk mengatasi masalah pendanaan, Kemendikbud memberi skema keringanan UKT. Hal ini diwujudkan melalui pembebasan sementara UKT, pengurangan UKT, pengubahan kelompok UKT, serta pembayaran UKT secara angsuran.
Kontrak Kinerja Upaya Bersama Ciptakan Layanan Berkualitas
Dengan adanya Rapat Koordinasi BLU 2021 ini, diharapkan komitmen BLU, Dewan Pengawas, dan Kementerian/ Lembaga yang telah disepakati di dalam kontrak kinerja dapat dilaksanakan dan BLU memberikan layanan yang berkualitas, affordable, available, dan sustainable. Serta, dapat mendorong BLU untuk berusaha bersinergi secara maksimal dalam pencapaian kinerjanya, melalui tata kelola, inovasi, dan modernisasi IT.
Rapat Koordinasi BLU 2021 ini pun dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah penandatanganan kontrak kinerja pimpinan BLU dengan Dirjen Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan. Penandatanganan ini dilakukan secara simbolis oleh 13 BLU yang mewakili masing-masing Rumpun BLU. Sesi kedua adalah mendengarkan arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Keuangan.
Mendikbud juga menyampaikan bahwa dibutuhkan strategi yang sangat matang untuk menghadapi masa kenormalan yang baru ini. Oleh karenanya, ia berharap, perguruan tinggi negeri (PTN) BLU terus meningkatkan produktivitas dan kreativitas, memanfaatkan teknologi untuk manajemen yang lebih efisien secara kinerja dan pendanaan, serta mengakselerasi pelaksanaan program-program Kampus Merdeka untuk meningkatkan pengalaman dan kompetensi mahasiswa. “Agar dapat memberikan kontribusi signifikan pada pemulihan ekonomi nasional,” tekannya.
Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan, terutama tantangan dalam sektor ekonomi di kala pandemi Covid-19 masih berlangsung. “Dan yang paling penting, kita perlu terus menjaga dan meningkatkan kolaborasi yang telah terjalin, karena hanya dengan gotong royong kita dapat bersama-sama memajukan Indonesia,” ujar Mendikbud.
Senada dengan itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menceritakan bagaimana penangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, BLU Rumpun Kesehatan memiliki peran yang penting terutama dalam penangan pandemi Covid-19. Salah satu yang terpenting adalah hampir semua rumah sakit BLU menjadi rujukan bagi para pasien Covid-19.
Menkes juga mengharapkan empat hal yang harus dimiliki oleh Rumah Sakit BLU. “Yang pertama adalah rumah sakit menjadi Center of Excellence Asean. Kedua, rumah sakit harus berbasis riset. Ketiga, rumah sakit pemerintah harus berafiliasi dengan institusi pendidikan. Keempat, sekaligus yang terakhir adalah harus mengampu rumah sakit di wilayah,” pungkas Menkes.* (Denty A./Aline R.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 6371 kali
Editor :
Dilihat 6371 kali