Komitmen SEAMEO Centres Indonesia dalam Meningkatkan Mutu Kehumasan dan Kerja Sama  05 April 2021  ← Back



Bogor, Kemendikbud --- The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL) kembali meningkatkan kemampuan kehumasan dan kerja sama para staf agar dapat melayani guru-guru bahasa di Asia Tenggara. Komitmen dalam peningkatan mutu kehumasan ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan yang dilaksanakan SEAQIL dan dihadiri pula oleh SEAMEO Centre Indonesia pada 31 Maret s.d. 1 April 2021, di Bogor.
 
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hendarman, memberikan apresiasi kepada tujuh SEAMEO Centre di Indonesia atas citra yang semakin baik di muka publik. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin meningkatnya intensitas kemunculan berita atau siaran pers dari setiap SEAMEO Centre di Indonesia.
 
“Citra SEAMEO Centre dapat lebih dioptimalisasikan melalui strategi kehumasan dan kerja sama yang setara, resiprokal, detail, dan berkala,” ujar Hendarman, Jumat (2/4).
 
Pemimpin Redaksi Kompas, Wisnu Nugroho pada kesempatan ini berbagi pengalaman mengenai seluk beluk peliputan dan penulisan siaran pers. Wisnu juga menekankan pentingnya menyampaikan kebenaran dalam berita. Ia menjelaskan bahwa kebenaran tersebut dapat diuji dengan melakukan riset, observasi, dan wawancara.
 
"Citra yang kokoh berpijak pada realitas, saat pijakan kosong atau ketahuan kosong, citra akan pecah berantakan seperti cermin jatuh," urai Wisnu
 
Guna menyempurnakan diskusi kehumasan, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Masa, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Widodo Muktiyo, memberikan paparan yang bertajuk Goverment Public Relations (GPR) Milenial. Widodo menyampaikan bahwa GPR memiliki tugas untuk nation branding, sosialisasi program pemerintah, literasi/edukasi kepada publik, kampanye program prioritas pemerintah, dan kontranarasi.
 
Dijelaskan Widodo, pemanfaatan media sosial berguna untuk menyebarkan informasi/berita baik kepada publik. Terkait hal ini, ia menegaskan bahwa tugas kementerian/lembaga adalah menyampaikan informasi sebagai food for the soul atau informasi sebagai makanan yang menyehatkan.
 
Selanjutnya, Perancang Peraturan Perundang-undangan Ahli Muda, Biro Hukum, Kemendikbud, Rika Irdayanti, menyampaikan informasi yang berkaitan dengan tata naskah dinas Kemendikbud. Khususnya, mengenai sistematika nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama serta matriks kewenangan penandatanganan naskah dinas di lingkungan Kemendikbud. Selain paparan materi, Rika juga memberi kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan dalam pelaksanaan kerja sama di institusi masing-masing.
 
Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Misbah Fikrianto, yang memimpin sesi diskusi strategi kehumasan dan kerja sama di SEAMEO Centre Indonesia menyampaikan pentingnya kebersamaan dalam melakukan branding SEAMEO Centre Indonesia melalui kehumasan dan kerja sama. Hal ini, imbuh Misbah, dapat dicapai melalui pendekatan system, input, process, outcome, benefit, dan impact.
 
Lebih lanjut, Misbah menegaskan bahwa branding yang dibentuk bukan hanya dukungan dari dalam Centre, melainkan dukungan dari luar, seperti melalui agen-agen dan/atau komunitas/paguyuban. Misbah kemudian memberikan contoh bagaimana Klub Literasi Sekolah yang digagas SEAQIL dapat menjadi komunitas yang akan membantu mem-branding SEAQIL hingga sepuluh tahun ke depan.  
 
Menutup pelatihan, Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani menyampaikan beberapa rekomendasi, di antaranya agar publikasi program unggulan Centre dapat didukung satu sama lain melalui laman atau media sosial Centre masing-masing. “Inovasi dalam kehumasan dan kerja sama bagi setiap SEAMEO Centre Indonesia tidak hanya untuk wilayah Indonesia, tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara,” terang Luh Anik yang berencana akan mengusulkan agenda pemaparan program unggulan SEAMEO Centre Indonesia masing-masing pada kegiatan Intre-Centre Collaboration Meeting (ICCM) mendatang.* (Farrah/Denty/Aline)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 7133 kali