Semarak Hardiknas 2021 di Tiga SILN di Arab Saudi  05 Mei 2021  ← Back

Jakarta, 5 Mei 2021 --- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021 bertepatan pada bulan Ramadan dan masih dalam situasi pandemi Covid-19. Namun begitu, kondisi ini tidak menyurutkan semangat masyarakat Indonesia di luar negeri itu turut memperingatinya. Tak terkecuali, dengan tiga Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Arab Saudi yang turut andil menyemarakkan HardiknasTahun 2021 bertajuk “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, Achmad Ubaedillah menyampaikan bahwa Hardiknas tahun ini adalah momentum bangsa Indonesia, khususnya dunia pendidikan untuk mentransformasikan diri menjadi bangsa pembelajar. Hikmah pandemi ini memaksa bangsa Indonesia untuk merubah perspektif masa depan, memaksa berubah untuk beradaptasi dengan dunia yang serba tergantung dengan teknologi.

“Hanya manusia merdeka dalam berpikir yang akan memenangkan masa depan. Gagasan Mas Menteri kita harus serentak bergerak wujudkan merdeka belajar. Untuk dapat merdeka, ada prasarat mutlak yaitu kita harus banyak membaca, meliterasikan diri,” tutur Achmad.

Ia juga menambahkan bahwa manfaat memperbanyak membaca akan mendapat banyak ilmu pengetahuan, dan disanalah sumber kreatifitas, inovasi, pilihan, dan tentu kemandirian. “Dan itu harus dimulai dari sekarang dengan menjadikan proses pendidikan sebagai proses memerdekakan pikiran peserta didik. Siswa merdeka lahir dari guru dan orang tua merdeka. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2021,” tutur Achmad.

Kegiatan di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR)

Indonesia memiliki tiga SILN di Arab Saudi yaitu Sekolah Indonesia Riyadh (SIR), Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), dan Sekolah Indonesia Makkah (SIM). Dalam memperingati Hardiknas tahun 2021, Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) mengadakan kegiatan yang bertajuk “Ngabuburit Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring dengan menggunakan Platform Zoom meeting yang diikuti oleh seluruh guru, tenaga pendidikan (Tendik) dan anak-anak OSIS. Kegiatan ini disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Sekolah Indonesia Riyadh.

Acara yang berkonsep sarasehan ini dikemas santai dan menarik. Pemateri pada acara ini pun adalah Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Achmad Ubaedillah dan Kepala Sekolah Indonesia Riyadh, Abdulloh Syifa. Acara dimulai dengan pembacaan puisi yang berjudul “Anak-Anak Belajar dari Kehidupannya” yang dibawakan oleh Ananda Zahra Nafisah. Puisi ini karangan Dorothy Law Nalte yang telah disesuaikan dengan tema sarasehan yaitu Merdeka Belajar.

“Pendidikan tidak selalu dari bangku sekolah, namun kehidupan adalah sekolah besar dan utama bagi anak- anak. Karenanya, sarasehan ini dimaksudkan agar para guru, siswa dan orangtua dapat memahami arti merdeka belajar seutuhnya,” jelas Achmad.

Bertindak sebagai pemateri pertama, Achmad Ubaedillah memaparkan tentang Merdeka Belajar. Ia memberikan gambaran tentang merdeka membaca yang akan membuka wawasan dan menyamakan persepsi, sehingga dapat memberikan pemahaman yang baik dalam mengutarakan kebebasan berpendapat.

“Merdeka belajar juga berarti merdeka berpikir. Dengan merdeka berpikir kita akan mampu menciptakan generasi mandiri yang pada akhirnya menciptakan negara yang berdaulat di segala bidang,” ungkap Achmad

Berkaitan dengan Pelajar Pancasila, Achmad menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan dan Islam adalah dua sisi mata uang sehingga sebagai Pelajar Pancasila seyogyanya berusaha untuk menjaga harmonisasi implementasi kedua unsur tersebut di lapangan. Ia menekankan, nilai-nilai Pancasila tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Pancasila dan Islam sama sama berbicara tentang musyawarah, kerja sama, persatuan dan kebangsaan.

“Ada enam karakter pelajar Pancasila, yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global,” terang Achmad.

Merujuk arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim untuk Tahun 2021 program digitalisasi sekolah akan dipercepat mengingat situasi pandemi masih berlangsung dan sebagian peserta didik belajar menggunakan teknologi digital. Pembinaan prestasi juga merupakan salah satu program prioritas yang selaras dengan kebijakan pusat dan terus didorong oleh SILN di Arab Saudi. Contoh prestasi yang diraih adalah siswa-siswi SIR yaitu ikut berkompetisi dalam kejuaraan nasional berhasil meraih prestasi terbaik di bidang debat Bahasa Indonesia sebagi juara Favorit Nasional.

Pemateri kedua adalah Abdulloh Syifa yang memaparkan tentang penghapusan Ujian Nasional,  penyederhanaan RPP, dan mengatur kembali proses PPDB dengan zonasi. Syifa selanjutnya menjelaskan tentang program Guru Penggerak. Menurutnya, guru merdeka adalah guru yang menghasilkan siswa yang memiliki profil Pelajar Pancasila. Setidaknya, ada tiga profil yang harus dimiliki seorang guru merdeka, yaitu 1) komitmen pada tujuan pembelajaran, 2) mandiri dengan memiliki referensi yang cukup, serta 3) refleksi atau evaluasi diri.

Ia menambahkan, jika telah memiliki tiga karakter tersebut maka guru akan mampu menumbuhkan soft skills siswa untuk mencapai kesuksesan di masa depan. “Jujur, displin, mudah bergaul, dan kerja keras adalah soft skills yang harus diasah oleh guru pada siswa dan siswinya karena penentu utama kesuksesan bukan IQ namun soft skills,” tegas Syifa.

Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ)

Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) memperingati Hardiknas 2021 dengan mengambil tema besar bertepatan dengan bulan suci Ramadan yakni peristiwa turunnya Al-Qur’an. Oleh karena itu, SIJ mencanangkan kegiatan Literasi Al-Qur’an yang serempak didengungkan kepada seluruh siswa di semua jenjang.

Kegiatan ini bermula dari kegalauan para guru atas rendahnya pemahaman kandungan Al-Qur’an yang sebenarnya sangat indah dan mengagumkan. Setiap bulan suci Ramadan siswa melaporkan berapa kali mereka “mengkhatamkan” bacaan Al-Qur’an tanpa mengetahui makna dan kandungannnya. Melihat kondisi tersebut, sekolah berupaya untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam mengetahui isi kitab suci, walaupun tidak dalam bentuk yang detil.  

Target yang ingin dicapai adalah kesadaran siswa bahwa Al-Qur’an memiliki kandungan dan pesan yang beragam dan indah.  Kegiatan ini juga diharapkan dapat memupuk kesadaran siswa bahwa masih banyak yang belum mereka kaji dan ketahui dari kitab suci yang seharusnya menjadi pengetahuan dan rujukan utama dalam beragama. Sasaran berikutnya adalah memotivasi siswa untuk terus fokus meningkatkan literasi mereka, terutama dalam pemahaman kitab suci.  

Sekolah Indonesia Jeddah juga memunculkan semarak twibbon yang berisi janji-janji siswa untuk merampungkan bacaan Al-Qur’an sekaligus untuk merampungkan kajian makna dari Al-Qur’an. Semarak twibbon yang dilengkapi foto mereka ini merupakan upaya menyemarakkan bulan suci Ramadan dan meningkatkan literasi khususnya terhadap kitab suci.   

Dalam kaitannya memperingati Hardiknas, SIJ mengadakan upacara bendera yang bertempat di halaman sekolah. Upacara ini di laksanakan secara luring/tatap muka terbatas dengan peserta 30 orang. Hal ini dilakukan sesuai arahan KJRI serta merujuk aturan negara setempat dalam penanganan merebaknya pandemi Covid-19. Acara ini juga diikuti secara daring oleh guru dan tenaga pendidik yang tidak bisa mengikuti kegiatan secara luring karena terbentur aturan setempat.  

Peserta upacara adalah Konsul Jenderal RI Jeddah beserta perwakilan Home Staff KJRI, kepala sekolah dan perwakilan guru dan tenaga kependidikan serta beberapa siswa sebagai petugas upacara. Pelaksanaan upacara secara luring kali ini dilaksanakan secara terbatas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Bertindak sebagai pembina upacara, Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono yang membacakan pidato resmi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021.  

Salah satu hal yang membuat suasana meriah pada upacara ini adalah warna-warni baju adat yang dikenakan oleh para peserta upacara. Keberagaman baju adat menjadi simbol bahwa kebinekaan adalah modal terbesar bangsa Indonesia untuk bersinergi dalam mewujudkan tujuan bersama dan meneruskan cita-cita para pendiri bangsa.

Sekolah Indonesia Makkah (SIM)

Turut memeriahkan Hardiknas, Sekolah Indonesia Makkah (SIM) turut mengadakan beberapa kegiatan menarik. Di antaranya adalah kegiatan campaign dengan media tautan twibbon yang disediakan oleh pengurus OSIS. Para guru membagikan link twibbon Hardiknas melaui WhatsApp grup kelasnya masing-masing dan diharapkan para siswa kembali mengirimkan hasil twibbon yang telah dilengkapi dengan fotonya masing-masing.

Sebelumnya, pada hari Sabtu, 1 Mei 2021, Sekolah Indonesia Makkah mengadakan Dakwah Literasi dengan mendatangkan narasumber novelis Ayat-ayat Cinta, Habiburrohman El-Shirazy. Kemudian, tepat pada hari Minggu, 2 Mei 2020 siswa-siswi Sekolah Indonesia Makkah (SIM) mengadakan nonton bareng pelaksanaan Upacara Peringatan Hardiknas 2021 melalui kanal Youtube kemendikbud RI secara daring menggunakan platform zoom bersama kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidikan.

Meski wilayah Makkah tidak termasuk zona merah atau oranye namun karena situasi tidak memadai untuk diadakannya upacara secara tatap muka, maka upacara diselenggarakan secara daring menggunakan platform Zoom Meeting. Acara ini dipandu oleh Imas Alawiyah, selaku pewara dan dibuka dengan sambutan dari Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Sekolah Indonesia Makkah, Bunyamin. Acara dilanjutkan dengan menyaksikan pidato yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim melalui kanal Youtube Kemendikbud RI.  

Upacara dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, baik dari dewan guru, tenaga kependidikan, dan siswa-siswi SIM dari jenjang kelas IV SD sampai kelas XII SMA melalui daring. Kali ini, Sekolah Indonesia Makkah patut berbangga karena salah satu siswinya, Fatimah Samheri mendapat undangan khusus untuk mengikuti upacara Hardiknas yang diselenggarakan di kantor Kemendikbudristek, Jakarta melalui tautan zoom bersama siswa berprestasi lainnya. Fatimah Samheri mendapat undangan khusus karena telah mengukir prestasi sebagai peraih medali emas pada event FLS2N cabang lomba baca puisi pada tahun 2020.  

Setelah seluruh peserta upacara menyaksikan pidato dari Mendikbudristek, acara dilanjutkan dengan penjelasan teknis lomba yang diselenggarakan oleh OSIS SIM dalam rangka memperingati Hardiknas. Kegiatan lomba tersebut adalah Sayembara Menulis Puisi dengan tema Pahlawan Pendidikan.

Dalam sambutannya, Bunyamin mengimbau kepada seluruh siswa untuk aktif berperan dalam sayembara ini. Hal ini dikarenakan nantinya terdapat 100 karya terbaik yang akan dibukukan sebagai bentuk apresiasi prestasi mereka. Sayembara ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa namun juga sangat diharapkan partisipasinya dari pada staf pengajar dan juga tenaga kependidikan.

“Ini merupakan upaya sekolah dalam menggelorakan Gerakan Literasi Sekolah agar para siswa dan gurunya menghasilkan karya-karya dalam bentuk buku antologi puisi ber-ISBN,” kata Bunyamin.

Lomba puisi diwajibkan bagi siswa yang duduk di bangku kelas IV SD sampai dengan XII SMA. Sedangkan lomba mewarnai ditujukan untuk siswa pada jenjang TK A dan TK B.  Lomba menulis kaligrafi diperuntukkan bagi siswa kelas 1 sampai dengan 3 SD. Pengumpulan sayembara menulis puisi ini dilakukan secara daring yakni menggunakan google form dengan tenggat waktu pada 7 Mei 2021 dan setiap penulis maksimal mengumpulkan tiga judul puisi.







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id    
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 161/sipres/A6/V/2021

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 723 kali