Indonesia dan Australia Gali Kemitraan Kembangkan Keterampilan Digital 29 Juni 2021 ← Back
Jakarta, 29 Juni 2021 --- Pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi digital dalam segala aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pembelajaran digital sehingga Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Vokasi harus mampu mengadopsi pendekatan-pendekatan inovatif dan beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring. Sehubungan dengan itu, untuk memperkuat pengembangan keterampilan digital di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Pemerintah Australia menyelenggarakan seminar bertajuk “Menggali Kemitraan antara Indonesia-Australia dalam Pengembangan Keterampilan Digital”, pada Selasa, (29/6).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, menegaskan bahwa Indonesia sedang membangun infrastruktur digital terpadu sebagai upaya mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0. Namun, lanjut Wikan, peningkatan kualitas keterampilan digital juga penting mengingat permintaan dan ketersediaan talenta digital masih belum berimbang.
“Melalui kerja sama dengan Pemerintah Australia ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi, khususnya untuk keterampilan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) agar dapat melahirkan sumber daya manusia yang kompeten, terampil, dan berdaya saing sejalan dengan kebutuhan industri serta pertumbuhan wirausaha baru di bidang TIK,” tegasnya.
Senada dengan itu, Komisioner Victoria untuk Asia Tengara, Rebecca Hall, menyatakan Australia menyambut baik kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi Indonesia. “Kami menyambut baik kesempatan untuk dapat meningkatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dengan berbagi pengalaman kami dalam mengembangkan komponen keterampilan digital ke dalam lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi Indonesia,” ujar Rebecca.
ILO pun telah mengakui semakin besarnya permintaan terhadap keterampilan digital di dunia kerja. Sejumlah prakarsa telah dilakukan baik di tingkat global, regional maupun di tingkat nasional untuk mempersiapkan para negara anggota dalam menghadapi cepatnya perubahan ketenagakerjaan dan usaha.
“Saya mengucapkan selamat atas prakarsa yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dan Australia untuk bersama-sama menangani cepatnya perubahan dalam perkembangan keterampilan digital yang saat ini merupakan keterampilan yang paling dibutuhkan,” ungkap Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Michiko Miyamoto.
Hal ini sejalan dengan pendekatan yang berpusat kepada manusia agar dapat beradaptasi dengan pekerjaan masa depan. “Saya berharap acara ini dapat menjadi awal yang baik untuk kerja sama di masa-masa mendatang di antara lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi kedua negara,” lanjut Michiko Miyatomo.
Australia telah banyak berinvestasi dalam pembelajaran daring selama beberapa dasawarsa belakangan ini. Oleh karena itu, seminar ini menghadirkan praktik-praktik baik dari Victorian Technical and Further Education (TAFE) dalam membangun sistem pembelajaran jarak jauh dan digital sebagai cara yang efektif untuk menjalankan pelatihan dan pendidikan bagi para siswa secara lebih luas dengan biaya rendah. Kerja sama yang juga mungkin dilakukan adalah siswa-siswi dari Indonesia dapat mengakses pelantar pembelajaran dan konten daring yang ada dari lembaga TAFE di Victoria.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 303/sipres/A6/VI/2021
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, menegaskan bahwa Indonesia sedang membangun infrastruktur digital terpadu sebagai upaya mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0. Namun, lanjut Wikan, peningkatan kualitas keterampilan digital juga penting mengingat permintaan dan ketersediaan talenta digital masih belum berimbang.
“Melalui kerja sama dengan Pemerintah Australia ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi, khususnya untuk keterampilan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) agar dapat melahirkan sumber daya manusia yang kompeten, terampil, dan berdaya saing sejalan dengan kebutuhan industri serta pertumbuhan wirausaha baru di bidang TIK,” tegasnya.
Senada dengan itu, Komisioner Victoria untuk Asia Tengara, Rebecca Hall, menyatakan Australia menyambut baik kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi Indonesia. “Kami menyambut baik kesempatan untuk dapat meningkatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dengan berbagi pengalaman kami dalam mengembangkan komponen keterampilan digital ke dalam lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi Indonesia,” ujar Rebecca.
ILO pun telah mengakui semakin besarnya permintaan terhadap keterampilan digital di dunia kerja. Sejumlah prakarsa telah dilakukan baik di tingkat global, regional maupun di tingkat nasional untuk mempersiapkan para negara anggota dalam menghadapi cepatnya perubahan ketenagakerjaan dan usaha.
“Saya mengucapkan selamat atas prakarsa yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dan Australia untuk bersama-sama menangani cepatnya perubahan dalam perkembangan keterampilan digital yang saat ini merupakan keterampilan yang paling dibutuhkan,” ungkap Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Michiko Miyamoto.
Hal ini sejalan dengan pendekatan yang berpusat kepada manusia agar dapat beradaptasi dengan pekerjaan masa depan. “Saya berharap acara ini dapat menjadi awal yang baik untuk kerja sama di masa-masa mendatang di antara lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi kedua negara,” lanjut Michiko Miyatomo.
Australia telah banyak berinvestasi dalam pembelajaran daring selama beberapa dasawarsa belakangan ini. Oleh karena itu, seminar ini menghadirkan praktik-praktik baik dari Victorian Technical and Further Education (TAFE) dalam membangun sistem pembelajaran jarak jauh dan digital sebagai cara yang efektif untuk menjalankan pelatihan dan pendidikan bagi para siswa secara lebih luas dengan biaya rendah. Kerja sama yang juga mungkin dilakukan adalah siswa-siswi dari Indonesia dapat mengakses pelantar pembelajaran dan konten daring yang ada dari lembaga TAFE di Victoria.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 303/sipres/A6/VI/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 738 kali
Editor :
Dilihat 738 kali