Kandang Ayam Modern, Implementasi Kampus Merdeka Vokasi dari IPB 10 Juni 2021 ← Back
Sukabumi, 9 Juni 2021 --- Kandang Modern (Modern Closed House) merupakan salah satu teaching factory dari Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi implementasi kebijakan Kampus Merdeka Vokasi. Closed house merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki Sekolah Vokasi IPB Sukabumi, berupa kandang modern dengan sistem tertutup yang disematkan teknologi di dalamnya. Kandang modern ini bisa menampung hingga 50.000 ekor ayam.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, mengatakan fasilitas Closed House di Sekolah Vokasi IPB Sukabumi adalah salah satu yang terbaik di Indonesia karena telah menerapkan teknologi 4.0, internet, dan teknologi tata udara. Selain itu, Closed House di IPB ini dapat menjadi percontohan bagi pendidikan vokasi di kampus lainnya. Wikan pun mengapresiasi keberadaan TEFA (teaching factory) Closed House IPB ini.
''Kemendikbudristek sangat mengapresiasi sekali implementasi teaching factory dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam bentuk closed house,'' ujar Wikan saat menghadiri panen raya ayam kedua Teaching Factory Modern Closed House Sekolah Vokasi IPB, di Kampus IPB Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (9/6).
Menurut Wikan, setelah lulus nanti mahasiswa bisa jadi pengusaha peternakan yang dekat dengan pasar. “Model ini diharapkan dapat diimplementasikan ke sekolah vokasi agar terjadi link and match dengan industri sejak mulai kurikulum awal hingga distribusi,” tuturnya.
Modern Closed House Sekolah Vokasi IPB melaksanakan panen raya ayam kedua dengan menghasilkan 42.700 ekor ayam bersama dengan Kemendikbudristek dan PT. Charoen Pokhand Indonesia. “Hari ini kami telah mamanen ayam di TEFA Modern Closed House Kampus IPB dengan masa produksi 35 hari dan bobot ayam rata-rata 2,4 kilogram per ekornya,” ujar Rektor IPB, Arif Satria.
Menurut Arif, TEFA Modern Closed House ini menjadi contoh yang sangat baik bagi mahasiswa dan masyarakat umum untuk belajar peternakan modern yang dikelola secara profesional dan menguntungkan. “Pengembangan peternakan ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana industri di dalam kampus karena akan semakin mengakrabkan mahasiswa dengan industri. Upaya ini mendorong peningkatan kompetensi mahasiswa agar siap memasuki dunia industri,” katanya.
Senada dengan itu, Kepala Unit Bisnis Kemitraan PT. Charoen Pokphand Indonesia, Yosef Arisanto, mengatakan, dengan adanya Closed House ini membuat proses ternak menjadi lebih efisien. “Kecepatan tumbuh semakin lebih singkat, cost untuk menghasilkan bobot satu kilogram lebih rendah serta produktivitas akan semakin meningkat,” ujarnya.
Dalam laporannnya, Dekan Sekolah Vokasi IPB, Arief Daryanto, mengatakan kandang modern ini dilengkapi dengan Digital Mobile Surveillance System (DMSS). Dengan adanya DMSS, kandang dapat dikelola dan dimonitor dari rumah melalui ponsel pintar (smartphone). “Nantinya kandang juga akan dilengkapi dengan berbagai sensor canggih seperti untuk mengukur kadar amoniak, pertumbuhan berat badan, dan sebagainya,” ujar Arief.
Tidak hanya closed house, lanjut Arief, ke depan Sekolah Vokasi IPB juga akan segera menyelesaikan TEFA berupa green house untuk hortikultura dan membangun fasilitas akuakultur dengan teknologi e-fisheries.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi Nomor : 243/sipres/A6/VI/2021
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, mengatakan fasilitas Closed House di Sekolah Vokasi IPB Sukabumi adalah salah satu yang terbaik di Indonesia karena telah menerapkan teknologi 4.0, internet, dan teknologi tata udara. Selain itu, Closed House di IPB ini dapat menjadi percontohan bagi pendidikan vokasi di kampus lainnya. Wikan pun mengapresiasi keberadaan TEFA (teaching factory) Closed House IPB ini.
''Kemendikbudristek sangat mengapresiasi sekali implementasi teaching factory dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam bentuk closed house,'' ujar Wikan saat menghadiri panen raya ayam kedua Teaching Factory Modern Closed House Sekolah Vokasi IPB, di Kampus IPB Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (9/6).
Menurut Wikan, setelah lulus nanti mahasiswa bisa jadi pengusaha peternakan yang dekat dengan pasar. “Model ini diharapkan dapat diimplementasikan ke sekolah vokasi agar terjadi link and match dengan industri sejak mulai kurikulum awal hingga distribusi,” tuturnya.
Modern Closed House Sekolah Vokasi IPB melaksanakan panen raya ayam kedua dengan menghasilkan 42.700 ekor ayam bersama dengan Kemendikbudristek dan PT. Charoen Pokhand Indonesia. “Hari ini kami telah mamanen ayam di TEFA Modern Closed House Kampus IPB dengan masa produksi 35 hari dan bobot ayam rata-rata 2,4 kilogram per ekornya,” ujar Rektor IPB, Arif Satria.
Menurut Arif, TEFA Modern Closed House ini menjadi contoh yang sangat baik bagi mahasiswa dan masyarakat umum untuk belajar peternakan modern yang dikelola secara profesional dan menguntungkan. “Pengembangan peternakan ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana industri di dalam kampus karena akan semakin mengakrabkan mahasiswa dengan industri. Upaya ini mendorong peningkatan kompetensi mahasiswa agar siap memasuki dunia industri,” katanya.
Senada dengan itu, Kepala Unit Bisnis Kemitraan PT. Charoen Pokphand Indonesia, Yosef Arisanto, mengatakan, dengan adanya Closed House ini membuat proses ternak menjadi lebih efisien. “Kecepatan tumbuh semakin lebih singkat, cost untuk menghasilkan bobot satu kilogram lebih rendah serta produktivitas akan semakin meningkat,” ujarnya.
Dalam laporannnya, Dekan Sekolah Vokasi IPB, Arief Daryanto, mengatakan kandang modern ini dilengkapi dengan Digital Mobile Surveillance System (DMSS). Dengan adanya DMSS, kandang dapat dikelola dan dimonitor dari rumah melalui ponsel pintar (smartphone). “Nantinya kandang juga akan dilengkapi dengan berbagai sensor canggih seperti untuk mengukur kadar amoniak, pertumbuhan berat badan, dan sebagainya,” ujar Arief.
Tidak hanya closed house, lanjut Arief, ke depan Sekolah Vokasi IPB juga akan segera menyelesaikan TEFA berupa green house untuk hortikultura dan membangun fasilitas akuakultur dengan teknologi e-fisheries.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi Nomor : 243/sipres/A6/VI/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1474 kali
Editor :
Dilihat 1474 kali