Tingkatkan Literasi Anak, Kemendikbudristek Cetak 120 Judul Buku dan 748 Bahan Bacaan 20 Juni 2021 ← Back
Jakarta, 18 Juni 2021 --- Untuk meningkatkan tingkat literasi anak di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mencetak 120 judul buku dan 748 bahan bacaan. Cetakan tersebut melingkupi jenjang PAUD, SD, hingga tingkat SMA atau sederajat.
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan bahwa sejak tahun 2016, Badan Bahasa telah melaksanakan program penyediaan bahan bacaan literasi untuk mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN). Tahun 2021 konsentrasi penyediaan bahan bacaan literasi berfokus pada jenjang usia dini dan pembaca awal kelas 1, 2, dan 3.
“Pola penyediaan dilakukan melalui sayembara dan sudah terpilih 63 penulis yang akan menghasilkan 75 naskah untuk jenjang PAUD (prabaca 2), SD Kelas 1 (pembaca dini), SD Kelas 2 dan 3 (pembaca awal),” ungkap Aminudin saat membuka Pertemuan Penulis Bahan Bacaan Literasi 2021 di Jakarta pada Selasa (15/6).
Aminudin menambahkan bahwa kegiatan yang dihelat selama empat hari itu bertujuan meningkatkan kemampuan penulis dalam menghasilkan naskah yang sesuai dengan ketentuan Badan Bahasa. Kemudian, dapat mengarahkan penulis dalam menggali dan menuangkan ide dalam menulis buku bacaan anak usia dini dan kelas awal melalui tema-tema yang telah ditentukan, yaitu keluarga dan sahabat, satwa dan tumbuhan, hobi/kegemaran, kesehatan, serta kearifan lokal/tradisi.
“Penulis yang terpilih dalam pembuatan buku literasi ini diharapkan dapat membuat buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan hanya berdasarkan keinginan penulis,” ujar Aminudin.
Lebih lanjut, Aminudin mengharapkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan GLN, khususnya dalam hal penyediaan bahan bacaan literasi. “Semoga ikhtiar untuk menyediakan bahan bacaan literasi juga dilakukan oleh berbagai pihak sehingga tiap anak di Indonesia dapat membaca tiga buku baru per tahun sesuai standar UNESCO dapat terwujud,” harap Aminudin.
Literasi merupakan bagian penting dalam upaya penanaman budi pekerti. Hal ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penanaman Budi Pekerti yang salah satunya dilakukan melalui aktivitas membaca.
Untuk mendukung hal tersebut, minat baca pada anak perlu dipupuk sejak usia dini dan dimulai dari lingkungan keluarga. Ketersediaan pilihan buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya, terutama usia dini akan membantu meningkatkan minat baca pada anak.
Selain itu, bahan bacaan yang sesuai juga diharapkan mampu mendorong praktik baik literasi baca-tulis di sekolah, komunitas literasi, serta kegiatan lain yang berkaitan erat dengan penumbuhan budaya literasi.
Secara umum, hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terselesaikannya target 50% penulisan bahan bacaan literasi yang berkualitas dengan berfokus pada sasaran pembaca. Total buku yang akan disusun berjumlah 75 bahan bacaan literasi untuk jenjang prabaca 2, pembaca dini, dan pembaca awal.
Kemudian, secara khusus diharapkan buku yang dihasilkan (1) memiliki materi yang berkualitas, (2) menyajikan topik yang sesuai dengan jenjang pembaca, (3) mempunyai kesesuaian kaidah kebahasaan dan keterbacaan, dan (4) mempunyai kegrafikaan yang sesuai dan menarik untuk pembaca.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#CerdasBerliterasi
#AnakIndonesiaGenerasiPembaca
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 273/sipres/A6/VI/2021
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan bahwa sejak tahun 2016, Badan Bahasa telah melaksanakan program penyediaan bahan bacaan literasi untuk mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN). Tahun 2021 konsentrasi penyediaan bahan bacaan literasi berfokus pada jenjang usia dini dan pembaca awal kelas 1, 2, dan 3.
“Pola penyediaan dilakukan melalui sayembara dan sudah terpilih 63 penulis yang akan menghasilkan 75 naskah untuk jenjang PAUD (prabaca 2), SD Kelas 1 (pembaca dini), SD Kelas 2 dan 3 (pembaca awal),” ungkap Aminudin saat membuka Pertemuan Penulis Bahan Bacaan Literasi 2021 di Jakarta pada Selasa (15/6).
Aminudin menambahkan bahwa kegiatan yang dihelat selama empat hari itu bertujuan meningkatkan kemampuan penulis dalam menghasilkan naskah yang sesuai dengan ketentuan Badan Bahasa. Kemudian, dapat mengarahkan penulis dalam menggali dan menuangkan ide dalam menulis buku bacaan anak usia dini dan kelas awal melalui tema-tema yang telah ditentukan, yaitu keluarga dan sahabat, satwa dan tumbuhan, hobi/kegemaran, kesehatan, serta kearifan lokal/tradisi.
“Penulis yang terpilih dalam pembuatan buku literasi ini diharapkan dapat membuat buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan hanya berdasarkan keinginan penulis,” ujar Aminudin.
Lebih lanjut, Aminudin mengharapkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan GLN, khususnya dalam hal penyediaan bahan bacaan literasi. “Semoga ikhtiar untuk menyediakan bahan bacaan literasi juga dilakukan oleh berbagai pihak sehingga tiap anak di Indonesia dapat membaca tiga buku baru per tahun sesuai standar UNESCO dapat terwujud,” harap Aminudin.
Literasi merupakan bagian penting dalam upaya penanaman budi pekerti. Hal ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penanaman Budi Pekerti yang salah satunya dilakukan melalui aktivitas membaca.
Untuk mendukung hal tersebut, minat baca pada anak perlu dipupuk sejak usia dini dan dimulai dari lingkungan keluarga. Ketersediaan pilihan buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya, terutama usia dini akan membantu meningkatkan minat baca pada anak.
Selain itu, bahan bacaan yang sesuai juga diharapkan mampu mendorong praktik baik literasi baca-tulis di sekolah, komunitas literasi, serta kegiatan lain yang berkaitan erat dengan penumbuhan budaya literasi.
Secara umum, hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terselesaikannya target 50% penulisan bahan bacaan literasi yang berkualitas dengan berfokus pada sasaran pembaca. Total buku yang akan disusun berjumlah 75 bahan bacaan literasi untuk jenjang prabaca 2, pembaca dini, dan pembaca awal.
Kemudian, secara khusus diharapkan buku yang dihasilkan (1) memiliki materi yang berkualitas, (2) menyajikan topik yang sesuai dengan jenjang pembaca, (3) mempunyai kesesuaian kaidah kebahasaan dan keterbacaan, dan (4) mempunyai kegrafikaan yang sesuai dan menarik untuk pembaca.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#CerdasBerliterasi
#AnakIndonesiaGenerasiPembaca
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 273/sipres/A6/VI/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1714 kali
Editor :
Dilihat 1714 kali